Rancangan Analisis Metode Penelitian

yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti. Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan. 1. Langkah pertama penulis mengumpulkan data berupa laporan keuangan simpanan pihak ketiga PT. Bank Negara Indonesia selama lima tahun yaitu 2008 - 2012. 2. Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, dengan terlebih dahulu mengamati perkembangan simpanan pihak ketiga beserta biaya dana simpanan pihak ketiga tersebut. 4. Membuat hasil penelitian serta pembahasannya, agar mendapatkan hasil penelitian penulis menganalisis biaya dana cost of loanable funds dan perkembangan biaya dana cost of loanable funds 5. Terakhir menarik kesimpulan perkembangan biaya dana simpanan pihak ketiga PT. Bank Negara Indonesia. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara Republik Indonesia, selama 66 tahun usia BNI sejak didirikan pertama kali pada tanggal 5 Juli 1946, BNI terus tumbuh dan berkembang bersama Negeri, mengawal pembangunan di berbagai sektor industri, sesuai dengan tagline BNI Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa. Sebagai langkah pertama, didirikan Yayasan Poersat Bank Indonesia, berdasarkan Akta Notaris R.M.Soerjo No.14 tanggal 9 oktober 1945 walaupun menghadapi hambatan dan kesulitan pada tanggal 5 Juli 1946, dengan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.2 Tahun 1946, berhasil didirikan bank sirkulasi atau bank sentral milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia. Yayasan Poesat Bank Indonesia yang merupakan embrio kelahiran bank ini kemudian dilebur kedalamnya. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan