c. ATM dan Kounter Teller bank dki untuk OP yang berda di wilayah
Propinsi DKI Jakarta d.
ATM dan Kounter Teller Bank Jatim untuk OP yang berada di wilayah Propinsi Jawa Timur
e. ATM dan Kounter Teller BPD Bali untuk OP yang berada di wilayah
propinsi bali f.
ATM BCA, ATM BII, ATM Bank Nusantara Parahyangan, ATM Mandiri, Bank Bukopin dan Bank Bumi Putera di mana saja untuk
objek pajak seluruh Indonesia.
F. Surat ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan
1. Pengertian
Surat Ketetapan Pajak SKP adalah Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama atau Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan ynag memberitahukan besarnya pajak yang terutang termasuk denda administrasi kepada Wajib Pajak.
2. Dasar Penerbitan SKP
SKP diterbitkan apabila : a.
Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP : 1 Tidak diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta tidak
ditandatangani oleh WP. 3 Tidak disampaikan kembali dalam jangka waktu 30 hari dan
setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran.
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan hasil pemerikasaan atau keterangan lainnya ternyata
jumlah yang terutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan SPOP yang disampaikan oleh WP.
3. Jumlah Pajak Terutang dalam SKP
a. Jumlah pajak yang terutang dalam SKP yang disebabkan oleh SPOP
tidak diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta tidak ditandatangani oleh WP atau pengembalian SPOP lewat dari 30 hari setelah diterima
WP, adalah sebesar pokok pajak ditambah dengan denda administrasi sebesar 25 dihitung dari pokok pajak.
b. Jumlah pajak yang terutang dalam SKP yang didasarkan atas hasil
pemeriksaan atau keterangan lain adalah selisih pajak yang terutang berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain dengan pajak
terutang yang dihitung berdasarkan SPOP ditambah denda administrasi sebesar 25 dari selisih pajak terutang.
4. Cara Penyampaian SKP
SKP disampaikan kepada WP melalui: a.
Kantor pelayanan pajak Pratama, Kantor pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan
b. Kantor Pos dan Giro
c. Pemerintah Daerah
5. Batas Waktu Pelunasan SKP
SKP harus dilunasi dalam jangka waktu I satu bulan sejak SKP diterima oleh WP.
Universitas Sumatera Utara
6. Lain-lain
Atas SKP dapat diajukan KeberatanPengurangan.
G. Surat Tagihan Pajak Bumi dan Bangunan
1. Pengertian
STP PBB adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan PBB untuk melakukan tagihan pajak yang terutang dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT atau Surat Ketetapan Pajak SKP yang tidak mau kurang dibayar setelah lewat jatuh tempo
pembayaran dan atau denda administrasi. 2.
Dasar Penerbitan STP a.
Wajib Pajak WP tidak melunasi pajak yang terutang sedangkan saat jatuh tempo pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
SPPTsurat Ketetapan Pajak SKP telah lewat. b.
WP melunasi Pajak yang terutang setelah lewat saat jatuh tempo pembayaran SPPTSKP tetapi denda administrasi tidak dilunasi.
3. Cara Penyampaian STP
STP disampaikan kepada WP melalui : a.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama, Kantor Pelayanan PBB KP PBB, Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
KP2KP atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan KP4
b. Kantor Pos dan Giro
c. Pemerintah Daerah Dalam hal ini aparat Desa atau Kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
4. Batas Waktu Pelunasan STP
STP harus dilunasi selambat-lambatnya I satu bulan sejak tanggal STP diterima WP.
5. Sanksi administrasi
Sanksi administrasi berupa denda sebesar 2 dua persen setiap bulan, untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan dari saat
jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran. 6.
Lain-lain a.
Atas STP tidak dapat diajukan keberatan atau pengurangan. b.
WP dapat mengajukan permohonan peninjauan kembali atas STP jika ternyata WP telah melunasi kewajiban pajaknya.
c. Pajak yang terutang dalam STP apabila tidak dilunasi setelah jangka
waktu yang telah ditentukan dapat ditagih dengan surat paksa.
H. Keberatan atas Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan