Remaja Dan Infeksi Menular Seksual

menimbulkan berbagai manifestasi klinik yang kompleks. Disamping itu penyakit ini masih belum dapat ditemukan pengobatannya sehingga berakhir dengan kematian yang menggenaskan Manuaba, 1998.

H. Remaja Dan Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual merupakan golongan penyakit yang terbesar jumlahnya dan sering di derita oleh kelompok remaja. Dorongan aktivitas seksual yang tinggi di kalangan remaja menyebabkan seringnya mereka bertukar pasangan akibatnya berisiko tertularnya Infeksi Menular Seksual. Faktor-faktor yang berpengaruh meningkatnya risiko penularan IMS pada remaja yaitu : 1. Faktor psikologis dan perkembangan Berbagai perkembangan terjadi dari waktu baru meningkat remaja 11-15 tahun sampai remaja mendekati dewasa, termasuk perkembangan psikologis dan kognitif. Pada intinya golongan umur yang lebih muda mempunyai kemampuan berpikir yang lebih sederhana, cenderung lebih konkrit, lebih perhatian pada ha- hal yang terjadi disekitarnya pada saat sekarang dan tidak mampu berpikir konseptual, misalnya tentang apa yang akan terjadi pada masa mendatang akibat perbuatan hari ini, sehingga tidak berpikir untuk melakukan pencegahan atau berhati-hati untuk menghindarinya. 2. Faktor legal dan etik Bila penyakit infeksi menular seksual yang diderita remaja sangat perlu diinformasikan kepada orangtuanya sebagai pembimbing si anak sehingga dapat diarahkannya lebih baik. Bila diinformasikan kepada orang tua dapat Universitas Sumatera Utara memberikan pandangan-pandangan yang lebih baik dan bimbingan yang positif sehingga remaja itu insaf dan menjadi lebih baik kembali. 3. Pelayanan kesehatan khusus remaja Banyak remaja yang merasa malu bila tempat pengobatan infeksi menular seksual bercampur dengan orang dewasa. Perasaan malu itu menyebabkan keengganan remaja untuk memeriksakan dirinya dan memilih untuk melakukan pengobatan sendiri, yang mungkin menyebabkan penyakitnya tidak sembuh karena komplikasi penyakit, keracunan obat atau menambah resistensi obat- obatan. Ditempat perawatan khususnya remaja, disamping pengobatan yang diberikan juga dapat memberikan berbagai infomasi yang dibutuhkan bagi remaja, misalnya pendidikan kesehatan reproduksi, bahaya penyalah gunaan obat, dan konsultasi yang berkaitan dengan masalah-masalah remaja lainnya.

I. Pencegahan Infeksi Menular Seksual Pada Remaja

Dalam pencegahan infeksi menular seksual kegiatan pokok yang perlu dilakukan seperti komunikasi, informasi dan edukasi. Berbagai institusi formal dan non formal sangat perlu dilakukan pertemuan yang terkait untuk melaksanakan upaya penanggulangan infeksi menular seksual melalui : 1. Program sekolah Disekolah tempat belajar sebagian besar termasuk remaja merupakan tempat yang ideal untuk memberikan pendidikan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi remaja. Termasuk didalamya materi pelajaran misalnya tentang infeksi menular seksual secara garis besar, pergaulan antar remaja dan perilaku seksual yang sehat, umur yang dianggap cukup untuk melakukan hubungan Universitas Sumatera Utara seks, kehamilan yang tidak dikehendaki, bahaya-bahaya pengguguran kandungan. Kita juga dapat memberikan penekanan pada adapt dan budaya ketimuran tentang seksualitas yang menyangkut norma perkawinan dan norma agama. Sungguh banyak yang dapat diinformasikan melalui sekolah kepada para remaja, namun harus diakui bahwa waktu dan kurikulum sekolah sangatlah terbatas untuk memberikan semua yang kita anggap diperlukan oleh para remaja termasuk dari aspek kesehatan reproduksi. 2. Luar Sekolah KIE juga sangat mungkin diberikan di luar sekolah seperti himpunan muda- mudi, seperti organisasi pramuka yang sudah dikenal sebagai organisasi pembinaan mental yang sangat baik, yang dapat digunakan sebagai arena penyampaian pesan-pesan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas yang sehat. Pembinaan luar sekolah yang amat penting adalah di dalam keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang penting peranannya dalam menumbuhkan anak menjadi remaja yang sehat secara biologis, psikologis, dan sosial termasuk seksualitas yang sehat. 3. Media Masa Pada era komunikasi dan informasi ini media masa tidak dapat ditinggalkan untuk ikut serta dalam menyampaikan informasi penting kepada masyarakat umumnya dan remaja khususnya. Media masa sangat efektif untuk menyampaikan informasi terutama juga untuk mempromosikan hal-hal yang bersifat spesifik seperti manfaat pemakaian kondom, bagaimana seharusya remaja berperilaku seksual yang sehat, usia menikah yang dianggap cukup dan lain sebagainya Soetjiningsih, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan remaja tentang perilaku seks menyimpang Notoatmodjo, 2007, seperti yang tergambar dalam kerangka konsep berikut ini: Pengetahuan Remaja Mengenai Perilaku Seks Menyimpang dan Efeknya Bagi Kesehatan Reproduksi. Pengetahuan Remaja  Perilaku Seks Menyimpang  Dampak Perilaku Seks Menyimpang  Efeknya Bagi Kesehatan Reproduksi.  Penyakit Menular Akibat 23 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendidikan Seks” (Studi Deskriptif Mengenai Pendidikan Seks kepada Remaja Putri dalam Keluarga di Kelurahan Kristen, Pematangsiantar)

1 45 109

Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan Di Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat Tahun 2010

0 33 219

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

1 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 2 8

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 3 7

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS PRANIKAH

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL

0 0 11