Analisi Biaya Dana (Cost of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Layanan Jatinangor

(1)

ANALYSIS OF LOANABLE FUNDS COST BASED ON THE METHOD OF BALANCING AVERAGE IN BANK NEGARA INDONESIA SERVICE

CENTER JATINANGOR (Case Study Period 2008-2012)

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh : MONIKA SARI

21510021

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Monika Sari

NIM : 21510021

Program Studi : Keuangan dan Perbankan

Judul Penelitian : Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Layanan Jatinangor (Studi Kasus Periode Tahun 2008-2012)

Pembimbing : Isniar Budiarti, SE., M.Si

Fakultas : Ekonomi

Universitas : Universitas Komputer Indonesia

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian yang dilakukan merupakan hasil penelitian saya dan milik pribadi.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sadar.

Bandung, Juli 2013 Yang memberikan pernyataan,

Monika Sari 21510021


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... ii

MOTTO... iii

ABSTRACT... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah... 5

1.2.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Maksud Penelitian... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian... 6


(5)

1.4.1 Kegunaan Praktis... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis... 7

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka... 9

2.1.1 Biaya... 9

2.1.2 Dana Bank... 10

2.1.2.1 Pengertian Dana Bank... 10

2.1.2.2 Sumber Dana Bank... 12

2.1.3 Biaya Dana Bank... 15

2.1.3.1 Pengertian Biaya Dana Bank... 15

2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Dana... 16

2.1.3.3 Mafaat Perhitungan Biaya Dana... 17

2.1.3.4 Meminimum Biaya Dana... 17

2.1.4 Metode Rata-rata Tertimbang... 18

2.1.5 Hubungan Biaya Dana Berdasarkan Metode Rata-rata 24 Tertimbang... 2.1.6 Penelitian Terdahulu... 25

2.2 Kerangka Pemikiran... 26

BAB 111 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 29


(6)

3.2 Metode Penelitian... 29

3.2.1 Design Penelitian... 31

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 32

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 33

3.2.3.1 Sumber Data... 33

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 34

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 35

3.2.5 Rancangan Analisis... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 38

4.1.1 Sejarah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk... 38

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 41

4.1.3 Sttrukur Organisasi Perusahaan... 42

4.1.4 Deskripsi Perusahaan... 43

4.1.5 Aktivitas Perusahaan... 46 4.2 Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Dengan

Menggunakan Metode Rata-rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

47 4.2.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk... 47 4.2.2 Analisis Perkembangan Biaya Dana Dengan Menggunakan

Metode Biaaya Rata-rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara 50


(7)

Indonesia (Persero) Tbk...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 68 5.2 Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk Kantor Layanan Jatinangor.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil hingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik, serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Prof. Dr. Hj. Ernia Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Isniar Budiarti, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang penuh ikhlas telah membimbing serta mengarahkan penulis sejak awal hingga terwujudnya tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.


(9)

6. Seluruh karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layangan Jatinangor, khususnya Bapak Agus Suhendra yang telah membimbing penulis selama melakukan pengumpulan data.

7. Ayah, Ibu, Adik serta orang-orang tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa yang tak ternilai besarnya.

8. Sahabat terbaikku Vicy Adhani, Gina Maryam, dan Lady Sekar Mayang yang selalu memberikan semangat, kebersamaan dan canda tawa hingga tersusunnya laporan ini.

9. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, teman-teman KP 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di balas oleh Allah SWT.

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang akan melakukan Tugas Akhir pada bidang yang sama dengan penulis.

Bandung, Juli 2013


(10)

Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Gubernur Bank Indonesia. 2010. Peraturan Bank Indonesia

Nomor:12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi. Surabaya : Kencana.

Kasmir. 2002. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT raja grafindo persada

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo. Jakarta :Persada.

Kuncoro, Mudjarat dan Suhardjono. 2002 Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE.

Laporan Tahunan Bank Indonesia (Persero), http://bni.co.id

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN. Muchdarsyah Sinungan. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Rineka Cipta Rahmat Firdaus. 2001. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Erlangga

Satori, Djam’an, Aan Komariah. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Siamat, Dahlan. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta : Intermedia.

Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru. 2006. Bank Dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

http://bi.go.id/ http://bni.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/bank/ http://pusatdata.kontan.co.id/ http://www.infobanknews.com/


(11)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perbankan sebagai lembaga keuangan yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional melalui dukungan pembiayaan, dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memberikan pembinaan dan pengawasan agar lembaga perbankkan Indonesia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien sehat dan mampu bersaing dengan dunia persaingan global.

Salah satu fungsi utama bank adalah mengumpulkan sumber-sumber dananya dari pihak nasabah kemudian dana yang telah terkumpul akan disalurkan ke pihak peminjam. Dana yang diperoleh bank yaitu dana yang bersumber dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari lembaga lainnya, dan dana yang berasal dari masyarakat luas berupa giro yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro, deposito atau pinjaman berjangka adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian, dan tabungan yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Pada sisi sumber dana, bank mengeluarkan biaya dana berupa bunga bagi nasabah


(12)

penyimpan. Sedangkan pada sisi penyaluran dana, bank mencari keuntungan yakni dengan memberikan bunga pinjaman kepada para debitur. Biaya dana sangat erat kaitannya dengan suku bunga kredit.

Biaya Dana menurut Veithzal Rivai (2007:669) “Adalah biaya bunga yang dibayarkan oleh bank atas dana berhasil dihimpun oleh bank dari berbagai sumber”.

Sedangkan menurut Kasmir (2008:55) “Cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk giro, tabungan maupun deposito. ”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya dana (cost of fund) adalah biaya yang berupa bunga yang dibayarkan oleh bank untuk nasabah giro, tabungan, maupun deposito.

Perhitungan biaya dana bank dengan menggunakan metode biaya dana rata-rata tertimbang dikarenakan sumber dana bank terdiri dari atas berbagai jenis, baik sifatnya, jumlah dana yang terhimpun, maupun beban yang harus dibayarkan oleh bank kepada sumber dana, misalnya kepada masyarakat. Biaya dana menurut pendekatan ini dihitung dengan terlebih dahulu memperhatikan peran masing-masing sumber dana dan faktor lain yang secara langsung mempengaruhi biaya dana. Oleh karena itu, konsep ini secara langsung menentukan biaya dana yang harus dibayar oleh bank untuk setiap rupiah dana setelah dikurangi dengan bagian dana yang harus dipelihara bank sebagai cadangan wajib yang disebut cost of loanable funds.


(13)

Cadangan wajib tersebut merupakan suatu likuiditas minimum yang wajib dipelihara oleh setiap bank atau yang disebut giro wajib minimum (GWM). Berdasarkan PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor. 6/15/PBI/2004 Giro Wajib Minimum (Stationary Reserve), atau selanjutnya disebut GWM adalah simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK (Dana Pihak Ketiga). Semakin besar ketentuan cadangan wajib minimum, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap biaya dana yang harus dipikul bank.

Berdasarkan kutipan diatas, berikut adalah dana pihak ketiga yang dihimpun BNI dalam % selama 5 tahun terakhir :

Tabel 1.1

Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Giro (%)

Deposito (%)

Tabungan (%)

2008 26,1 41,9 31,9 2009 24,2 44,7 31

2010 25,1 42 32,8

2011 29,1 35,8 35,1 2012 29,3 32,1 38,6

Sumber : Data diolah

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh BNI yaitu komponen masing-masing giro dan tabungan memiliki kecenderungan meningkat pada tahun ke- tahun dan komponen deposito


(14)

mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2012. Penurunan tersebut dapat berpengaruh terhadap berkurangnya biaya dana yang dipikul oleh bank, hal ini sesuai dengan pendapat M. Sinungan (1999:90) yang menyatakan bahwa dana yang berasal dari deposito adalah dana termahal yang harus dipikul bank yaitu berkisar antara 15 s/d 20% setahun sehingga biaya dana cost of loanable funds yang dikeluarkan oleh bank juga mengalami kenaikan dan penurunan, maka seperti terlihat pada grafik berikut ini :

Sumber : Laporan Keuangan BNI Data Diolah Gambar 1.1

Grafik Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia

( % Dalam Jutaan Rupiah)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian yang dituangkan dalam laporan Tugas Akhir yang berjudul : “ANALISIS BIAYA DANA (COST OF LOANABLE FUNDS) BERDASARKAN METODE

26,1 24,2 25,1 29,1 29,3 41,9 44,7 42 35,8 32,1

31,9 31 32,8 35,1

38,6 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

2008 2009 2010 2011 2012

D P K ( % D a la m J u ta a n R u p ia h ) Tahun Giro Deposito Tabungan


(15)

RATA-RATA TERTIMBANG PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA

KANTOR LAYANAN JATINANGOR (Studi Kasus Periode Tahun

2008-2012).”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengidentifikasi masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Dana pihak ketiga yang dihimpun BNI periode 2008-2012 dalam beberapa tahun cenderung meningkat sehingga dana yang harus dipikul oleh bank juga meningkat.

2. Bank harus meminimalkan biaya dana yang dikeluarkan maka harus ada komposisi tingkat bunga antara dana berbiaya murah yaitu giro dan tabungan dengan dana berbiaya mahal yaitu deposito.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012

2. Bagaimana analisis perkembangan biaya dana cost of loanable funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012


(16)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan dan mendapatkan informasi sebagai bahan dalam penelitian yang berkenaan dengan Analisis Biaya Dana (cost of loanable funds) Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012 yaitu dengan memperoleh data dan informasi biaya dana yang disalurkan pada simpanan giro, tabungan, dan deposito

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012.

2. Untuk mengetahui analisis perkembangan biaya dana cost of loanable funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan yang berguna dan saran-saran tentang analisis laporan keuangan serta penilaian kinerja yang dipandang perlu dalam


(17)

1.4.2 Kegunaan Akademik

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman berharga dalam mempelajari, memahami tentang Analisis Biaya Dana cost of loanable funds Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang.

2. Bagi Pengembang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan

Teori dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian Analisis Biaya Dana cost of loanable funds Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan dalam menyusun penelitian selanjutnya serta membuka wawasan dalam hal biaya dana cost of loanable funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan kegiatan penelitian ini pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Jatinangor yang beralamat di Jl. Jatinangor KM.21 Kabupaten Sumedang, untuk mendapatkan data-data tertulis dan informasi lainnya sebagai bahan penyusunan penelitian.

Waktu penelitian dilaksanakan penelitian yaitu selama lima bulan terhitung mulai dari bulan Februari 2013 s/d Juli 2013.


(18)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan / Tahun

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

1 Pengajuan Surat Penelitian

2 Pengajuan Proposal

3 Pengumpulan

data

4 Pengolahan &

analisis

5 Penulisan & bimbingan


(19)

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Biaya

Setiap perusahaan yang berorientasi bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya.

Biaya merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi laba. Jika biaya lebih besar dari pada pendapatan maka perusahaan akan mengalami kerugian, tetepi jika biaya lebih kecil dari pendapatan maka perusahaan akan mengalami untung. Menurut Mulyadi dalam Akuntansi Biaya edisi ke-6 (2005:8) “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tersebut.” Sedangkan menurut Carter (2009:2), “Biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh manfaat”.


(20)

Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang yang digunakan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan tertentu.

2.1.2 Dana Bank

2.1.2.1Pengertian Dana Bank

Biaya yang dikeluarkan oleh bank sebagai nilai tukar tentunya ada dana yang diperoleh oleh bank, maka dana merupakan persoalan bank yang paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak berfungsi sama sekali.

Pengertian dana bank menurut muchdarsyah sinungan (2000:84) menjelaskan bahwa “Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.”

Adapun definisi lain dari dana bank menurut Rahmat Firdaus dalam bukunya “Manajemen Dana Bank” (2001:6) menyatakan bahwa :

“Dana bank adalah sejumlah dana yang disimpan oleh masyarakat (nasabah), lembaga atau pihak ketuga lainnya serta oleh pemilik bank yang berupa modal atau saham yang dipercayakan kepada bank untuk dikelola dan dimanfaatkan menurut ketentuan dan cara-cara yang lazim digunakan dalam dunia perbankan yang sehat.”

Dari tiga pengertian dana bank menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dana bank merupakan uang tunai, modal atau saham pada bank yang diperoleh dari dana berupa simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh bank.


(21)

2.1.2.2Sumber Dana Bank

Dana-dana bank yang digunakan sebagai modal operasional memiliki 3 sumber, yaitu :

1. Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak ke-1)

Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Dalam Neraca Bank, dana sendiri tertera dalam Rekening Modal dan Cadangan yang tercantum pada sisi Pasiva (Liabilities).

Dana modal sendiri terdiri dari beberapa bagian (Pos), yaitu :

a. Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada saat bank berdiri.Biasanya modal setoran pertama dari para pemilik bank (pemegang saham atau stockholders) sebagian digunakan bank untuk saran perkantoran, peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.

b. Cadangan-cadangan, Menurut Kuncoro dan Suharjo (2002) yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup timbulnya resiko yang akan terjadi dikemudian hari.

c. Laba yang ditahan (Retained Earnings), yang seharusnya milik para pemegang saham, tetapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagikan dan dimasukkan kembali dalam modal kerja.


(22)

2. Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak ke-2)

Dana dari pihak ke-2 ini yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana pada bank yang terdiri dari 4 pihak, yaitu :

a. Pinjaman dari Bank-bank lain (Call Money)

Yaitu pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan mendesak yang perlukan bank. Call money mempunyai jangka waktu pendek ( antara 1 hari – 1 bulan), bahkan ada yang pengembaliannya hanya 1 malam, yang dikenal dengan “overnight call money”.

b. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya di luar negeri

Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah dan panjang. Realisasi pinjaman ini biasanya harus melalui persetujuan Bank Indonesia, dimana secara tidak langsung Bank Indonesia selaku Bank Sentral ikut serta mengawasi pelaksanaan pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank tersebut.

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

Kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tapi lebih banyak berbentuk Surat Berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo. Misalnya : berbentuk Sertifikat Bank atau Depostito on call dengan jangka waktu melebihi 3 bulan dan dapat diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru.


(23)

Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong prioritas apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi pada sektor penting.

3. Dana dari Masyarakat (Dana Pihak ke-3)

Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank dan terdiri dari 3 jenis, yaitu :

a. Rekening Giro (Demand Deposits)

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha Giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut Rekening Koran. Bagi bank, giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa giro pada bank mereka sedikit.

Tingkat suku bunga giro itu sendiri jauh lebih rendah dibanding tingkat suku bunga tabungan dan deposito, karena sifat giro yang dapat ditarik setiap saat dan merupakan dana yang labil sehingga imbalannya juga rendah.

Masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk simpanan giro pada umumnya karena mengharapkan mendapat kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran, bunga mengharapkan bunga, sehingga bank juga memberikan jasa giro yang rendah.


(24)

b. Deposito (Time Deposit)

Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank. Sedangkan biaya dana deposito adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk deposito.

Bagi bank, deposito merupakan sumber dana mahal karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa deposito pada bank mereka cukup besar. Tingkat suku bunga deposito itu sendiri,jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga tabungan dan giro.Tabungan (Saving Deposit).

c. Tabungan

Tabungan adalah pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Sedangkan biaya dana tabungan adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk tabungan.

Bagi bank, tabungan merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa tabungan pada bank mereka lebih rendah dibanding bunga deposito.


(25)

Tingkat suku bunga tabungan itu sendiri, jauh lebih rendah dibanding tingkat suku bunga deposito, tetapi jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga giro.

2.1.3 Biaya Dana Bank

2.1.3.1Pengertian Biaya Dana Bank

Biaya dana bank merupakan uang tunai, modal atau saham pada bank yang diperoleh dari dana berupa simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank untuk dikelola dan dimanfaatkan oleh bank.

Dibawah ini ada beberapa pengertian biaya menurut para ahli antara lain adalah sebagai berikut :

Pengertian biaya dana menurut Kasmir (2007) :

“Biaya dana atau cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.”

Menurut Dahlan Siamat (1993) :

“Biaya dana bank atau cost of fund adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang dihimpunnya dalam berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib (reserve requirement). Sedangkan cost of loanable fund (COLF) adalah biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib yang harus dipelihara menurut ketentuan Bank Indonesia.”

Menurut Ismail (2010) :

“Biaya dana merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga. Artinya, bank akan menghitung biaya yang dikeluarkan atas setiap dana yang berhasil dihimpunnnya dari


(26)

berbagai sumber dana setelah diperhitungkan adanya cadangan dana yang wajib dipelihara oleh setiap bank. Setiap jenis sumber dana memiliki suku bunga yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tinggi rendahnya biaya dana rata-rata tergantung pada komposisi sumber dana yang berhasil dihimpun.”

Dari tiga pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa biaya dana bank adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang dihimpunnya dalam bentuk simpanan baik rekening giro, deposito, dan tabungan.

2.1.3.2Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Dana

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi besarnya biaya dana atau suku bunga bank (base lending rate) menurut Veithzal Rivai (2007:671) yaitu :

1. Kebutuhan dana, bila bank mengalami kekurangan dana, sementara bank memerlukan sejumlah dana untuk kewajiban segera yang telah jatuh tempo. Untuk mengatasi ini terkadang bank harus menaikkan suku bunga tertentu atau memberikan insentif tertentu sehingga sejumlah dana yang dibutuhkan dapat segera dipenuhi;

2. Komposisi sumber dana atau struktur dana yang berhasil dihimpun;

3. Jenis dana yang berhasil dihimpun sangat menentukan , karena setiap jenis dana biaya dananya berbeda;

4. Jenis produk bank yang digunakan untuk menghimpun dana; 5. Jangka waktu penempatan sangat menentukan;

6. Tingkat bunga yang diberikan kepada deposan jelas sangat menentukan dalam perhitungan biaya dana;


(27)

7. Target laba yang yang diinginkan bank (spread), target laba ini merupakan bagian terbesar dan menentukan dalam menetapkan besaran suku bunga kredit.

2.1.3.3Manfaat Penghitungan Biaya Dana

Adapun beberapa alasan mengenai perlunya penghitungan biaya dana bank antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh kombinasi sumber dana murah dan menguntungkan yang tersedia di pasar.

2. Untuk menentukan keuntungan yang diterima oleh bank atas aktiva produktifnya.

3. Jenis sumber dana dan cara penggunaannya memiliki dampak terhadap risiko likuiditas, risiko bunga dan risiko modal dari bank yang bersangkutan.

2.1.3.4Meminimumkan Biaya Dana

Berhasilnya suatu bank meminimumkan biaya bunga ini akan mempengaruhi pula biaya dana bank. Bank harus mengevaluasi kelompok – kelompok nasabah yang sensitive terhadap tingkat bunga dan nasabah yang tidak sensitive agar bank dapat melakukan diversifikasi tingkat bunga simpanan berdasarkan segmentasi nasabah tersebut bank akan mampu mengurangi biaya dananya.


(28)

Besarnya biaya dana juga dipengaruhi oleh komponen dana pihak ketiga yaitu deposito, karena deposito adalah dana berbiaya mahal yang disebabkan oleh tingkat bunganya menurut Muchdarsyah Sinungan (1999:90) sehingga jika bank ingin menurunkan biaya dana simpanan pihak ketiga maka harus ada komposisi antara dana berbiaya murah yaitu giro dan tabungan dengan dana berbiaya mahal yaitu deposito.

Faktor-faktor penyebab suatu kelompok nasabah menjadi tidak sensitif terhadap perubahan tingkat bunga antara lain :

a. Ketidak pedulian b. Kurangnya persaingan c. Daya beli yang minim d. Biaya transaksi

e. Faktor-faktor lain; politik, kebijakan pemerintah, pelayanan dan kepercayaan

2.1.4 Metode Rata-rata Tertimbang

Untuk menghitung total biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Lukman Dendawijaya (2005 : 100) menjelaskan bahwa perhitungan biaya dana bank dilakukan dengan metode biaya dan rata-rata tertimbang. Hal ini disebabkan sumber dana bank terdiri atas berbagai jenis, baik sifatnya jumlah dana yang terhimpun maupun beban yang harus dibayarkan oleh bank kepada sumber dana.


(29)

Sumber dana yang dimaksud dalam perhitungan cost of loanable funds adalah sebagai berikut:

1. Giro

Merupakan sejumlah simpanan pada bank milik seseorang yang sewaktu waktu dapat dicairkan.

Biaya dana giro adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk giro. Bagi bank, giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa giro pada bank mereka sedikit.

Tingkat suku bunga giro itu sendiri jauh lebih rendah dibanding tingkat tabungan dan deposito, karena sifat giro yang dapat ditarik setiap saat dan merupakan dana yang labil sehingga imbalannya juga rendah. Masyarakat menempatkan dananya dalam bentuk simpanan giro pada umumnya karena mengharapkan mendapat kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran, bunga mengharapkan bunga, sehingga bank juga memberikan jasa giro yang rendah.

2. Tabungan

Menurut M. Manurung dan P. Rahardja (2004 : 137) yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat menarik cek, bilyet, giro atau lainnya.


(30)

Biaya dana tabungan adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk tabungan. Bagi bank, tabungan merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa tabungan pada bank mereka lebih rendah dibanding bunga deposito.

Tingkat suku bunga tabungan itu sendiri, jauh lebih rendah dibanding tingkat suku bunga deposito, tetapi jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga giro.

3. Deposito

Kasmir (2004 : 63) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah

Biaya dana deposito adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk deposito. Bagi bank, deposito merupakan sumber dana mahal karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa deposito pada bank mereka cukup besar. Tingkat suku bunga deposito itu sendiri,jauh lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga tabungan dan giro.

Besarnya biaya dana dipengaruhi oleh struktur sumber-sumber dana, tingkat bunga atau jasa yang dibayar untuk masing-masing jenis sumber dana, besarnya reserve requirement untuk setiap jenis, dan lokasi pasar dimana kita


(31)

beroprasi. Metode rata-rata tertimbang ini merupakan metode yang paling menggambarkan biaya dana bank yang sesungguhnya, karena memperhatikan komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya biaya dana, seperti tingkat bunga dan ketentuan reserve requirement. Reserve requirement disini adalah cadangan wajib (Giro Wajib Minumum) dan cadangan kas menurut pengalaman bank.

Giro Wajib Minimum atau Liquiditas Wajib Minimum atau Reserve Requirement merupakan cadangan primer bank, yang digunakan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya penarikan dana oleh nasabah bank, baik penarikan dana masyarakat yang disimpan pada bank tersebut, penarikan dana melalui kliring, maupun penarikan/pencairan kredit. Saldo giro di Bank Indonesia merupakan salah satu alat liquid bank yang tergolong Asset yang tidak menghasilkan tetapi harus menjadi perhatian utama manajemen bank untuk memantau kecukupannya.

Menurut Duade B Graddy. menyatakan bahwa Manajemen Likuiditas Bank adalah “Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan permintaan dana oleh masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan”. Sedangkan menurut Oliver G Wood, menyatakan; “Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dan penyediaan kas secara terus-menerus baik kebutuhan jangka pendek atau musiman maupun kebutuhan jangka panjang”.

Menurut Hasibuan (2004;96) GWM merupakan salah satu tolak ukur tentang tingkat kesehatan bank, seperti :


(32)

1. Sehat apabila dalam 12 bulan terakhir tidak pernah melanggar ketentuan Cash Ratio atau melanggar ketentuan Cash Ratio tetapi tidak pernah lebih dari 6 kali. Dalam tiga bulan terakhir tidak terjadi pelanggaran Cash Ratio lebih dari tiga kali berturut-turut.

2. Cukup sehat apabila dalam12 bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari 6 kali sampai 12 kali. Dalam tiga bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari tiga kali sampai dengan lima kali berturut-turut.

3. Kurang sehat apabila dalam 12 bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari 12 kali dengan 24 kali. Dalam tiga bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari lima kali sampai sembilan kali berturut-turut.

4. Tidak sehat apabila dalam 12 bulan terakhir melanggar Cash Ratio lebih dari 24 kali. Dalam tiga bulan terakhir melanggar ketentuan Cash Ratio lebih dari sembilan kali berturut-turut.

Menurut Hasibuan (2004;95) fungsi-fungsi Giro Wajib Minimum antara lain :

1. Untuk memenuhi ketetapan Bank Indonesia

2. Untuk jaminan pembayaran pencairan tabungan masyarakat 3. Untuk mempertahankan agar bank tetap dapat mengikuti kliring 4. Untuk memperkuat daya tahan dalam persaingan antar bank 5. Untuk menentukan tingkat kesehatan bank


(33)

7. Sebagai salah satu alat otoritas moneter dalam menstabilkan nilai tukar uang.

8. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank

Menurut Lukman Dendawijaya (2005 – 101) perhitungan biaya dana berdasarkan rata-rata tertimbang dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

1. Menghitung secara keseluruhan masing-masing jumlah dana yang berbiaya sesuai dengan persentase komposisi sumber dana.

Jumlahdana sumber dana 100

2. Tingkat bunga efektif diperoleh dengan cara mengalikan tingkat bunga masing-masing sumber dana dengan persentase jumlah dana setelah memperhitungkan Reserve Requirment (RR) selanjutnya disebut giro wajib minimum (GWM) sekian persen.

Biaya dana efektif = x Tingkat Bunga

3. Selanjutnya dari hasil perkalian antara persentase komposisi dan dengan bunga efektif akan diperoleh kontribusi biaya dana bank.


(34)

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat contoh tabel biaya rata-rata tertimbang seperti berikut :

Tabel 2.1

Biaya Dana Rata-rata Tertimbang Jenis Dana (1) Jumlah Dana (2) Komposisi Dana (%) (3) Jangka Waktu Tingkat Bunga (4) GWM (%) (5) Bunga Efektif* (6) Biaya Dana (%) (7)=(3)*(6) Giro Tabungan Deposito Berjangka xxx xxx xxx xxx xxx xxx - - 1,3,6,12, 18,24 xxx xxx xxx 5 5 5 xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx 100% Cost of loanable fund rata-rata tertimbang xxx

2.1.5 Hubungan Biaya Dana Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang

Menurut Kasmir (2007), biaya dana adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, untuk menghitung total biaya dana tersebut dapat dilakukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang karena metode ini memperhatikan komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya biaya dana, seperti tingkat bunga dan ketentuan reserve requirement.


(35)

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Nunung

Nuraqliah (2012)

Pengaruh Biaya Dana Bank Dan Pemberian Kredit Terhadap

Rentabilitas (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Penulis melihat adanya persamaan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama yaitu biaya dana bank

Adapun perbedaanya yaitu pengaruh dari variabel biaya dana bank terhadap rentabilitas.

2 Nurul

Wulansari, at all. (2005) Analisis Biaya Dana, Persentase Aktiva Produktif, dan Pendapatan sebagai Faktor Pembeda antara Bank Fokus dan Bank Terbatas menurut Kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia Penulis melihat adanya persamaan faktor untuk meminimumkan biaya dana

Adapun perbedaan tujuan dari penelitiannya yaitu pengaruh biaya dana dalam menetapkan suku bunga kredit SME

3 Parengkuan

Tommy, at all. (2000)

Analisa Biaya Dana Sebagai Dasar Penentuan Kredit SME Pada PT. Bank Danamon Penulis melihat adanya persamaan pengitungan biaya dana dengan menggunakan meode rata-rata tertimbang Adapun perbedaannya yaitu fenomena yang terjadiperhitungan biaya dana

4 Anjas

Kamsi (2005)

Analisis

Penentuan Biaya Dana Pada Bank Umum Penulis melihat adanya persamaan variabel biaya Adapun perbedaannya dalam jurnal Anjas Kamsi tersebut meneliti lebih luas yaitu cost of mixed


(36)

Pemerintah dana bank cost of loanable fund (COL)

fund (COF), cost of money fund (COM), cost of loanable fund (COL), dan cost of operable fund (COP)

2.2 Kerangka Pemikiran

Peran bank sebagai media perantara keuangan (Financial intermediate) yang dilakukan melalui kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat lalu bank menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit dana. Dalam penghimpunan dana tersebut bank harus membayar biaya kepada masyarakat atau nasabah yang disebut biaya dana bank. Menurut Ismail (2010) Biaya Dana adalah Biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga yaitu giro, deposito,dan tabungan.

Pengertian biaya dana menurut Kasmir (2007) :

“Biaya dana atau cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.”

Menurut Dahlan Siamat (1993), “Cost of loanable fund (COLF) adalah biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib atau Reserve Requirement (RR) yang harus dipelihara menurut ketentuan Bank Indonesia.”

Bank perlu melakukan penghitungan biaya dana bank salah satunya yaitu untuk memperoleh kombinasi sumber dana murah dan menguntungkan yang


(37)

setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Lukman Dendawijaya (2005 : 100) menjelaskan bahwa perhitungan biaya dana bank dilakukan dengan metode biaya dan rata-rata tertimbang. Hal ini disebabkan sumber dana bank terdiri atas berbagai jenis, baik sifatnya jumlah dana yang terhimpun maupun beban yang harus dibayarkan oleh bank kepada sumber dana.

Sumber dana yang dimaksud dalam perhitungan cost of loanable funds yaitu:

1. Giro

2. Tabungan

3. Deposito

Metode rata-rata tertimbang ini merupakan metode yang paling menggambarkan biaya dana bank yang sesungguhnya, karena memperhatikan komposisi jenis dana serta faktor-faktor yang memengaruhi langsung besarnya biaya dana, seperti tingkat bunga dan ketentuan reserve requirement. Reserve requirement disini adalah cadangan wajib (Giro Wajib Minumum) dan cadangan kas menurut pengalaman bank. Seperti dapat digambarkan pada halaman berikut ini.


(38)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Biaya Dana

Biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga. - Giro - Deposito - Tabungan

Ismail (2010)

Analisis Biaya Dana Metode Biaya Dana Rata-rata

Tertimbang

Lukman Dendawijaya

(2005 : 100)

Cost Of Loanable Funds Biaya dana yang harus dikeluarkan setelah dana tersebut dikurangi likuiditas wajib yang harus dipelihara menurut ketentuan Bank Indonesia.


(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu, sesuai dengan pendapat menurut Husien umar dalam Umi Narimawati (2010:29): “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Objek dalam penelitian ini adalah biaya dana (cost of loanable funds).

Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data yang bersangkutan, kemudian di analisis mengenai biaya dana (cost of loanable funds) pada Bank BNI. Penulis mendapatkan laporan keuangan selam lima periode yaitu tahun 2008-2012.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh.


(40)

Sesuai dengan pendapat menurut Sugiyono (2007:4):

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Sugiyono (2008:21), metode deskriptif adalah :

“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lajut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.”.

Tujuan metode deskriptif yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Menjelaskan perkembangan biaya dana cost of loanable funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kurung waktu 2008-2012.

Sedangkan menurut Mashuri (2008:45), pengertian metode verifikatif adalah : “Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

Metode verivikatif dalam penelitian ini untuk mengetahui analisis biaya dana (cost of loanable) funds berdasarkan metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia periode 2008-2012, sehingga menghasilkan kesimpulan


(41)

dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperluakan yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dangkal dalamnya penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang diperluakn dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Moh Nazir dalam Narimawati Umi, 2010:30). Langkah-langah desain penelitian menurut Umi Narimawati adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian selanjutnya menetapkan judul penelitian

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi 3. Menetapkan rumusan masalah

4. Menetapkan tujuan penelitian

5. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran varibel penelitian yang digunakan

6. Menetapkan sumber data, teknik penetuan sampel dan teknik pengumpulan data

7. Melakukan analisis data


(42)

Oleh karena itu, membuat desain penelitian sangat penting agar dalam melaksanakan penelitian yang terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian.

Menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati (2010:31) adalah sebagai berikut :

Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur, Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct. Sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untk melakukan replika pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukan construct yang lebih baik”.

Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah Independen (X). Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor-faktor lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen pada penelitian ini adalah Biaya dana (Variabel X).

Adapun tabel operasionalisasi sesuai dengan variabel tersebut dapat dilihat pada halaman berikutnya.


(43)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Sumber

Biaya Dana

Biaya Dana Merupakan Biaya Yang Dikeluarkan Oleh Bank Dalam Rangka Menghimpun Dana Pihak Ketiga

Ismail (2010)

1. Tabungan 2. Deposito 3. Giro

Rasio Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2008-2012

Metode Rata-rata Tertimbang

Perhitungan Total Biaya Dana Yang Harus Dikeluarkan Setelah Dana Tersebut Dikurangi Likuiditas Wajib Atau Reserve Requirement (RR) Yang Telah Ditetapkan Oleh Pemerintah,

Lukman Dendawijaya (2005 : 100)

1. Sumber Dana 2. Komposisi

Dana 3. Tingkat

Bunga

4. Giro Wajib Minimum 5. Tingkat Bunga Efisien 6. Kontribusi Dana

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37): “Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder eksternal yang terdapat di website publikasi laporan keuangan Bank Negara Indonesia dan Bank Indonesia. Data-data yang digunakan dalam


(44)

penelitian ini adalah data variabel biaya dana dengan indikator giro, tabungan, dan deposito tahun 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia.

3.2.3.1 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel.

1. Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia tahun 2008-2012.

Menurut Sugiyono (2002: 55) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.“

Berdasarkan pengertian tersebut dan disesuaikan dengan judul “Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Layanan Jatinangor (Studi Kasus Periode Tahun 2008-2012)”, maka yang menjadi populasisasaran dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank BNI tahun 2008-2012.

2. Sampel

Sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil untuk melakukan penelitian. Sugiyono (2002: 57), mengemukakan pengertian sampel : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik


(45)

sampel adalah “Sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.”

Berdasarlan pengertian tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 5 (lima) tahun terakhir yaitu laporan keuangan tahun 2008-2012 karena sudah dianggap representatif untuk dilakukan penelitian, dan sebagian populasi yang terpilih menjadi unit dalam penelitian ini adalah simpanan pihak ketiga antara yaitu giro, tabungan, dan deposito Bank Negara Indonesia periode 2008-2012.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan laporan ini yaitu dengan cara sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research).

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder.

Data primer didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut : a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil keputusan.


(46)

Data sekunder didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Mulai dari artikel, dokumen yang bersumber dari media internet serta buku sumber dari perpustakaan guna lebih mendapatkan informasi secara mendetail.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dilakukan dengan mempelajari dari literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas yaitu perpajakan, undang-undang perbankan, metodologi penelitian. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang dibahas.

3.2.5 Rancangan Analisis

Rancangan Analisis menurut Umi Narimawati (2010:41):

“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami pleh diri sendir maupun orang lain”.

Setelah data dikumpulkan secara lengkap, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini, metode


(47)

yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa mengenai masalah yang sedang diteliti.

Pada penelitian ini, digunakan satu jenis analisis yaitu analisis deskriptif dengan variabel yang bersifat kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan.

1. Langkah pertama penulis mengumpulkan data berupa laporan keuangan simpanan pihak ketiga PT. Bank Negara Indonesia selama lima tahun yaitu 2008 - 2012.

2. Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, dengan terlebih dahulu mengamati perkembangan simpanan pihak ketiga beserta biaya dana simpanan pihak ketiga tersebut.

4. Membuat hasil penelitian serta pembahasannya, agar mendapatkan hasil penelitian penulis menganalisis biaya dana cost of loanable funds dan perkembangan biaya dana cost of loanable funds

5. Terakhir menarik kesimpulan perkembangan biaya dana simpanan pihak ketiga PT. Bank Negara Indonesia.


(48)

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara Republik Indonesia, selama 66 tahun usia BNI sejak didirikan pertama kali pada tanggal 5 Juli 1946, BNI terus tumbuh dan berkembang bersama Negeri, mengawal pembangunan di berbagai sektor industri, sesuai dengan tagline BNI Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa.

Sebagai langkah pertama, didirikan Yayasan Poersat Bank Indonesia, berdasarkan Akta Notaris R.M.Soerjo No.14 tanggal 9 oktober 1945 walaupun menghadapi hambatan dan kesulitan pada tanggal 5 Juli 1946, dengan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.2 Tahun 1946, berhasil didirikan bank sirkulasi atau bank sentral milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia. Yayasan Poesat Bank Indonesia yang merupakan embrio kelahiran bank ini kemudian dilebur kedalamnya. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah


(49)

Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan


(50)

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara 40% saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Kapabilitas BNI untuk menyediakan layanan jasa keuangan secara menyeluruh didukung oleh perusahaan anak di bidang perbankan syariah (Bank BNI Syariah), pembiayaan (BNI Multi Finance), pasar modal (BNI Securities), dan asuransi (BNI Life Insurance).


(51)

mencakup 1.364 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 6.227 unit ATM milik sendiri, serta fasilitas Internet banking dan SMS banking yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Visi BNI

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi

the bank of choice dengan menyajikan kualitas layanan yang terbaik, serta menjadi dominant player (market leader) dengan menyajikan produk/jasa bernilai tinggi di segmen pasar yang dilayani

Misi BNI

• Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice) • Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

• Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.


(52)

• Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

• Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Struktur Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai pola yang memperlihatkan hubungan antara fungsi jabatan dan aktivitas dalam suatu organisasi.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Jatinangor

Pemimpin KLN

Pemimpin Bidang Layanan Nasabah

Pemimpin Pembinaan

layanan

Manajer Penjualan

Pelayanan Nasabah

Pelayanan Uang Tunai

Layanan Penerima


(53)

4.1.4 Deskripsi Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan mengenai fungsi dan tugas dari masing–masing bagian. Berikut adalah fungsi dan tugas dari masing-masing bagian yang terlibat pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Layanan Jatinangor :

1. Pemimpin Kantor Layanan

Mempunyai ikhtisar jabatan menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan tujuan yang akan dicapai, menyelia (mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi) Pemimpin kantor layanan memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas cabang dalam usaha memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, menyelenggarakan administrasi perusahaan agar dapat memberikan kontribusi laba BNI secara keseluruhan.

2. Pemimpin Bidang Layanan Nasabah

Mempunyai ikhtisar jabatan mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi pengelolaan dan administrasi dan portepel kredit, penyelesaian, transaksi dan informasi keuangan. Mempunyai tanggung jawab tertentu yaitu menyelia kegiatan pelayanan back office dengan mengupayakan pelayanan yang optimal.

3. Pemimpin Bidang Pembinaan Layanan

Mempunyai ikhtisar jabatan mendukung dan bekerja sama dengan pemimpin cabang dalam mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas kantor layanan serta unit administrasi.


(54)

4. Manajer Penjualan

Betanggung jawab penuh dan berperan aktif dalam kegiatan:

a. Mengelola dan mengembangkan hubungan dengan nasabah utama dan calon nasabah utama potensial untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa BNI.

b. Mengelola penjualan produk dan jasa BNI yang ditargetkan melalui aktivitas:

• Menyusun rencana kerja penjualan produk dan jasa BNI.

• Mengidentifikasikan kebutuhan nasabah atas produk dan jasa

perbankan.

• Menawarkan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah secara pro

aktif.

• Melakukan kunjungan/call-on kepada nasabah/calon nasabah.

• Membuat laporan atas kunjungan dan call-on (Call Memo)

• Menetapkan dan memantau realisasi program atas rencana kerja

penjualan.

• Melakukan koordinasi secara periodik dengan unit internal, kantor

layanan, kantor wilayah maupun kantor besar untuk meningkatkan penjualan.

c. Mengelola penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis daerah, melalui aktivitas:


(55)

• Menyusun peta bisnis daerah.

• Memantau perkembangan produk dana, jasa dan kredit bank pesaing.

d. Mengkoordinasikan administrasi penjualan, melalui aktivitas:

• Menyelenggarakan administrasi/file kegiatan penjualan produk dan jasa

BNI.

• Menyiapkan persuratan terkait dengan penjualan dan pengembalian

hubungan dengan nasabah/calon nasabah.

• Mengelola informasi dan laporan terkait dengan penjualan.

5. Pelayanan Uang Tunai

Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan transaksi kas/tunai, pemindahan, setoran kliring, transaksi keuangan lainnya serta melakukan referral walk in consumer, melayani kegiatan eksternal, payment point, kas kantor, mengelola kas besar bank atas ATM.

6. Pelayanan Nasabah

Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan yang dilakukan asisten layanan nasabah dan asisten Luar Negeri meliputi aktivitas pelayanan dan transaksi terkait dengan produk/jasa serta melakukan referral dan cros selling

kepada walk in costumer. 7. Layanan Penerima

Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia kegiatan pelayanan yang dilakukan asisten penerima kepada nasabah inti terkait produk/jasa.


(56)

8. Penjualan

Mempunyai ikhtisar jabatan menyelia aktivitas penjualan produk/jasa yang ditargetkan. Penyelia administrasi memiliki asisten pelaksana berupa asisten penjualan dan asisten administrasi penjualan.

4.1.5 Aktivitas Perusahaan

Aktifitas operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Jatinangor adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dalam bentuk Desposito (Rupiah dan Value Asing), Tabungan (Taplus, Taplus Anak, Taplus Bisnis, Taplus Mahasiswa, Tapenas, BNI Haji, BNI Dollar), dan Giro (Rupiah dan Value Asing). 2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka

menengah, ataupun jangka panjang kepada perusahaan atau pengusaha, untuk keprluan pengembangan, rehabilitasi, dan modernisasi seperti kredit modal kerja umum, kredit investasi, kredit usaha kecil, kredit modal kerja, konstruksi, kredit porofesi, kredit pensiun, kredit guna bakti, kredit pegawai, dan kredit kepemilikan rumah. Berupa produk pinjaman yang bernama BNI Griya, BNI Griya Multiguna, BNI Fleksi, BNI OTO, BNI Cerdas, dan BNI Instan

3. Jasa layanan pembayaran uang kuliah pendaftaran dan semesteran bagi mahasiswa yang mempunyai Taplus Mahasiswa di Universitas yang bekerja sama dengan BNI.


(57)

4.2 Analisis Biaya Dana (Cost Of Loanable Fund) Berdasarkan Metode Rata-rata Tertimbang Yang Terdapat Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode Tahun 2008-2012

4.2.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012

Dana pihak ketiga adalah indikator utama dalam perhitungan metode biaya rata-rata tertimbang. Setelah jumlah dana pihak ketiga dari masing-masing komponen terhimpun, lalu melakukan perhitungan secara keseluruhan dari masing-masing jumlah dana yang berbiaya sesuai dengan persentase komposisi sumber dana.

Berikut tabel perhitungan, dan grafik perkembangan giro, tabungan dan deposito (dana pihak ketiga) beserta perhitungan (%) dalam lima tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012 pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Tabel 4.1

Dana Pihak Ketiga Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia

(Dalam % Jutaan Rupiah)

Tahun Jenis Dana Jumlah Dana Jumlah DPK Komposisi Dana 2008 Giro 41.775.761 160.130.727 41.775.761

160.130.727 100 = 26,1 Tabungan 57.239.285 160.130.727 51.152.535

160.130.727 100 = 31,9 Deposito 82.417.559 160.130.727 67.202.431

160.130.727 100 = 41,9 2009 Giro 44.671.149 184.327.993 44.671.149


(58)

Jenis Dana Jumlah Dana Jumlah DPK Komposisi Dana Tabungan 57.239.285 184.327.993 57.239.285

184.327.993 100 = 31 Deposito 79.785.029 184.327.993 82.417.559

184.327.993 100 = 44,7 2010 Giro 47.738.966 189.884.450 47.738.966

189.884.450 100 = 25,1 Tabungan 62.360.455 189.884.450 62.360.455

189.884.450 100 = 32,8 Deposito 80.708.396 189.884.450 79.785.029

189.884.450 100 = 2011 Giro 65.792.184 225.652.219 65.792.184

225.652.219 100 = 29,1 Tabungan 79.151.639 225.652.219 79.151.639

225.652.219 100 = 35,1 Deposito 80.509.497 225.652.219 80.708.396

225.652.219 100 = 35,8 2012 Giro 73.365.579 250.569.509 73.365.579

250.569.509 100 = 29,3 Tabungan 96.694.433 250.569.509 96.694.433

250.569.509 100 = 38,6 Deposito 82.417.559 250.569.509 80.509.497

250.569.509 100 = 32,1 Sumber : Data diolah

Berikut apabila disajikan dalan bentuk grafik yang dapat dilihat pada halaman selanjutnya.


(59)

Sumber : Laporan Keuangan BNI Data Diolah

Gambar 4.2

Grafik Dana Pihak Ketiga Periode 2006-2012 PT. Bank Negara Indonesia

( % Dalam Jutaan Rupiah)

Berdasarkan gambar grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan dana giro dan tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan, berbeda dengan dana deposito yang mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 2,7% dari tahun sebelumnya, hal tersebut disebabkan oleh tingkat suku bunga deposito tahun 2010 yaitu 6,25% yang menurun dari tahun dari sebelumnya yaitu 6,50%. Dengan menurunya tingkat suku bunga maka dapat berpengaruh juga terhadap pendapatan dana yang diperoleh bank BNI karena suku bunga adalah daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan, Sunariyah (2004:81).

26,1 24,2 25,1 29,1 29,3 41,9 44,7 42 35,8 32,1

31,9 31 32,8 35,1

38,6 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

2008 2009 2010 2011 2012

D P K ( % D a la m J u ta a n R u p ia h ) Tahun Giro Deposito Tabungan


(60)

4.2.2 Analisis Perkembangan Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) Berdasarkan Metode Rata-Rata Tertimbang Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode 2008-2012.

Komponen utama untuk menghitung biaya dana yaitu dana pihak ketiga, untuk mempermudah perhitungan dengan metode rata-rata tertimbang maka penulis membagi masing-masing komponen dana pihak ketiga yang terdiri dari 1) Giro; 2) Tabungan 3) Deposito; dan terakhir 4) Rekapitulasi giro, tabungan, dan deposito

1. Giro

Giro merupakan sumber dana murah karena bunga yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya yang telah menyimpan dana berupa giro pada bank mereka sedikit, maka berikut perkembangan dana giro dalam lima tahun terakhir yaitu 2008-2012 pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Dana Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Giro

2008 41.775.761

2009 44.671.149

2010 47.738.966

2011 65.792.184

2012 73.365.579


(61)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan dana giro pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan hal tersebut dikarenakan tingkat suku bunga giro yang stabil dengan tingkat suku bunga 2 komponen dana pihak ketiga yang lain sehingga dana yang dihimpun tetap naik.

Sedangkan untuk menghitung biaya dana dari dana giro yang dihimpun oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini terlebih dahulu harus mengetahui komposisi dana yang perhitungannya sudah terdapat pada tabel 4.1 sehingga diperoleh hasil dan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Komposisi Dana Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Komposisi Dana

2008 2,62

2009 24,2

2010 25,1

2011 29,1

2012 29,3

Sumber : Data Diolah

Setelah mengetahui komposisi dana giro diatas maka selanjutnya melakukan perhitungan tingkat bunga efektif. Tingkat bunga efektif diperoleh dengan cara mengalikan tingkat bunga masing-masing sumber dana dengan persentase jumlah dana setelah dikurangi giro wajib minimum (GWM) sekian


(62)

persen. Berikut tingkat suku bunga giro per- 12 bulan atau 1 tahun pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode tahun 2008-2012

Tabel 4.4

Tingkat Suku Bunga Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Giro

2008 3,05

2009 3,42

2010 3,18

2011 3,28

2012 3,32

Sumber : Laporan Publikasi BI

Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa tingkat suku bunga giro mengalami penurunan dan kenaikan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah dana yang diperoleh bank yang artinya tetap naik, setelah mengetahui tingat suku bunga diatas maka tingkat bunga efektif dapat diperoleh dan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

= %

% !"#x Tingkat Bunga

Untuk menghitung tingkat bunga efektif berdasarkan rumus diatas, maka diperlukan tingkat giro wajib minimum (GWM) berdasarkan aturan Bank Indonesia yang berlaku dari tahun ke- tahun, maka berikut Giro Wajib Minimum


(63)

(GWM) yang disimpan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode tahun 2008-2012 dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.

Tabel 4.5

Giro Wajib Minimum Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Giro Wajib Minimum

2008 6,70

2009 5,47

2010 8,20

2011 8,73

2012 8,53

Sumber : Laporan Keuangan BNI

Berdasarkan giro wajib minimum diatas maka dapat melakukan perhitungan dengan rumus tingkat bunga efektif seperti berikut :

Tabel 4.6

Tingkat Bunga Efektif Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun GWM Tingkat Suku Bunga

Giro Pertahun Tingkat Bunga Efektif

2008 6,70 3,05 $%%

$%% &,'% x 3,05 = 3,27

2009 5,47 3,42 $%%

$%% (,)' x 3,42 = 3,62

2010 8,20 3,18 $%%

$%% *,+% x 3,05 = 3,32

2011 8,73 3,28 $%%

$%% *,', x 3,28 = 3,59

2012 8,53 3,32 $%%

$%% *,(, x 3,32 = 3,63 Sumber : Data Diolah


(64)

Kontribusi dana = Komposisi dana x Tingkat bunga efektif

Selanjutnya dari hasil perkalian antara persentase komposisi sumber dana pihak ketiga dengan bunga efektif akan diperoleh kontribusi biaya dana bank, dapat dirumuskan seperti berikut :

Berikut uraian perhitungan kontribusi dana giro PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Periode Tahun 2008-2012

Tabel 4.7

Kontribusi Dana Giro Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Komposisi

Dana Tingkat Bunga Efektif Kontribusi Dana

2008 26,1 3,27 3,27 x 26,1 = 0,85

2009 24,2 3,62 3,62 x 24,2 = 0,88

2010 25,1 3,32 3,32 x 25,1 = 0,83

2011 29,1 3,59 3,59 x 29,1 = 1,04

2012 29,3 3,63 3,63 x 29,3 = 1,06


(65)

2. Tabungan

Biaya dana tabungan adalah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank atas tiap rupiah dana yang dihimpunnya dalam bentuk tabungan, maka berikut perkembangan dana tabungan dalam lima tahun terakhir yaitu 2008-2012 pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.8

Dana Tabungan Periode 2008-2012 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam %)

Tahun Tabungan

2008 51.152.535

2009 57.239.285

2010 62.360.455

2011 79.151.639

2012 96.694.433

Sumber : Laporan Keuangan BNI

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa perkembangan dana tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan tingkat suku bunga tabungan terus stabil dengan 2 dana pihak ketiga yg lain, sehingga tetap menghasilkan dana yang dihimpun terus lebih besar dari tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk menghitung biaya dana dari dana tabungan yang dihimpun oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini terlebih dahulu harus mengetahui komposisi dana, yang perhitungannya sudah terdapat pada tabel 4.1 sehingga diperoleh hasil dan disajikan dalam tabel halaman berikutnya


(1)

65

Tahun Jenis Dana Jumlah Dana Komposisi Dana (%) Jangka Waktu (Bulan) Tingkat Bunga (%) GWM (%) Tingkat Bunga Efektif (%) Kontribusi Biaya Dana (%) 2011

Giro 65.792.184 29,1 12 3,28 8,73 3,59 1,04

Tabungan 79.151.639 35,1 12 3,52 8,73 3,86 1,35 Deposito 80.708.396 35,8 12 6,00 8,73 6,67 2,35 Jumlah 225.652.219 100 Cost of loanable funds 4,74

2012

Giro 73.365.579 29,3 12 3,32 8,53 3,63 1,06

Tabungan 96.509.497 38,6 12 3,64 8,53 3,98 1,54 Deposito 80.509.497 32,1 12 5,13 8,53 5,61 1,80 Jumlah 250.569.509 100 Cost of loanable funds 4,4 Sumber : data diolah

Setelah mengetahui hasil cost of loanable funds berdasarkan rekapitulasi pada tabel 4.20 diatas maka berikut perkembangan biaya dana (cost of loanable funds) yang disajikan dalam bentuk grafik.

Gambar 4.3

Grafik Perkembangan Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds) PT. Bank Negara Indonesia

Periode 2008-2012 4,28% 4,94% 5,10% 4,74% 4,40% 3,80% 4,00% 4,20% 4,40% 4,60% 4,80% 5,00% 5,20%

2008 2009 2010 2011 2012

Perkembangan Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds)

Biaya Dana (Cost Of Loanable Funds)


(2)

Dari gambar grafik 4.3 diatas terlihat bahwa biaya dana (cost of loanable funds) dari tahun 2008-2012 mengalami kenaikan yang signifikan dan puncak tingginya biaya dana berada pada tahun 2010 yaitu 5,10 % apabila dilihat dari jumlah dana yang dihimpun, jumlah dana deposito tahun 2010 menurun sebesar 2,7 % seharusnya diimbangi dengan menurunnya biaya dana (cost of loanable funds) karena dana yang berasal dari deposito adalah dana termahal yang harus dipikul bank. Tetapi dengan melihat gambar grafik 4.3 yang terjadi adalah sebaliknya yaitu pada tahun 2010 adalah puncak tingginya biaya dana cost of loanable funds, hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor lain yaitu :

1) Tingkat suku bunga dana pihak ketiga

Pada tahun 2010 komponen giro dan tabungan mengalami penurunan tingkat suku bunga tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah dana giro dan tabungan yang masuk dan tetap menghasilkan dana lebih besar dari tahun sebelumnya. Berbeda dengan komponen deposito yang tingkat suku bunga pada tahun 2010 mengalami penurunan dan berpengaruh terhadap jumlah dana deposito yang berkurang dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu Bank harus mengevaluasi kelompok – kelompok nasabah yang sensitive terhadap tingkat bunga dan nasabah yang tidak sensitive terhadap tingkat suku bunga agar bank dapat melakukan diversifikasi tingkat bunga simpanan berdasarkan segmentasi nasabah tersebut dan bank akan mampu mengurangi biaya dananya


(3)

67

2) Giro Wajib Minimum

Adanya perubahan penetapan giro wajib minimum 5% dari DPK dalam rupiah menjadi 8% dari DPK dalam rupiah pada tahun 2010. Dengan melihat gambar grafik 4.3 perkembangan biaya dana (cost of loanable funds) diatas tahun 2010 adalah puncak besarnya biaya dana (cost of loanable funds secara bertepatan juga pada tahun 2010 terjadi perubahan penetapan Giro Wajib Minimum 5% menjadi 8%. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap biaya dana (cost of loanable funds) karena giro wajib minimum digunakan dalam perhitungan untuk mengetahui tungkat bunga efektif .

Dari 2 faktor diatas maka sesuai dengan pendapat menurut Rachmat Firdaus (2001:67) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi biaya dana bank antara lain : 1) Tingkat suku bunga yang dibayar; 2) Komposisi dari portfolio sumber dana; 3) Ketentuan mengenai cadangan wajib minimum (reserve requirment); 4) Biaya pelayanan untuk mendapatkan dana (service cost); 5) Pajak atas bunga; 6) Tingkat efisiensi.


(4)

68

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan terhadap data

penelitian yang telah terkumpul kemudian diolah mengenai biaya dana (cost of

loanable funds) dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang , maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah yang menjadi acuan dasar dari tujuan dan manfaat penelitian ini, antara lain sebagai berikut :

1. Perkembangan dana pihak ketiga pada pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk periode 2008-2012 komponen dana giro dan tabungan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ketahun walaupun tingkat suku bunga keduanya mengalami kenaikan dan penurunan, kecuali komponen dana deposito yang mengalami penurunan pada tahun 2010, hal tersebut disebabkan oleh tingkat suku bunga deposito pada tahun tersebut mengalami penurunan sehingga minat masyarakat untuk menyimpan dana dalam bentuk simpanan deposito berkurang.

2. Perkembangan analisis biaya dana (cost of loanable funds) berdasarkan

metode rata-rata tertimbang pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk periode tahun 2008-2012 tingkat biaya dana yang harus dipikul oleh bank puncaknya berada pada tahun 2010 yang disebabkan oleh beberapa


(5)

69

faktor yaitu jumlah dana, tingkat bunga yang tidak stabil, dan perubahan tingkat giro wajib minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

5.2 Saran

Setelah melakukan analisis, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Penulis menyarankan agar bank lebih meningkatkan kegiatan

penghimpunan dana pada jenis simpanan giro dan tabungan karena kedua jenis simpanan ini tergolong dana murah bagi perbankan sehingga bank hanya menanggung beban biaya dana bank yang sedikit untuk mendapatkan dana yang cukup besar untuk disalurkan lagi kepada masyarakat sebagai kredit, hal tersebut sebagai antisipasi apabila dana deposito mengalami penurunan.

2. Penulis menyarankan agar bank tetap stabil terhadap tingkat bunga

simpanan yang dapat berpengaruh terhadap jumlah dana yang dihimpun dan jumlah biaya dana yang harus dipikul, selain itu bank penting untuk melihat target pasar dan bank harus mengevaluasi kelompok – kelompok nasabah yang sensitive terhadap tingkat bunga dan nasabah yang tidak sensitive agar bank dapat melakukan diversifikasi tingkat bunga simpanan berdasarkan segmentasi nasabah tersebut bank akan mampu mengurangi biaya dananya.


(6)

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 9 Januari 1993

Umur : 19 Tahun

JenisKelamin : Wanita

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl.Bandung-Garut KM.27 No.207

II. Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Bina Muda Tahun 1997

2. Sekolah Dasar Negeri Komplek 8 Cicalengka Tahun 1998-2004.

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri1 Cicalengka Tahun

2004-2007.

4. Sekolah Menengah Atas Al-ma’soem Bandung Tahun 2007-2010.

5. Terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan Perbankan Tahun 2010.

Bandung, Juli 2013 Yang bersangkutan,