Bahan-bahan Pemolesan Resin Akrilik Alat-alat Pemolesan Cara Pemolesan

akrilik yang licin itu mempunyai kekasaran permukaan yang berkisar antara 0,03µm dan 0,75 µ m. 5

2.5 Pemolesan

Prosedur pemolesan merupakan proses penyelesaian yang paling halus dan akan menghasilkan goresan yang sangat halus sehingga tidak terlihat kecuali dilihat dengan menggunakan mikroskop. 3,19 Restorasi yang telah dipoles dengan baik dan halus akan meningkatkan kesehatan mulut dengan cara mencegah sisa makanan dan bakteri patogen melekat pada restorasi. Keadaan ini dapat dicapai dengan mengurangi kekasaran permukaan surface roughness restorasi. 3

2.5.1 Bahan-bahan Pemolesan Resin Akrilik

Pumice merupakan hasil dari aktivitas gunung berapi. Aktivitas gunung berapi menghasilkan bahan silika yang berwarna abu-abu muda. Secara umum, pumice digunakan dalam bentuk bubuk tetapi juga dapat ditemukan pada abrasif karet. Bubuk pumice berasal batu vulkanik yang sangat halus dari Italia dan digunakan untuk memoles banyak restorasi misalnya, resin akrilik, email gigi, amalgam gigi dan lempeng emas. 3,4 Gambar 4. Bubuk Pumice Universitas Sumatera Utara Bahan poles tripoli berasal dari endapan batu silika yang ringan dan rapuh. Tripoli terdapat dalam warna putih, merah muda, abu-abu, merah, atau kuning. Tripoli yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah tripoli yang berwarna merah dan abu-abu. Batu tripoli ini terlebih dahulu telah digiling menjadi partikel yang sangat halus dan kemudiannya dibentuk menjadi batang-batang senyawa pemoles. Tripoli banyak digunakan untuk memoles logam campur dan beberapa bahan plastik seperti akrilik. 3 Gambar 5. Tripoli 21 Tin oxide merupakan bahan poles yang sangat halus. Banyak digunakan dalam kedokteran gigi sebagai bahan pemoles untuk gigi, akrilik dan restorasi logam di dalam mulut. Bahan perlu dicampur dengan air, gliserin atau alkohol bagi membentuk suatu pasta abrasif ringan. 3 Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Tin Oxide 22

2.5.2 Alat-alat Pemolesan

a. Micromotor 7 b. Straight handpiece 7 c. Stone bur d. Kertas pasir e. Ragwheel Suatu ragwheel harus digunakan dengan salah satu bahan poles, tidak boleh digunakan secara bergantian dengan bahan abrasif yang berbeda. Ragwheel juga harus dibiarkan lembut dan basah untuk mencegah panas yang berlebihan. 4,12 Gambar 7. Ragwheel Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Cara Pemolesan

Pemolesan dilakukan dengan mempergunakan alat poles dibubuhi bahan poles dalam keadaan basah. Pemolesan juga dilakukan dalam waktu yang tertentu dapat mengurangi kekasaran permukaan yang akan menggangu fungsi dari sesuatu restorasi. Permukaan resin akrilik yang halus dapat mengurangi retensi biofilm, iritasi pada gingiva dan staining. 1-9,12-14,19

2.5.4 Manfaat Pemolesan