Cara Memasukkan Resin Akrilik ke dalam Mold Cara Menggodok Resin Akrilik Kesalahan Pemanipulasian

2.2 Pemanipulasian Resin Akrilik 2.2.1 Cara Mencampur Resin Akrilik Bubuk akrilik dapat dicampur dengan dua cara yaitu : a. Cara Pasif Liquid dimasukkan ke dalam pot akrilik. Powder dimasukkan sehingga semua powder dibasahi dengan liquid. Kemudian, pot ditutup dengan rapat dan setelah beberapa menit diperiksa campuran apakah cukup baik untuk dimasukkan ke dalam mold. b. Cara Aktif Setelah powder ditaburkan ke atas liquid di dalam pot, campuran tersebut diaduk dengan spatula. Kemudian pot digetar-getarkan untuk mengeluarkan gelembung udara. Pot ditutup dengan rapat dan ditunggu sehingga campuran menjadi dough-like untuk dimasukkan ke dalam mold. 3

2.2.2 Cara Memasukkan Resin Akrilik ke dalam Mold

Terlebih dahulu, campuran akrilik haruslah telah cukup baik sebelum dimasukkan ke dalam mold. Setelah itu, campuran dimasukkan ke dalam mold sambil ditekan-tekan dengan ibu jari. Di atas campuran tersebut diberi cellophan sheet dan ditutup dengan kuvet antagonisnya. Setelah itu, campuran tersebut dipress Proof Press. Kuvet dibuka dan akrilik yang berlebihan dibuang dengan lecron mass. Kemudian, cellophan sheet dibuang. Kuvet ditutup kembali dan dipress dengan kuat. Kuvet seterusnya dikunci. 3,4

2.2.3 Cara Menggodok Resin Akrilik

Kuvet dimasukkan ke dalam water-bath dan dipanaskan sampai 70 O C dalam waktu 30 menit. Setelah itu, kuvet dibiarkan pada temperatur tersebut selama 70 O C dalam waktu 30 menit. Lalu temperatur dinaikkan lagi hingga 100 O C selama 15 menit dan kuvet dibiarkan pada temperatur tersebut selama 30 menit. Selesai proses pemanasan, kuvet dikeluarkan dari water-bath dan dibiarkan dingin sendiri dan bukannya didinginkan dibawah air kran. 3,4 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Kesalahan Pemanipulasian

Pemanipulasian yang salah akan menyebabkan porositi. Porositi terdiri atas dua yaitu : A. Internal Porosity Internal porosity terjadi karena pemanasan yang tinggi dan cepat. Oleh karena itu panas eksotermal menjadi tinggi. Terdapat sebagian monomer yang tidak sempat berpolimer langsung menguap membentuk bubbles. Bagian-bagian tebal pada resin akan menyebabkan bubbles tersebut terkurung dan menjadi poreus. 3 B. External Porosity External porosity dapat disebabkan oleh ketidakhomogenan bahan tersebut selama proses polimerisasi. Ini mungkin disebabkan monomer di satu bagian lebih banyak daripada bagian yang lain, sehingga bagian ini akan menyusut lebih banyak selama proses polimerisasi. Penyusutan ini akan membentuk ruang-ruang berupa porositi. 3 Selain itu, dapat juga terjadi akibat teknik pengepresan yang kurang tepat. Penekanan yang kurang lama atau resin akrilik terlalu cepat digodok. Hal ini menyebabkan diffusi monomer menjadi kurang baik. 3

2.3 Sifat Resin Akrilik