Mengenal Lingkungan Sekitar untuk Kelas V
1 6
Ekspedisi Pamalayu merupakan politik luar negeri Kertanegara yang bertujuan untuk memperkuat
pengaruh dan persahabatan antara Singhasari dan kerajaan-kerajaan di Sumatra. Ekspedisi tersebut, untuk
memperkuat pengaruh Kertanegara di Selat Malaka yang merupakan jalur ekonomi dan politik penting.
Pada 1275, Kertanegara mengirim utusan ke Melayu dan pada 1286 mengirimkan Arca Amoghapasa
sebagai tanda dijalinnya hubungan diplomatik. Pada 1284, Kertanegara mengadakan ekspedisi ke Bali.
Sejak itu Bali menjadi wilayah Kerajaan Singhasari.
Kertanegara memperkenalkan aliran yang me- nyatukan aliran Syiwa-Buddha yang dikenal sebagai
aliran Tatrayama. Kertanegara meninggal pada 1292, saat terjadi pemberontakan Jayakatwang.
2. Hayam Wuruk
Hayam Wuruk ialah anak dari Tribhuwana Wijaya- tunggadewi. Ia dilahirkan pada 1334. Hayam Wuruk
berarti Ayam yang masih muda. Beliau, menjadi raja ketika berumur 16 tahun. Ia menikah dengan Paduka
Sori Prameswari. Hayam Wuruk dianggap sebagai raja terbesar Majapahit karena pada masa pemerintahannya,
Majapahit mencapai wilayah terluasnya.
Pada 1351, terjadi Perang Bubat. Peristiwa ini terjadi pada saat Hayam Wuruk bermaksud menikahi putri
Raja Pajajaran yang bernama Diah Pitaloka Citrasemi. Pajajaran setuju asal Majapahit tidak menguasai
wilayah Pajajaran. Ketika di perjalanan menuju upacara pernikahan, Gajah Mada mendesak agar
Pajajaran tunduk pada Majapahit dan menyerahkan Diah Piataloka sebagai upeti. Pajajaran menolak, dan
akhirnya terjadi Perang Bubat. Dalam peristiwa ini seluruh keluarga Pajajaran tewas dan beberapa tahun
kemudian Pajajaran menjadi wilayah Majapahit.
3. Raden Patah
Raden Patah atau Jim-Bun ialah pendiri Kesultanan Demak pada 1478. Ia adalah anak Brawijaya, Raja
Majapahit. Ibunya ialah putri keturunan Champa yang beragama Islam.
Peninggalan Sejarah di Indonesia
1 7
Ibu Raden Patah memiliki ketidakcocokan dengan permaisuri Raja Brawijaya sehingga dengan berat hati
Brawijaya menyingkirkan sang Ibu ke Palembang dan menyerahkannya kepada Adipati Palembang, yaitu Arya
Sedamar. Di Palembanglah Raden Patah dilahirkan. Pada usia belasan tahun Raden Patah berlayar ke Pulau
Jawa untuk belajar di Ampel Denta.
Raden Patah meninggal pada 1518 dengan me- ninggalkan dua orang putra, yaitu Pangeran Sekar
Seda Lepen dan Pangeran Trenggono, dan dua orang menantu, yaitu Pati Unus dan Fatahillah. Kemudian,
beliau digantikan oleh menantunya, yaitu Pati Unus.
Kesultanan Demak sebagai pusat penyebar Islam dan penakluk kekuasaan Hindu Majapahit. Demak banyak melahirkan para wali, misalnya Wali Songo
Sunan Kalijaga, Sunan Kudus di Kudus, Sunan Bonang di Tuban, dan Sunan Muria di Gresik.
Sumber Ilmu
4. Sultan Agung Hanyokrokusumo
Gelarnya Sultan Agung Hanyokrokusumo, tetapi lebih terkenal dengan sebutan Sultan Agung. Semasa
pemerintahannya berhasil memperluas wilayah Mataram dan hampir mencakup seluruh Pulau
Jawa. Sultan Agung beberapa kali melancarkan peperangan antara Mataram dan VOC. Tercatat dua
kali Sultan Agung mengadakan serangan ke VOC di Batavia, yaitu pada 1628 dan 1629. Namun, dua kali
serangan Sultan Agung menemui kegagalan.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung, budaya yang di kembangkan di Jawa menurut para sejarawan
masa kini adalah budaya pedalaman Jawa yang berciri kejawen, feodal ningrat, dan berbau mistik. Hal ini
berbeda dengan kebudayaan pada masa sebelumnya yang berciri perniagaan dengan kesultanan.
Daerah yang tumbuh di pesisir selatan dan pedalaman Jawa lebih berorientasi kepada laut
selatan yang bersifat mistis dengan kepercayaan