I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Beberapa aktivitas manusia menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca GRK semakin meningkat dan menyebabkan suhu permukaan bumi semakin panas sehingga
terjadilah perubahan iklim global warming. Emisi dari kendaraan bermotor dan aktivitas industri yang menggunakan bahan bakar fosil sumber utama karbon dioksida
CO
2
. Gas ini merupakan salah satu GRK yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap terjadinya perubahan iklim Departemen Kehutanan, 2007.
Perubahan iklim yang sedang terjadi pada akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan dan tidak dapat dihindari. Apabila dibiarkan akan semakin
mengancam terhadap keberadaan semua makhluk yang hidup di muka bumi ini, tanpa terkecuali manusia. Oleh karena itu harus dilakukan upaya mitigasi dan adaptasi
untuk mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim, baik yang telah terjadi maupun mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.
Menurut Hairiah dan Rahayu 2007 perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi
dan atmosfir. Keseimbangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh peningkatan karbondioksida CO
2
, metan CH
4
dan nitrous oksida N
2
O yang lebih dikenal dengan gas rumah kaca GRK. Saat ini konsentrasi GRK diatmosfir meningkat
sebagai akibat adanya pengelolaan lahan yang kurang tepat. Salah satu cara untuk mengatasi perubahan iklim akibat meningkatnya GRK adalah dengan tetap
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan keberadaan hutan, karena hutan diyakini mampu menyimpan karbon dalam jumlah yang cukup banyak.
Melalui proses fotosintesa CO
2
di udara diserap oleh tanaman dan diubah menjadi karbohidrat, kemudian ditransfer ke seluruh tubuh tanaman dan ditimbun
dalam tubuh tanaman hidup biomassa. Dalam suatu area yang diasumsikan sebagai hutan dapat menggambarkan banyaknya tanaman hidup biomassa guna
menggambarkan banyaknya CO
2
di atmosfir yang diserap oleh tanaman. Tanaman atau pohon yang berumur panjang yang tumbuh di hutan maupun di kebun
merupakan tempat penimbunan atau penyimpanan karbon. Oleh karena itu hutan atau kebuntaman yang jenis pepohonannya berumur panjang merupakan gudang
penyimpanan karbon. Hutan mengabsorbsi CO
2
selama proses fotosintesis dan menyimpan sebagai materi organik dalam biomassa hutan per unit luas merupakan pokok dari
produktivitas hutan. Pengukuran produktivitas hutan dalam konteks studi ini relevan dengan pengukuran biomassa. Biomassa hutan menyediakan informasi penting dalam
menduga besarnya potensi penyerapan CO
2,
sebab menurut Brown 1997 lebih kurang 50 dari biomassa merupakan karbon.
Selama ini, potensi pohon hanya dihitung berdasarkan besarnya volume kayu batang pohon yang dapat dimanfaatkan untuk industri-industri pengolahan kayu yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ternyata tidak hanya batang, bagian-bagian pohon yang lain seperti cabang, ranting dan daun mempunyai peran besar dalam menyimpan
karbon.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Kabupten Karo memiliki wilayah seluas 212.725 Ha, termasuk Taman Hutan Raya Tahura Bukit Barisan seluas 19.805 Ha BPS, 2009. Hutan ini memiliki
berbagai manfaat misalnya kebutuhan air, oksigen, kenyamanan, keindahan, penyerapan karbon, pangan dan obat-obatan. Potensi hutan berupa keanekaragaman
hayati dan kandungan karbon tersimpan perlu dikaji. Salah satunya adalah dengan mengukur karbon tersimpan pada tegakan. Keterangan yang diperoleh diharapkan
dapat menjadi dasar dalam membantu tindakan yang tepat sehingga tujuan pengelolaan hutan yang lestari dapat tercapai.
Berdasarkan hal tersebut maka dipandang perlu untuk mengadakan penelitian tentang potensi karbon tersimpan pada tegakan di Taman Hutan Raya Kabupaten
Karo Provinsi Sumatera Utara.
2. Permasalahan