Analisis Vegetasi Potensi Karbon Tersimpan Pada Tegakan Di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

komunitas terutama dikaitkan dengan jumlah individu tiap jenis pada komunitas tersebut. Keanekaragaman jenis menyatakan suatu ukuran yang menggambarkan variasi jenis tumbuhan dari suatu komunitas yang dipengaruhi oleh jumlah jenis dan kelimpahan relatif dari setiap jenis Soerianegara, 1996. Pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati yang memiliki kawasan hutan dengan keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi. Hutan Alam Rimbo Panti di Sumatera Barat dengan luas 3400 ha termasuk salah satu kawasan hutan yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan mempunyai tipe vegetasi cukup beragam.

7. Analisis Vegetasi

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik antara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis Marsono dan Surachman, 1990. Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat lain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis. Selalu berkembang sesuai dengan keadaan habitatnya Marsono dan Surachman, 1990. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan komposisi jenis dan bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit. Analisa vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan: I. Mempelajari tegakan hutan, yaitu tingkat pohon dan permudaannya, II. Mempelajari tegakan tumbuhan bawah, yang dimaksud tumbuhan bawah, adalah suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan, padang rumputalang-alang dan vegetasi semak belukar Soeranegara dan Indrawan, 1978. Supaya data penelitian yang akan diperoleh bersifat valid, maka sebelum melakukan penelitian dengan metoda sampling kita harus menentukan terlebih dahulu tentang metode sampling yang akan digunakan, jumlah, ukuran dan peletakan satuan- satuan unit contoh. Pemilihan metode sampling yang akan digunakan bergantung pada keadaan morfologi jenis tumbuhan dan penyebarannya, tujuan penelitian dan biaya serta tenaga yang tersedia Kusmana, 1997. Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak- petak pengamatan yang sifatnya permanen atau sementara. Soerianegara 1974 mengatakan bahwa petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaannya sebelumnya, paling baik p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara digunakan cara jalur atau tansek. Cara ini paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan tanah, topografi Soerianegara dan Indrawan, 1978. Petak ukur jalur pada umumnya cukup panjang, mencapai 5 km atau lebih. Untuk memudahkan pencatatan data, petak ukur dibagi-bagi kedalam satuan 100 m. Dalam perkembangan berikutnya, pengukuran tidak dilakukan pada seluruh jalur melainkan diselang-seling. Hal ini dilandasi dugaan bahwa cara pengukuran selang- seling akan mengurangi waktu pengukuran, tetapi kecermatan samplingnya tidak banyak berpengaruh. Pada mulanya panjang jalur 100 m dan lebar 20 m, kemudian panjang semakin berkurang sampai menjadi bentuk bujur sangkar. Bentuk petak ukur persegi panjang maupun bujur sangkar merupakan penyederhanaan bentuk petak ukur jalur Simon, 1993.

8. Gambaran Umum Lokasi Penelitian