Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga Dukungan Keluarga Dukungan Sosial Keluarga Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat CohenSyme

keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan. c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan Keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga sumber- sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan, pentingnya hygiene sanitasi, kekompakan antara anggota keluarga. e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga keberadaan fasilitas kesehatan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga Suprajitno, 2004.

2.2.3. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga

Pemegang kekuasaan dalam keluarga menurut Effendy 1998, yaitu : a. Patrilineal, yang dominan dan pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah di pihak ayah. b. Matrilineal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah di pihak ibu. Universitas Sumatera Utara c. Equalitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu. Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan, mereka yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga. Dasar pengambilan keputusan tersebut yaitu : a. Hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga b. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga. c. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah.

2.2.4. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi terus-menerus di sepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan keluarga berfokus pada interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk keluarga dukungan keluarga bisa tidak digunakan tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan bantuan. Dukungan keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal seperti dukungan suami atau istri atau dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa dukungan keluarga eksternal yang didapat dari sahabat, teman dan tetangga bagi keluarga inti Friedman, 1998. Universitas Sumatera Utara

2.2.5. Dukungan Sosial Keluarga Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat CohenSyme

1996,dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seorang akan tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya. Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip Frieman 1998, dukungan social keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dalam semua tahapan, dukungan keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan. Jenis dukungan keluarga ada empat menurut Prasetyawati 92011 yang mengutip pendapat Friedman 1998, yakni : 1. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan kongkrit, dukungan ini bersifat nyata dan bentuk materi bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang membentuk dan keluarga dapat memenuhinya, sehingga keluarga merupakan sumber pertolongan yang praktis dan konkrit yang mencakup dukungan atau bantuan seperti uang, peralatan, waktu serta modifikasi lingkungan. 2. Dukungan Informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan desiminator penyebar Informasi, tentang dunia, apabila individu tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi maka dukungan ini diberikan Universitas Sumatera Utara dengan cara memberi informasi, nasehat, dan petunjuk tentang cara penyelesaian masalah. Keluarga juga merupakan penyebar informasi yang dapat diwujudkan dengan pemberian dukungan semangat serta pengawasan terhadap pola kegiatan sehari-hari. 3. Dukungan Penilaian Apprasial, yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menangani pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga, terjadi lewat ungkapan hormat untuk pasien, misalnya pujian terhadap tindakan atau upaya penyampaian pesan atau masalah keluarga bertindak sebagai bimbingan umpan balik serpeti dorongan bagi anggota keluarga. 4. Dukungan Emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian orang-orang yang bersangkutan kepada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, misalnya umpan balik dan penegasan dari anggota keluarga. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk istirahat serta pemulihan penguasaan emosi Smet Bart, 1999. Menurut Prasetyawati 2011 yang mengutip pendapat House Smet Bart,1994, setiap bentuk dukungan social keluarga mempunyai cirri-ciri anatara lain : a. Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya Universitas Sumatera Utara yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapai persolan yang sama atau hampir sama. b. Perhatian Emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksasi dari orang lain. Dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan. c. Bantuan Instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan engan, persoalan- persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapinya. d. Bantuan penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak orang lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian ini bias positif dan negative yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga, maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian positif. 2.3. Imunisasi

2.3.1. Pengertian Imunisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kelengkapan Pemberian Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaramai Kota Medan Tahun 2013

2 64 89

Perilaku Ibu Balita Terhadap Imunisasi Polio Di Wilayah Kerja Puskesmas Securai Kabupaten Langkat Tahun 2006

0 57 73

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami terhadap Pemberian Imunisasi BCG Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Aekraja Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011

4 34 88

Perilaku Akseptor Vasektomi dan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 37 137

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI Hubungan Antara Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Miri Sragen.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI Hubungan Antara Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Miri Sragen.

0 3 15

Hubungan Perilaku Dan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Tahun 2016

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku - Pengaruh Perilaku Ibu Balita Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Perilaku Ibu Balita Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2013

0 0 9

PENGARUH PERILAKU IBU BALITA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.

0 0 17