biasa digunakan oleh guru dalam menunjang pembelajaran IPS Sardiman 2014 :145-146. Sedangkan peran guru sebagai evaluator
dalam pembelajaran IPS dapat dilihat dari data hasil pembelajaran siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang diharapkan
sudah tercapai atau belum dan materi yang disampaikan sudah tepat atau belum Usman 2010 : 11.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini antara lain sebagai berikut :
Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Habel pada tahun 2015 dengan judul “Peran Guru Kelas Membangun Perilaku Sosial
Siswa Kelas V Sekolah Dasar 005 di Desa Setarap Kecamatan Malinau Selatan Hilir Kabupaten Malinau” dengan hasil, peran mempunyai definisi
sebagai suatu komplek pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi
sosialnya Abu Ahmadi : 1982. Dari hassil penelitian dapat disimpulkan, tanpa adanya peran guru membangun perilaku sosial siswa kelas V di sekolah
dasar negeri 005 Malinau Selatan Hilir Kabupaten Malinau tidak akanberjalan dan dapat dicapai sesuai dengan cita-cita yang diinginkan. Adapun hambatan
yang di alami guru kelas yaitu, kurang tenaga pengajar, siswa yang mempunyai watak yang susah diatur, kurang kerja sama dengan orang tua dan
guru, dimana hanya guru saja yang berperan, sarana prasarana yang kurang mendukung dalam mengembangkan bakat, hal ini dapat terlihat dari kondisi
yang ada disekolah tersebut masih banyak kekurangan yang dihadapi dimana massih ada beberapa siswa yang mempunya perilaku yang menyimpang
seperti masih meroko, mencuri, membolos sekolah, dan membuat keributan dalam kegiatan pembelajaran. Habel 2015. Peran Guru Kelas Membangun
Perilaku Sosial Siswa Kelas V Sekolah Dasar 005 Di Desa Setarap Kecamatan Malinau Selatan Hilir Kabupaten Malinau. EJournal Sosiatri-
Sosiologi, 3, 14-27. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Putu Sugiasih
pada tahun 2015 dengan j udul “Pengaruh Peran Guru Sebagai Motivator
Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Se-Keecamatan Seririt Tahun Pelajaran 20142015” dengan hasil, berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka dapat diketahui bahwa guru berperan baik sebagai motivator. Sumbangan pengaruh peran guru sebagai motivator terhadap motivasi belajar
ekonomi siswa SMA Se-Kecamatan Seririt Tahun Pelajaran 20142015 adalah sebesar 35 dan sisanya 65 dipengaruhi faktor lain. Hal ini
menunjukkan bahwa peran guru sebagai motivator mempengaruhi motivasi belajar. Sugiasih, Putu 2015. Pengaruh Peran Guru Sebagai Motivator
Terhadap Motivasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Se-Kecamatan Seririt Tahun Pelajaran 20142015. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, 5, 1-11.
Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Mujiatin Setyana pada tahun 2016 dengan judul “Peran Guru dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Siswa Mata Pelajaran IPS di SMK” dengan hasil, pemahaman guru terhadap keterampilan sosial sangat penting, mengingat
peran guru sebagai perancang pembelajaran, pelaksana pembelajaran dan penilai dalam proses pembelajaran. apabila guru memahami pentingnya
keterampilan sosial ini maka guru akan merubah cara pembelajaran atau cara mengajarnya. Dalam praktik di lapangan, walaupun guru mengaku
memahami tujuan IPS yang mengarah pada pengembangan keterampilan sosial tetapi kenyataannya pembelajaran IPS masih banyak mengandalkan
hafalan materi saja. Setyana, Mujiatin Maret 2014. Peran Guru Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Mata Pelajaran IPS di SMK.
Jurnal Pendidikan, 2, 84-88. Penelitian keempat adalahpenelitian yang dilakukan oleh Yulfia Nora
pada tahun 2015 dengan judul “Peranan Guru Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Nilai-nilai Karakter pada Pembelajaran IPS Diera
Globalisasi” dengan hasil, guru memiliki peran yang penting dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai karakter sesuai dengan budaya
nasional. Pendidikan
juga mempunyai
peranan penting
dalam mengembangkan nilai-nilai karakter untuk mempersiapkan generasi dalam
menghadapi arus globalisasi. Nilai karakter mencakup hubungannya dengan Tuhan, dirinya sendiri, sesama dan bangsa serta dengan lingkungannya. IPS
merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi tentang fenomena-fenomena sosial. Pendidikan
nasional memiliki peranan besar dalam pembentukan karakter bangsa melalui materi pembelajaran IPS di SD. Yulfia Nora 2015. Peranan Guru Sekolah
Dasar dalam Mengembangkan Nilai-nilai Karakter pada Pembelajaran IPS Diera Globalisasi. 3, 241-252.
Penelitian kelima adalah penelitian yang dilakukan oleh Andi Riswandi Buana Putra pada tahun 2015 dengan judul “Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di SMKN 2 Palangka Ray
a Tahun Pelajaran 20142015” dengan hasil, penyebab dari perilaku agresif peserta sebagian besar karena karakter peserta didik yang
keras dan cenderung menganggap bahwa perilaku yang mereka lakukan adalah sebuah kewajaran, mereka cenderung menganggap bahwa apa yang
mereka lakukan hanya lah bentuk candaan yang tidak akan menyakiti perasaan dan fisik orang lain tanpa mempertimbangkan akibat dari perbuatan
tersebut. Peran guru BK yaitu dengan memberikan konseling, dengan cara peserta didik yang menunjukkan perilaku agresif di panggil ke ruang BK,
diberikan pengarahan dan nasehat agar dapat mengubah perilakunya tersebut, kemudian guru BK memberikan penjelasan bahwa perilaku yang peserta
didik lakukan dapat menyakiti dan merugikan orang lain maupun dirinya sendiri.
Penelitian keenam adalah penelitian yang dilakukan oleh Kotaiah pada tahun 2014 dengan judul “Role of The Teacher in Development of Moral
Values in School Children ” dengan hasil, peran guru dalam pengembangan
nilai moral, perlu ditekankan bahwa tidak ada yang lebih membantu dalam membentuk moral anak kecuali guru itu sendiri. Dalam pengajaran mata
pelajaran seperti bahasa dan ilmu sosial, guru dapat menekankan kualitas
moral seperti cinta, pengorbanan pengendalian diri, kebenaran, kejujuran, dll. Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan nilai-nilai moral siswa
diantaranya : menghargai gagasan murid, mengajukan pertanyaan kepada siswa saat pembelajaran, memberikan kesempatan yang cukup untuk murid
mengamati dan mengajukan pertanyaan, mengembangkan nilai seperti kerjasama dan sopan santun siswa, mengajak siswa melakukan program
layanan sosial, serta mengajak siswa terjun langsung kelapangan untuk mengembangkan nilai-nilai moral. Kotaiah 2014. Role of The Teacher in
Development of Moral Values in School Children. vol 1, issue 3. Penelitian ketujuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Priya Vijayan,
Srikumar Chakravathi, and Jhon Arul Philips pada tahun 2016 dengan judul “The Role of Teachers’ Behaviour and Strategies in Managing a Classroom
Environment in an International School in Malaysia ” dengan hasil, setiap
guru boleh memiliki gaya mengajar dan mengelola kelas yang berbeda-beda, namun yang paling penting adalah bagaimana cara pendekatan seorang guru
dengan siswa. Selain itu, guru perlu memberikan penguatan dan pujian pada sejumlah kesempatan. Hal ini dibuktikan dengan siswa merespon sangat baik
dari pujian yang diberikan oleh guru. Dalam mengelola kelas guru harus mampu mengatur tata letak ruang kelas secara efisian dan guru juga
memerlukan strategi praktis dengan mendorong siswa untuk terus melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Priya Vijayan, Srikumar Chakravathi,
and Jhon Arul Philips 2016. The Role of Teachers’ Behaviour and
Strategies in Managing a Classroom Environment in an International School in Malaysia. Vol. 6, No. 3, 208-215.
Penelitian kedelapan adalah penelitian yang dilakukan oleh Wesley Kipsang Bett, Maria Onyango, and Edward Bantu pada tahun 2013 dengan
judul “Role of Teacher Motivation on Student’s Examination Performance at Secondary School Level in Kenya” dengan hasil, motivasi dari guru
merupakan salah satu faktor prestasi ujian siswa di daerah Kericho Kenya. Hal tersebut berhubungan dengan motivasi yang lebih dari guru untuk
prestasi yang lebih baik dari siswa di Kericho Kenya. Wesley Kipsang Bett, Maria Onyango, and Edward Bantu 2013. Role of Teacher Motivation on
Student’s Examination Performance at Secondary School Level in Kenya. 1, 547-553.
2.3 Kerangka Berfikir