keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan Keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga sumber- sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan atau manfaat pemeliharaan
lingkungan, pentingnya hygiene sanitasi, kekompakan antara anggota keluarga. e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
keberadaan fasilitas kesehatan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga Suprajitno, 2004.
2.2.3. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan dalam keluarga menurut Effendy 1998, yaitu : a. Patrilineal, yang dominan dan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah di
pihak ayah. b. Matrilineal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah di
pihak ibu.
Universitas Sumatera Utara
c. Equalitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu. Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang
mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan, mereka yang menentukan masalah dan kebutuhan
keluarga. Dasar pengambilan keputusan tersebut yaitu : a. Hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga
b. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga.
c. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah.
2.2.4. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi terus-menerus di sepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan keluarga berfokus pada interaksi yang
berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-dukungan sosial yang
dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk keluarga dukungan keluarga bisa tidak digunakan tetapi anggota keluarga memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan bantuan. Dukungan keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal seperti dukungan suami atau istri
atau dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa dukungan keluarga eksternal yang didapat dari sahabat, teman dan tetangga bagi keluarga inti Friedman,
1998.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Dukungan Sosial Keluarga Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat CohenSyme
1996,dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seorang akan tahu bahwa ada
orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya. Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip Frieman 1998, dukungan
social keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial.
Dalam semua tahapan, dukungan keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal sehingga akan meningkatkan
kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan. Jenis dukungan keluarga ada empat menurut Prasetyawati 92011 yang
mengutip pendapat Friedman 1998, yakni : 1. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan
praktis dan kongkrit, dukungan ini bersifat nyata dan bentuk materi bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang membentuk dan keluarga dapat
memenuhinya, sehingga keluarga merupakan sumber pertolongan yang praktis dan konkrit yang mencakup dukungan atau bantuan seperti uang,
peralatan, waktu serta modifikasi lingkungan.
2. Dukungan Informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan desiminator penyebar Informasi, tentang dunia, apabila individu tidak
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi maka dukungan ini diberikan
Universitas Sumatera Utara
dengan cara memberi informasi, nasehat, dan petunjuk tentang cara penyelesaian masalah. Keluarga juga merupakan penyebar informasi yang
dapat diwujudkan dengan pemberian dukungan semangat serta pengawasan
terhadap pola kegiatan sehari-hari.
3. Dukungan Penilaian Apprasial, yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menangani pemecahan masalah dan sebagai
sumber dan validator identitas keluarga, terjadi lewat ungkapan hormat untuk pasien, misalnya pujian terhadap tindakan atau upaya penyampaian pesan atau
masalah keluarga bertindak sebagai bimbingan umpan balik serpeti dorongan
bagi anggota keluarga.
4. Dukungan Emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian orang-orang yang bersangkutan kepada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan, misalnya umpan balik dan penegasan dari anggota keluarga. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk istirahat serta
pemulihan penguasaan emosi Smet Bart, 1999.
Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat House Smet Bart,1994, setiap bentuk dukungan social keluarga mempunyai cirri-ciri
anatara lain : a. Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan
oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya
Universitas Sumatera Utara
yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain
yang mungkin menghadapai persolan yang sama atau hampir sama.
b. Perhatian Emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksasi dari orang lain. Dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati,
cinta, kepercayaan dan penghargaan.
c. Bantuan Instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan engan, persoalan-
persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan
yang dihadapinya.
d. Bantuan penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak orang lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari
penderita. Penilaian ini bias positif dan negative yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga,
maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian positif. 2.3. Imunisasi
2.3.1. Pengertian Imunisasi