4. Salurkan remaja terhadap pelatihan keterampilan dan kembangkan pengetahuan serta tanamkan mental untuk dapat mandiri,
bertanggung jawab, dan aktif kreatif. d. Tindakan
korektif Orang tua memberikan penanganan yang efektif dan tepat atas
gangguan yang dialami remaja. Misalnya dengan memberikan terapi, baik psikologis, spiritual dan medis, maupun secara sosial-psikologis
Iriany, 2006.
F. Efek Samping Seks Menyimpang Bagi Kesehatan Alat Reproduksi Remaja
Remaja yang sedang mencari identitas diri telah sangat mudah menerima informasi dunia yang berkaitan dengan masalah fungsi alat reproduksinya sehingga
cenderung menjurus kearah pelaksanaan hubungan seksual yang semakin bebas. Dalam melakukan hubungan seksual sebagian remaja tidak terlindung dari dua kemungkinan
yang dapat terjadi yaitu kehamilan yang tidak dikehendaki dan penyakit hubungan seksual yang dapat menjurus kearah kearah penyakit radang panggul PRP atau Pelvic
inflammatory Diseases. Dua masalah ini menjadi topik utama yang dihadapi remaja dalam mencari identitas yang akan menjerumuskan remaja pada kesulitan pemecahan
masalah. Kedua masalah tersebut nyata memberi dampak yang merugikan dalam menghadapi masa depan yang lebih baik.
Penyakit radang panggul wanita merupakan kelanjutan dari infeksi karena hubungan seksual yang tidak terlindungi dari pengobatan radikal. Terjadinya penyakit
radang panggul ini merupakan kegagalan dalam upaya pencegahan primer yaitu dengan menghindari terjadinya penyakit hubungan seksual .
Universitas Sumatera Utara
Kejadian penyakit radang panggul semakin meningkat berkaitan dengan makin bebasnya hubungan seksual pranikah yang melanda dunia dan terutama terjadi pada
remaja. Informasi yang makin cepat dalam berbagai bentuk telah menyebabkan dunia semakin menjadi milik remaja. Demikian pula informasi tentang kebudayaan hubungan
seksual telah mmpengaruhi kaum remaja termasuk Indonesia, sehingga telah terjadi suatu revolusi yang menjurus makin bebasnya hubungan seksual pranikah. Anggapan
bahwa remaja yang sedang dalam pendidikan dengan usia muda terbebas dari masalah infeksi alat genetalia kelamin, harus ditinggalkan, karena masalah tersebut laksana
fenomena gunung es, dimana hanya permukaannya saja yang tampak sedangkan kejadian sebenarnya cukup merisaukan setiap orang dan keluarga yang mempunyai
remaja Manuaba, 1998.
G. Penyakit Infeksi Menular Seksual
Penyakit kelamin adalah penyakit yang cara penularannya melalui hubungan kelamin. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut, tidak semata-mata pada alat kelamin
saja, tetapi dapat terjadi diluar alat kelamin, yang tergolong penyakit ini adalah sifilis, gonore, ulkus mola.
Dari sudut epidemiologi ternyata penyakit hubungan seksual berkembang sangat cepat berkaitan dengan terjadinya perubahan perilaku seksual yang semakin bebas tan pa
batas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran menyebabkan diketahuinya bakteri, protozoa, jamur dan virus penyebab penyakit hubungan seksual.
Sebagian besar penyakit hubungan seksual tersebut dapat disembuhkan kecuali AIDS acquired immunodefisiency syndrome. Penyakit ini melumpuhkan daya tahan tubuh
terhadap berbagai bakteri, jamur, protozoa dan virus lainnya, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan berbagai manifestasi klinik yang kompleks. Disamping itu penyakit ini masih belum dapat ditemukan pengobatannya sehingga berakhir dengan kematian yang
menggenaskan Manuaba, 1998.
H. Remaja Dan Infeksi Menular Seksual