Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kerangka pikir

5. Fungsi Seni Budaya dan Telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi yang modern Hamalik, http:tpcommunity.blogspot.com. Fungsi-fungsi tersebut di atas terkesan masih bersifat konseptual. Fungsi praktis yang dijalankan oleh media pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi pesrta didik, misalnya kaset video rekaman kehidupan di luar sangat diperlukan oleh anak yang tinggal di daerah pegunungan. 2. Mengatasi batas ruang dan kelas, misalnya gambar tokoh pahlawan yang dipasang di ruang kelas. 3. Mengatasi keterbatasan kemampuan indra. 4. Mengatasi peristiwa alam, misalnya rekaman peristiwa letusan gunung berapi untuk menerangkan gejala alam. 5. Menyederhanakan kompleksitas meteri. 6. Memungkinkan siswa mengadakan kontak langsung dengan masyarakat atau alam sekitar Rohani, http:tpcommunity.blogspot.com.

2.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Sadiman, dalam Rahadi. http:muslich-m.blogspot.comhtml mengungkapkan kelebihan media gambar : 1. Sifatnya konkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal. 2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4. Memperjelas masalah bidang apa saja. 5. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan. Kelemahan Media Gambar : 1. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa. 2. Gambar diinterpretasikan secara personal dan subjektif. 3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran. Rahadi, http:tpcommunity.blogspot.com. Menurut Sudjana 2001: 12 tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar adalah sebagai berikut : 1. Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata-kata. 2. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif. 3. Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam penafsiran dan mengingat-ingat materi teks yang menyertainya. 4. Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau 1 halaman penuh bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas. 5. Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif. 6. Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata pengamat dan bagian- bagian yang paling penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan pada bagian sebelah kiri atas media gambar. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media gambar tidak hanya memiliki kelebihan saja tetapi media gambar juga mempunyai kekurangan yaitu walaupun media gambar itu sifatnya konkret dan harganya murah tetapi gambar hanya dapat disajikan dalam ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat diinterpretasikan secara personal dan subjektif.

2.7.3 Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar :

Depdikbud 1997: 56 mencantumkan langkah-langkah penggunaan media gambar sebagai berikut: 1. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. 2. Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntut memiliki kesiapan untuk menulis, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan. 3. Memperlihatkan contoh gambar misalnya gambar tempat rekreasi. Tuntun siswa untuk mengingat pengalaman menulis mereka. 4. Diskusi membahas materi tentang media gambar. Sebaiknya setelah selesai memperlihatkan gambar, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti ”Apa yang paling berkesan dari gambar tersebut?” 5. Menindaklanjuti. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi dilakukan setelah menulis karangan. Dengan demikian, diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu dengan melihat gambar-gambar pada buku bacaaan yang ada di perpustakaan atau buku cerita bergambar yang berkaitan dengan isi materi yang sudah pernah dibahas sebelumnya. Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang efektif kerena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melaui pengungkapan kata-kata dan gambar. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakkan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, serta untuk mengatasi kesulitan-kesulitan menampilkan benda aslinya di dalam kelas. Gambar yang bagus digunakan dalam pembelajaran adalah gambar yang dibuat sendiri atau mengambil dari media gambar yang telah ada.

2.8 Kerangka pikir

Pengajaran Bahasa Indonesia diberikan di sekolah dasar karena sejak awal siswa harus berkomunikasi dan mengerti berbagai ilmu, dan semua itu dapat dipahami jika anak sudah mengerti bahasa. Banyak sekali siswa dari awal masuk sekolah belum dapat berbahasa dengan baik. Untuk dapat memperbaiki hal tersebut penulis mencoba mengunakan media sehinga siswa lebih tertarik mempelajari pelajaran bahasa indonesia khususnya pada pelajaran membaca Kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

2.9 Hipotesis

Pembelajaran membaca dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas II SD N 2 Perumnas Way Kandis . Pembelajaran Bahasa Indonesia rendah Media Gambar Pembelajaran Bahasa Indonesia meningkat

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SD N 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Maret 2012.

3.1.3 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD N 2 Perumnas Way Kandis berjumlah 30 siswa, terdiri dari laki-laki 13 orang siswa, perempuan 17 orang siswa.

3.2 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani 1998:13, penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Artinya, penelitian tindakan kelas merupakan tindakan praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Suharsimi 2007:3. Prosedur penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam kegiatan berbentuk siklus cycle. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: perencanaan, pelaksaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi. Alur penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Urutan PTK Gambar 3.2 Urutan PTK Model John Eliot dalam: Tatang Sunendar Siklus I a. Perencanaan planning Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Dalam siklus pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui media gambar dengan langkah-langkah: 1. Pertama diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2. Membuat jadwal perencanaan tindakan untuk menentukan materi pokok yang diajarkan. 3. Menyiapkan gambar yang akan diberikan kepada siswa. 4. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. 5. Menyiapkan lembar kerja siswa yang mengacu pada pembelajaran menggunakan media gambar. 6. Menyiapkan tes formatif Bahasa Indonesia untuk memperoleh data hasil belajar siswa. 7. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan atau kinerja guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan action

Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut: 1. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. 2. Guru membuka pelajaran dan dilanjutkan dengan menyampaikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang mengarang yang pernah diketahui oleh siswa. Tujuan kegiatan apersepsi ini adalah untuk menggali pengalaman siswa. 3. Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntut memiliki kesiapan untuk bercerita, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan. 4. Memperlihatkan contoh gambar yaitu gambar “binatang” Tuntun siswa untuk mengingat pengalaman mereka. 5. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang hendak dilaksanakan yaitu bercerita menggunakan media gambar “binatang” 6. Guru akan menyajikan materi bercerita dengan menggunakan media gambar “binatang” 7. Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan tentang cara bercerita agar mudah dipahami siswa. 8. Siswa diberi tugas untuk membuat cerita yang akan dibuatnya sesuai pilihannya sendiri dengan bantuan gambar yang telah diberikan oleh guru. 9. Guru berkeliling sambil memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa yang mengalami kesulitan. 10. Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya untuk dinilai. 11. Kemudian guru meminta beberapa perwakilan siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergiliran dengan siswa yang lain. 12. Guru memberi penguatan untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. 13. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 14. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tugas lanjutan yang bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam bercerita setelah proses pembelajaran di kelas.

c. Observasi observe

Peneliti mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selama proses pmbelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara membubuhkan tanda cheklist pada lembar observasi.

d. Refleksi reflect

Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa serta hasil kerja siswa. Analisis aktivitas siswa meliputi sejauh mana siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan sejauh mana kemampuan siswa terhadap kegiatan mengarang menggunakan media gambar. Analisis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK หกฟห BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 45

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 15

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

0 6 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD N 1 WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

0 3 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI I WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 82

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I WAY KANDIS BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 18 66

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) (Studi pada Siswa Kelas IV SDN 3 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA WACANA DENGAN TEKNIK DISKUSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PERUMNAS WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 55

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SDN 1 PERUMNAS WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG

1 5 99

PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER MENGGUNAKAN MODEL DIRECTIVE LEARNING DI SD N 2 PERUMNAS WAY HALIM BANDAR LAMPUNG

19 239 70