penyakit malaria dan demam berdarah ini terus meningkat dalam 10 tahun terakhir, seperti beberapa kasus terakhir di berbagai daerah di Indonesia Kurniawan, 2007.
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut diantaranya adalah:
1. Semakin banyak penyakit tifus, malaria, demam.
2. Meningkatnya frekuensi bencana alamcuaca ekstrim tanah longsor, banjir,
kekeringan, badai tropis. 3.
Mengancam ketersediaan air. 4.
Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan. 5.
Menurunkan produktivitas pertanian. 6.
Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan. 7.
Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati. 8.
Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen Susandi et al, 2008.
6. Komposisi Tegakan Hutan
Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luas disebut vegetasi. Satuan vegetasi hutan yang tersebar Major vegetation unit adalah formasi hutan. Untuk
daerah tropika perbedaan antara formasi-formasi hutan dapat bertolak dari perbedaan iklim, fisiognomi struktur hutan, perbedaan habitat terutama tanah dan letak tinggi,
dan sejarah perkembangannya Soerianegara dan Indrawan, 1978. Biasanya, suatu asosiasi hutan menempati wilayah yang luas. Bagian dari
asosiasi hutan yang betul-betul diselidiki dan diketahui komposisi jenis-jenis
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pohonnya disebut asosiasi konkrit. Asosiasi-asosiasi hutan yang berlainan komposisinya tetapi memiliki fisiognomi yang bersamaan digolongkan ke dalam satu
formasi hutan Soerianegara dan Indrawan, 1978. Struktur suatu vegetasi terdiri dari individu-individu yang membentuk tegakan
di dalam suatu ruang. Komunitas tumbuhan terdiri dari sekelompok tumbuh- tumbuhan yang masing-masing individu mempertahankan sifatnya Mueller and
Ellenberg, 1974. Menurut Kershaw 1964 dalam Bako 2009, struktur vegetasi terdiri dari 3
komponen, yaitu: 1.
Struktur vegetasi berupa vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram frofil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun
vegetasi. 2.
Sebaran, horisontal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhadap individu lain.
3. Kelimpahan abudance setiap jenis dalam suatu komunitas.
Hutan hujan tropika terkenal karena stratifikasinya, ini berarti bahwa populasi campuran di dalamnya disusun pada arah vertikal dengan jarak teratur secara kontinu.
Tampaknya pelapisan vertikal komunitas hutan itu mempunyai sebaran populasi hewan yang hidup dalam hutan itu. Sering terdapat suatu atau beberapa populasi yang
dalam kehidupan dan pencarian makanannya tampak terbatas Whitmore, 1975. Selanjutnya Kershaw 1964 dalam Bako 2009, menyatakan stratifikasi
hutan hujan tropika dapat dibedakan menjadi 5 lapisan, yaitu: Lapisan A lapisan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pohon-pohon yang tertinggi atau emergent, lapisan B dan C lapisan pohon-pohon yang berada di bawahnya atau yang berukuran sedang, lapisan D lapisan semak dan
belukar dan lapisan E merupakan lantai hutan. Struktur suatu masyarakat tumbuhan pada hutan hujan tropika basah dapat dilihat dari gambaran umum stratifikasi pohon-
pohon perdu dan herba tanah. Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan
dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis- jenis lain ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas
bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan Soerianegara, 1996. Frekuensi suatu jenis menunjukan penyebaran suatu jenis dalam suatu areal.
jenis yang menyebar secara merata mempunyai nilai frekuensi yang besar, sebaliknya jenis-jenis yang mempunyai nilai frekuensi yang kecil mempunyai daerah sebaran
yang kurang luas. Kerapatan dari suatu jenis merupakan nilai yang menunjukan jumlah atau banyaknya suatu jenis per satuan luas. Makin besar kerapatan suatu jenis,
makin banyak individu jenis tersebut per satuan luas. Dominasi suatu jenis merupakan nilai yang menunjukkan penguasaan suatu jenis terhadap komunitas
Soerianegara, 1996. Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka
daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukkan bahwa suatu komunitasmemiliki
kompleksitas yang tinggi, karena di dalam komunitas itu terjadi interaksi antara jenis yang tinggi. Lebih lanjut dikatakan, keanekaragaman merupakan ciri dari suatu
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
komunitas terutama dikaitkan dengan jumlah individu tiap jenis pada komunitas tersebut. Keanekaragaman jenis menyatakan suatu ukuran yang menggambarkan
variasi jenis tumbuhan dari suatu komunitas yang dipengaruhi oleh jumlah jenis dan kelimpahan relatif dari setiap jenis Soerianegara, 1996.
Pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang memiliki kawasan hutan dengan keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi. Hutan
Alam Rimbo Panti di Sumatera Barat dengan luas 3400 ha termasuk salah satu kawasan hutan yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan mempunyai tipe
vegetasi cukup beragam.
7. Analisis Vegetasi