Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan ransangan melalui media massa dengan adanya teknologi canggih Video
Casette, VCD, photo, telepon genggam, majalah, internet, dan lain-lain menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan
meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya.
Pemahaman yang benar tentang seksualitas manusia amat diperlukan khususnya untuk para remaja demi perilaku seksualnya di masa dewasa sampai mereka menikah dan
memiliki anak.
2. Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Perilaku Seks Menyimpang
Pengetahuan remaja merupakan hasil dari tahu dari seorang remaja setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoadmojo, 2007.
Pengetahuan remaja tentang dampak perilaku seks menyimpang yang berpengetahuan cukup sebanyak 25 orang 56,8, dan paling sedikit remaja yang
berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang 9,1. Berdasarkan penelitian ini perlu diantisipasi para remaja tidak terpengaruh pada
perilaku seks menyimpangan. Perilaku seks menyimpang merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya hubungan pernikahan Sarwono, 2008.
Hubungan seks bebas atau seks pra nikah yang dilakukan remaja secara tidak bertanggung jawab terbukti telah banyak mengakibatkan kehamilan tak diharapkan
KTD. Banyak KTD diakhiri dengan aborsi. Aborsi selain dapat merusak organ reproduksi remaja perempuan juga dapat menyebabkan kematian ibu. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
dampak yang dapat diakibatkan dari hubungan seks bebas atau seks pra nikah yang dilakukan secara tidak aman terbukti telah menyebabkan infeksi atau penyakit
menular seksual termasuk HIV AIDS. Apabila PMS tidak diobati secara tepat maka dapat meningkatkan resiko kemandulan, kanker leher rahim BKKBN, 2006. Dalam
mengantisipasi pelajar agar tidak jauh terjebak ke dalam perilaku seks menyimpangan perlu di berikan pengarahan dan bimbingan mengenai kesehatan
reproduksi dan pengaruh negatif yang banyak ditimbulkan akibat melakukan hubungan seks pra nikah. Orangtua hendaknya menumbuhkan motivasi psikis yang
sehat, untuk menghadapi kehidupan masa mendatang.
3. Pengetahuan Remaja Tentang Efek Perilaku Seks Menyimpang Bagi
Kesehatan Reproduksi
Remaja yang sedang mencari identitas diri sangatlah mudah menerima informasi dunia yang berkaitan dengan masalah fungsi alat reproduksinya sehingga cenderung
menjurus kearah pelaksanaan hubungan seksual yang semakin bebas. Terjadinya penyakit pada alat reproduksi merupakan kegagalan dalam upaya pencegahan primer
yaitu dengan menghindari terjadinya penyakit hubungan seksual. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengetahuan remaja tentang dampak perilaku seks menyimpang
bagi kesehatan reproduksi yaitu paling banyak pengetahuan remaja tentang dampak perilaku seks menyimpang bagi kesehatan reproduksi paling banyak yang
berpengetahuan cukup sebanyak 23 orang 52,3, dan paling sedikit remaja yang berpengetahuan kurang sebanyak 9 orang 20.
Adanya gangguan pada kesehatan reproduksi seperti kejadian penyakit radang panggul semakin meningkat berkaitan dengan makin bebasnya hubungan seksual
Universitas Sumatera Utara
pranikah yang terjadi pada remaja. Informasi yang makin cepat dalam berbagai bentuk telah menyebabkan dunia semakin menjadi milik remaja. Demikian pula
informasi tentang kebudayaan hubungan seksual telah mmpengaruhi kaum remaja termasuk Indonesia, sehingga telah terjadi suatu revolusi yang menjurus makin
bebasnya hubungan seksual pranikah. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada remaja berhubungan dengan
rendahnya pemantauan orang tua tehadap remaja, yang membuat komunikasi antara orangtua dengan remaja tidak tebuka sehingga remaja mencari sumber informasi
yang salah dari temannya. Sarwono, 2008
4. Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual