Model Cooperative Learning Diskripsi Teori .1 Pengertian Belajar

11 menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Hamalik 2001: 30 mengemukakan hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Gagne Wahyudin, 2004: 3.25 menyatakan bahwa ada lima hasil belajar berupa kapabilitas yang diperoleh siswa, yaitu 1 informasi verbal, berupa kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan melalui bahasa, baik secara lisan maupun tulisan, 2 keterampilan intelektual, berupa kecakapan yang berfungsi untuk berinteraksi dengan lingkungan, keterampilan ini antara lain berupa keterampilan dalam memahami konsep, kaidah ataupun prinsip, 3 strategi kognitif berupa kemampuan dalam menggunakan konsep, kaidah, ataupun teori guna memecahkan masalah yang dihadapi, 4 keterampilan motorik, berupa kemampuan untuk melakukan ragam kegiatan yang sifatnya fisik atau jasmani, 5 sikap, yaitu antara lain direfleksikan dalam kemampuan menerima atau menolak suatu objek berdasarkan kriteria penilaian yang dilakukan. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulakan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah proses belajar, meliputi pengetahuan dan sikap, sehingga siswa menjadi lebih baik dari pada siswa sebelum mengikuti proses belajar.

2.1.4 Model Cooperative Learning

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan berganti dengan model pembelajaran yang lebih modern. Sejalan dengan pendekatan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah 12 satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran cooperative learning. Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin Isjoni, 2007: 15 mengemukakan in cooperative learning methods, student work together in four member teams to master material initialy presented by the teacher. Artinya model cooperative learning adalah model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangasang siswa lebih bergairah dalam belajar. Model cooperative learning adalah suatu strategi pembelajaran di mana siswa belajar dan berkerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen, Bern dan Ericson dalam Komalasari, 2010 : 62. Roger, dkk., dalam Huda, 2011: 29 menyatakan cooperative learning is group learning aktivity organized in such a way that learning is based on the sicially structured change of information between learners in group in which ecah learner in held accountable for his her own learning and is motivated to increase the learning of others pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning adalah model 13 pembelajaran dengan kelompok-kelompok yang heterogen bekerja sama, beraktivitas, dan setiap siswa bertanggung jawab terhadap semua anggota kelompoknya sehingga dapat menguasai materi yang disampaikan guru. Tujuan pokok model pembelajaran cooperative learning adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok, Johnson Johnson dalam Trianto, 2009: 57. Pembelajaran cooperative learning juga memberikan manfaat besar sebagai berikut: 1. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi. 2. Siswa berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki rasa harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar. 3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih perduli pada teman-temannya, dan diantara mereka interpedensi positif untuk proses belajar mereka nanti. 4. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda, Sakder Sakder dalam Miftahul, 2011: 66. Tabel 2.1 Fase Pembelajaran Kooperatif No.Fase Fase Perilaku Guru Fase ke-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siwa belajar Fase ke-2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase ke-3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase ke-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar paa saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase ke-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok menyajikan hasil 14 kerjanya. Fase ke-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Adaptasi dari Trianto 2009: 66

2.1.5 Pengertian Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAV) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 5 44

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1B SDN 1 METRO UTARA KOTA METRO

0 5 77

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1B SDN 1 METRO UTARA KOTA METRO

1 15 164

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP RESUME PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

24 216 38

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SD ISLAM TERPADU AL MUHSIN METRO SELATAN

0 5 87

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 3 METRO BARAT TP 2015/ 2016

0 7 81

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128