Pengertian Pajak TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut Djadiningrat merumuskan pengertian pajak sebagai berikut, pajak ialah : “suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan kepada kas Negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tapi bukan sebagai hukuman menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tapi tidak ada jasa timbal-balik dari Negara secara langsung, untuk memajukan kesejahteraan umum, juga memberikan sebab-sebab pengenaan pajak, yaitu keadaan, kejadian, dan perbuatan. “ Sedangkan menurut. Andriani Guru besar Hukum Pajak Universitas Ansterdam yang telah diterjemahkan oleh R.Santoso Brotodiharjo, dalam buku “Pengantar Ilmu Hukum Pajak” 1991:2 mengatakan bahwa : “pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dngan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang dapat digunakan adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara harus menyelenggarakan pemerintahan.” Dari pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas mengenai pengertian pajak itu adalah : a. Merupakan iuran wajib rakyat kepada negara b. Dapat dipaksakan karena berdasarkan Undang-undang c. Tidak mendapatkan jasa timbalbalik secara langsung d. Digunakan untuk membiayai kebutuhan pemerintah baik pengeluaran umum, pengeluaran rutin, dan pembiayaan pembangunan dalam hal menjalankan pembangunan Universitas Sumatera Utara e. Berdasarkan adanya suatu keadaan tertentu pada seseorang membuat ia memiliki kewajiban membayar pajak. 1. Fungsi Pajak Secara umum fungsi pajak adalah untuk mengisi kas Negara dalam rangka menjalankan pemerintahan atau salah satu sumber penerimaan Negara yang hasilnya akan digunakan untuk kepentingan rakyat. Selain itu pajak juga mempunyai fungsi lain yang secara garis besar dapat dibagi dua Mardiasmo, 2002, Revisi, yaitu:

a. Fungsi Budgetair atau penerimaan Revenue yielder, yaitu

pemungutan pajak berdasarkan dengan tujuan untuk memenuhi apa yang diperlukan oleh Negara, dimana pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan uang ke kas Negara APBN dan digunakan sebagai dana pembiayaan pengeluaran Negara.

b. Fungsi Reguler atau mengatur Economic tool, yaitu pemungutan

pajak didasarkan dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi dalam masyarakat, dalam hal ini pajak digunakan sebagai sarana untuk manunjang pelaksanaan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi, sosial atau menentukan politik perekonomian dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang letaknya diluar bidang keuangan. 2. Prinsip Pengenaan Pajak Menurut Adam Smith 1723-1790 dalam bukunya yang berjudul “ Wealth or Nations” mengajarkan tentang 4 empat prinsip, yang oleh Santoso Brotodiharjo dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Hukum Pajak” disebut “the Four Maxims terdiri dari empat prinsip, yaitu:

a. Asas Keadilan Equity atau kesamaan

b. Asas Kepastian Hukum Certainty

c. Asas Ketepatan waktu pemungutan Convenience Of Pay Ment

d. Asas Pemungutan Pajak yang Sehemat Mungkin Efficiency

Universitas Sumatera Utara 3. Pengelompokan Pajak dan Tarif Pajak Pajak dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu: a. Menurut golongannya 1 Pajak langsung Adalah pajak yang beban pajaknya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak penghasilan PPH 2 Pajak tidak langsung Adalah pajak yang beban pajaknya dapat dilimpahkan atau digeser kepada pihak lain. Contoh: Pajak Penjualan Barang Mewah PPnBM b. Menurut sifatnya 1 Pajak Subjektif Adalah merupakan pajak yang dalam pemungutannya memperhatikan keadadan pribadi subjek pajak atau wajib pajaknya saja. Contoh: Pajak penghasilan PPH 2 Pajak Objektif Adalah merupakan pajak yang dalam pemungutannya hanya memperhatikan objek pajaknya saja atau wajib pajaknya Contoh: Pajak Bumi dan Bangunan PBB Universitas Sumatera Utara c. Menurut lembaga Pemungutannya 1 Pajak Pusat Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah yang digunakan sebagai pembiayaan rumah tangga negara. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai PPN 2 Pajak Daerah Adalah Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor Secara garis besar, perpajakan mengenal 4 empat tarif, yaitu: a. Tarif Progresif Adalah tarif yang semakin tinggi dasar pengenaannya semakin tinggi pula persentasenya, sehinnga menghasilkan jumlah beban yang jauh lebih tinggi. b. Tarif Degresif Adalah merupakan kebalikan dari tarif progresif, yaitu semakin tinggi dasar pengenaanya, semakin rendah persentase tarifnya . c. Tarif Proporsional Disebut juga tarif sebanding atau tarif sepadan, yaitu tarif pajak yang semakin tinggi dasar pengenaannya, semakin tinggi pula beban pajak yang terutang. Universitas Sumatera Utara d. Tarif Tetap Adalah tarif yang dalam jumlah tetap sama terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.

B. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan