Koordinator Pelaksana Pengolah Data Koordinator Pelaksana Dukungan Komputer Koordinator Pelaksana Penetapan Pedesaan dan Perkotaan Koordinator Pelaksana Penagihan Aktif Koordinator Pelaksana Keberatan dan Banding Koordinator Pelaksana Pengurangan

d. Kepala Pengolahan Data dan Informasi Tugasnya:

 Mengkoordinasikan urusan penatausahaan data masukan dan keluaran, pengolahan data masukan dan keluaran, pengolahan dan penyajian informasi dengan cara pembentukan dan pemeliharaan Master File, perekonomian, Up Dating, Transfer, Recovery dan Analisis serta Memproduksi data keluaran dalam rangka analisis dan penyajian informasi PBB dan BPHTB. Seksi pengolahan Data dan Informasi dibagi lagi menjadi 3 tiga Sub Seksi yang terdiri dari :

1. Koordinator Pelaksana Pengolah Data

Tugasnya:  Melaksanakan pengolahan data PBB dan BPHTB dengan cara pembentukan dan pemeliharaan Master File untuk menghasilkan data keluaran sebagai bahan informasi Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Koordinator Pelaksana Dukungan Komputer

Tugasnya:  Melaksanakan kegiatan analisis data masukan dan keluaran dengan cara memilih, mengelompokkan dan mengevaluasi serta membuat perkiraan dalam rangka mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai bahan pelaksanaan operasional PBB. Universitas Sumatera Utara

3. Koordinator Pelaksana Dukungan Terpadu

Tugasnya:  Melaksanakan penatausahaan dan penerimaan data PBB, dengan cara menerima, mencatat dan meneruskan data keluaran ke seksi terkait atau pihak ketiga melalui Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi dalam rangka tertib administrasi.

e. Kepala Seksi Penetapan Tugasnya:

 Mengkoordinasikan penetapan, intensifikasi dan ekstensifikasi PBB dan penetapan BPHTB sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada seksi penetapan ini terdapat 2 dua Sub Seksi yang terdiri dari:

1. Koordinator Pelaksana Penetapan Pedesaan dan Perkotaan

Tugasnya:  Melakukan urusan penetapan PBB di sektor pedesaan dan perkotaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Koodinator Pelaksana Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Tugasnya:  Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi PBB serta BPHTB sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Kepala Seksi Penerimaan Tugasnya:

 Melaksanakan urusan tatausaha penerimaan, pemantauan, penyetoran, resritusi, dan kompensasi PBB dan BPHTB Universitas Sumatera Utara Pada seksi penerimaan ini terdapat 1 satu Sub Seksi yaitu:

1. Koordinator Pelaksana Pemantauan Penyetoran dan Pembagian

Penerimaan Tugasnya:  Melaksanakan pemantauan penyetoran dan pembagian penerimaan PBB dan BPHTB

g. Kepala Seksi Penagihan Tugasnya:

 Mengkoordinasi penatausahaan piutang pajak, penagihan dan pembuatan usul penghapusan piutang PBB dan BPHTB sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada seksi penagihan ini terdapat 2 dua Sub Seksi yaitu:

1. Koordinator Pelaksana Penagihan Aktif

Tugasnya:  Melakukan penyiapan surat teguran dan penagihan aktif PBB dan BPHTB sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Koordinator Pelaksana Tata Usaha Piutang Pajak

Tugasnya:  Melaksanakan urusan tata usaha piutang pajak dan penyelesaian usulan penghapusan piutang PBB dan BPHTB sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara

h. Kepala Seksi Keberatan dan Pengurangan Tugasnya:

 Mengkoordinasikan penyelesaian keberatan, pengurangan, uraian, banding, pengurangan sanksi administrasi serta pemeriksaan sederhana atas permohonan keberatan dan pengurangan PBB dan BPHTB sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pada seksi keberatan dan pengurangan ini terdapat 2 dua Sub Seksi yaitu:

1. Koordinator Pelaksana Keberatan dan Banding

Tugasnya:  Melaksanakan penatausahaan penyajian keberatan dan konsep uraian banding sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka pemberian pelayanan kepada Wajib Pajak.

2. Koordinator Pelaksana Pengurangan

Tugasnya:  Melaksanakan urusan pengurangan dan pemeriksaan sederhana atas permohonan pengurangan PBB dan BPHTB. Adapun Gambaran Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KP.PBB Pratama Medan Belawan adalah sebagai berikut: 1. .Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan PBB Pratama Medan Belawan Jumlah Pegawai di kantor pelayanan PBB Pratama Medan Belawan sampai saat ini berjumlah 43 empat puluh tiga orang, yang tiap-tiap seksi terdiri dari: 1. Seksi Pengolahan Data dan Informasi : 6 orang 2. Seksi Pendapatan dan penilaian : 8 orang 3. Seksi Penetapan : 7 orang Universitas Sumatera Utara 4. Seksi Penerimaan : 7 orang 5. Seksi Penagihan : 9 orang 6. Seksi Keberatan dan Pengurangan : 4 orang 7. Sub Bagian Umum : 1 orang + 1 satu orang Ka. Kantor Pelayanan PBB Pratma Medan Belawan Dengan tingkat pendidikan mulai dari:  Lulusan Sarjana S2 : 2 orang  Lulusan Sarjana S1 : 7 orang  Lulusan Diploma III Sarjana Muda : 8 orang  Lulusan Diploma I : 9 orang  SMTA SLTASMA, SMEA, KPAA : 7 orang  Lulusan SD : 1 orang Jabatan Pegawai Kantor Pelayanan PBB Pratama Medan Belawan terdiri dari:  Kepala Kantor Pelayanan PBB Prtama Medan Belawan : 1 orang  Kepala Sub Bagian Umum : 1 orang  Kepala Seksi : 6 orang  Koordinator Pelaksana : 18 orang  Pejabat Fungsional : 1 orang Pelaksana : 17 orang Universitas Sumatera Utara 2. Penentuan NJOP Bumi dan Bangunan Dalam penentuan nilai Jual Objek Pajak NJOP khususnya bumi langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan dan Up Dating data transaksidata harga jual property, dengan sumber informasi dari agen Pp properti, PPATnon PPAT, media massa dan informasi masyarakat. b. Analisis terhadap data transaksi yang telah dikumpulkan, yaitu: 1 Melakukan penyesuaian kembali readjustment jenis data, mengingat data transaksi yang tersedia dipasar, diduga cenderung telah terdistorsi sehingga tidak reliable. 2 Apabila data transaksi terdiri dari tanah dan bangunan, maka terlebih dahulu dikurangi Nilai Bangunan. Dari hasil analisis diharapkan diperoleh harga jual bumi yang mencerminkan Nilai Pasar Properti yang sebenarnya. c. Pembentukan Bank Data Nilai Pasar Properti khususnya di perkotaan, yaitu: 1 data transaksi yang dilakukan diatas, dikelolah menjadi Bank Data Nilai Pasar Properti. 2 Informasi nilai bumi dalam bank data nilai pasar properti akan dijadikan sebagai objek acuan.referensi nilai untuk analisis nilai indikasi rata-ratazona nilai tanah. d. Analisis NIRZNT, yaitu: 1 membuat konsep peta ZNT berdasarkan indikasi area yang dianggap mempunyai nilai yang sama. Universitas Sumatera Utara 2 Analisis NIR dilakukan dengan melakukan penyesuaianadjustment waktu, aksesibilitas terhadap objek acuanreferensi nilai yang tersedia di bank data nilai pasar properti. 3 Area yang mengindikasikan mempunyai NIR yang sama akan membentuk 1 satu zona tersendiri yang dinamakan Zona Nilai Tanah ZNT dan diberi kode tertentu. 4 Kode ZNT adalah untuk tidak sama dalam 1 satu blok. 5 Penyempurnaan NIRZNT tergantung pada tingkat perkembanganpertumbuhan ekonomi daerah. 6 Daerah yang pertumbuhannyaperkembangannya dinamis, seperti perkotaan, diperbaikidisempurnakan tiap tahun. Sedangkan daerah yang perkembangannya biasa disempurnakan tiap 3 tiga tahun sekali. e. Klasifikasi NIR menjadiNJOP, yaitu: 1 Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 523KMK.042000. 2 Tujuannya untuk mempermudah dalam perpajakan. 3 Pelibatan masyarakat, yaitu:  Masyarakat sebagai Stakeholder dilibatkan dalam penentuan NJOP, dengan cara KP. PBB mempersentasikan musyawarah kepada elemen-elemen masyarakat seperti Dewan Kelurahan, Lurah, Ketua RTRW, Toko Masyarakat setempat tentang hasil proses penentuan NJOP. Universitas Sumatera Utara  Pemberitahuan kepada Kepala Daerah dan Instansi terkait Dinas Pertanahan, Dinas Kehutanan, dan lain-lainnya untuk memberikan masukan.  Hasilnya berupa kesepakatan NJOP Bumi. f. Usulan SK Kanwil, yaitu: 1 KP. PBB mengusulkan kepada Kanwil Direktorat Jendral Pajak yang bersangkutan, untuk mendapatkan persetujuan. 2 NJOP yang telah mendapatkan persetujuan Kanwil DJP dapat dijadikan sebagai dasar pengenaan PBB untuk tahun pajak berjalan. Langkah-langkah dalam menentukan Nilai Jual Objek Pajak NJOP BumiTanah dapat dilihat pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 1angkah-langkah Penentuan Nilai Jual Objek Pajak NJOP TanahBumi Sumber : Seksi Penilaian dan Pendataan KP. PBB Pratama Medan Belawan Klasifikasi NJOP Ususlan Persetujuan Elemen Masyarakat NJOP Pengumpulan dan Up Dating data transaksidata harga jual Reliable? Bank Data Nilai Pasar Properti Analisis Penilaian Siklus NJOP Aktif NIRZNT Analisis ASR Universitas Sumatera Utara b. Langkah-langkah Penentuan Nilai Jual Objek Pajak NJOP Bangunan Dalam penentuan Nilai Jual objek Bangunan mengunakan analisis biaya pembuatan baru bangunan dengan memperhitungkan nilai penyusutan. Langkah tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini, yaitu Gambar 4.2 Langkah-langkah Penentuan Nilai Jual Objek Pajak NJOP Bangunan Sumber : Seksi Pendataan dan Penilaian KP. PBB Pratama Medan Belawan Nilai Bangunan Harga Material Biaya Pembuatan Bangunan Baru Penyusutan Fisik, Fungsi, ekonomi Upah Kerja Universitas Sumatera Utara 3. Pengaruh NJOP Terhadap Tingkat Penerimaan PBB Dilakukannya penialaian dan pendataan dapat meningkatkan klasifikasi objek pajak yang disebabkan naiknya Nilai Jual Objek Pajak NJOP atas objek pajak sebagai kelanjutan dari pengaruh perkembangan dan perekonomian didaerah objek pajak berada, yang kemudian secara otomatis akan mengakibatkan naiknya Nilai Jual Kena Pajak NJKP. Dengan naiknya klasifikasi objek pajak yang diikuti naiknya NJKP, maka secara langsung hal tersebut akan membuat naiknya jumlah PBB terhutang yang tercantum pada SPPT. Dan sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan dan penilaian maka oleh KP PBB Pratama Medan Belawan menerbitkan SPPT untuk priode yang bersangkutan dengan jumlah pajak yang tentunya berbeda dengan jumlah pajak yang harus dibayar pada tahun –tahun priode sebelumnya atas nama wajib pajak subjek pajak terhadap bumi tanah dan bangunan yang dimilikinya. Disamping itu kenaikan jumlah pajak yang terutang yang tercantum pada SPPT terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah luas objek pajak yang ternyata sebenarnya dimiliki oleh wajib pajak subjek pajak sebagai hasil dari dilakukannya pendataan dan penilaian, yang kemudian mengakibatkan NJOP dan klasifikasi objek pajak akan naik pula yang kemudian diikuti dengan naiknya NJKP dan jumlah pajak yang terutang yang tercantum dalam SPPT yang diterbitkan KP PBB Pratama Medan Belawan. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi rencana tingkat penerimaan PBB yang disertai dengan nilai jual objek pajak bumi dan bangunan serta perkiraan SPPT yang dicetak oleh KP PBB Pratama Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Tahun 2002 sampai Tahun 2004 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Kabupaten Kota Sektor Perkotaan Medan Tahun 2002 Sektor Perkotaan Medan Tahun 2003 Sektor Perkotaan Medan Tahun 2004 Jumlah Objek Pajak 88.286 88.286 88.286 Jumlah SPPT 69.587 70.548 71.451 Luas Bumi 71.170.987 71.288.917 72.194.153 NJOP Bumi 3.536.030.401 4.496.733.719 5.118.329.454 Luas Bangunan 5.418.516 5.495.130 5.598.089 NJOP Bangunan 1.626.851.076 2.125.215.476 2.356.894.793 Rencana Penerimaan PBB 7.232.697.384 9.196.287.192 10.449.768.174 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Table diatas menjelaskan Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB dari Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2004. Tahun 2002 Rencana Penerimaan sebesar Rp.7.232.697.384, Tahun 2003 naik menjadi Rp.9.196.287.192 dan pada Tahun 2004 naik sebesar Rp 10.449.768.174. Tabel 4.4 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Tahun 2005 sampai Tahun 2007 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Kabupaten Kota Sektor Perkotaan Medan Tahun 2005 Sektor Perkotaan Medan Tahun 2006 Sektor Perkotaan Medan Tahun 2007 Jumlah Objek Pajak 88.286 88.286 88.286 Jumlah SPPT 73.725 75.621 79.160 Luas Bumi 70.719.689 71.728.052 71.871.290 NJOP Bumi 5.873.041.550 7.109.073.010 8.946.412.019 Luas Bangunan 5.725.979 5.821.356 5.989.766 NJOP Bangunan 2.491.018.774 2.542.545.353 3.363.505.962 Rencana Penerimaan PBB 11.536.217.347 13.410.592.522 17.665.452.098 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Universitas Sumatera Utara Table diatas menjelaskan Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2007. Tahun 2005 Rencana Penerimaan sebesar Rp. 11.536.217.347, Tahun 2006 naik menjadi Rp. 13.410.592.522 dan pada Tahun 2007 naik sebesar Rp 17.665.452.098 Tabel 4.5 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Tahun 2008 Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Kabupaten Kota Sektor Perkotaan Medan Tahun 2008 Jumlah Objek Pajak 88.286 Jumlah SPPT 82.190 Luas Bumi 72.446.566 NJOP Bumi 9.868.857.365 Luas Bangunan 6.309.125 NJOP Bangunan 3.646.585.906 Rencana Penerimaan PBB 19.879.346.661 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Table diatas menjelaskan Rekapitulasi Rencana Penerimaan PBB Tahun 2008. Tahun 2008 Rencana Penerimaan naik menjadi Rp.19.879.346.661 4. Rencana Tingkat Penerimaan PBB dan Realisasi Penerimaan PBB dari Tahun 2002-2008 Berikut ini adalah table rencana tingkat penerimaan dan realisasi penerimaan PBB dari tahun 2002 sampai dengan 2008 yang telah disusun oleh KP PBB Pratama Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2002 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 20.230 4.012.193.221 10.193 3.374.153.582 84.1 10.037 638.038.639 15.9 Medan Labuhan 15.769 879.953.255 9.115 6.156.120.457 70 6.654 264.341.210 30 Medan Marelan 17.886 814.883.723 12.540 541.320.471 66.4 5.346 273.563.252 33.6 Medan Belawan 15.702 1.525.668.185 10955 1.276.262.015 83.7 4.747 249.406.170 16.3 Total 69.587 7.232.697.384 42.803 5.807.348.113 80.3 26.784 1.425.349.271 19.7 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2002 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2002. Pada Tahun 2002 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 1.425.349.271 dengan persentase sebesar 19.7 . Tabel 4.7 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2003 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 20.672 5.069.180.054 10.302 4.479.385.076 88.4 10.370 589.794.978 11.6 Medan Labuhan 15.951 1.209.001.209 9.300 996.165.081 82.4 6.651 212.836.128 17.6 Medan Marelan 18.210 1.070.235.596 12.86 691.967.327 64.7 5.824 378.268.269 35.3 Medan Belawan 15.715 1.847.870.333 11.602 1.504.816.460 81.4 4.113 343.053.873 18.6 Total 70.548 9.196.287.192 43.590 7.672.333.944 83.4 26.958 1.523.953.248 16.6 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2003 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2003. Pada Tahun 2003 selisih antara Universitas Sumatera Utara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 1.523.953.248 dengan persentase sebesar 16.6 . Tabel 4.8 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2004 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 21.215 5.726.093.612 11.190 4.586.160.241 80.1 10.025 1.139.933.371 19.9 Medan Labuhan 16317 1.303.924.447 9.795 904.781.319 69.4 6.522 399.143.128 30.6 Medan Marelan 18.703 1.258.430.339 12.776 803.326.076 63.8 5.927 455.104.263 36.2 Medan Belawan 15.217 2.151.362.017 10.994 1.727.152.729 79.9 4.223 434.209.288 20.1 Total 71.452 10.449.810.415 44.755 8.021.420.365 76.8 26.697 2.428.390.050 23.2 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2004 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2004. Pada Tahun 2004 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 2.428.390.050 dengan persentase sebesar 23.2 . Tabel 4.9 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2005 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 21.619 6.360.442.842 11.009 5.684.160.727 89.4 10.610 676.282.115 10.6 Medan Labuhan 16.906 1.358.745.616 9.386 1.007.202.933 74.1 7.520 351.542.683 25.9 Medan Marelan 20.004 1.524.126.435 13.255 965.689.354 63.4 6.749 558.437.081 36.6 Medan Belawan 15.198 2.292.958.159 11.694 2.197.227.722 95.8 3.504 95.730.437 4.2 Total 73.727 11.536.273.052 45.344 9.854.286.736 85.4 28.383 1.601.992.316 14.6 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Universitas Sumatera Utara Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2005 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2005. Pada Tahun 2005 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 1.601.992.316 dengan persentase sebesar 14.6 . Tabel 4.10 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2006 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 21.963 7.248.053.943 12.318 5.647.597.886 77.9 9.645 1.600.456.057 22.1 Medan Labuhan 17.647 1.684.590.708 10.252 1.053.221.723 62.5 7.395 631.368.985 37.5 Medan Marelan 2.0.751 1.931.264.810 14.047 996.696.701 51.6 6.704 934.568.109 48.4 Medan Belawan 15.262 2.546.742.006 8.985 2159.191.469 84.8 6.277 387.550.537 152 Total 75.623 13.410.651.467 45.602 9.856.707.779 73.5 30.021 3.553.943.688 24.5 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2006 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2006. Pada Tahun 2006 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 3.553.943.688 dengan persentase sebesar 24.5 . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2007 Kecamatan Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 22.213 9.505.663.259 12.341 6.671.028.302 70.2 9.872 2.834.634.957 298 Medan Labuhan 18.129 2.176.561.347 12.381 1.530.507.133 70.3 5.748 646.054.214 29.7 Medan Marlan 23.304 2.715.585.936 14.202 1.369.473.410 50.4 9.102 1.346.112.526 49.6 Medan Belawan 15.516 3.267.912.429 9.332 2.751.235.481 84.2 6.184 516.676.948 15.8 Total 79.162 17.665.722.971 48.256 12.322.244.329 69.8 30.906 5.343.478.645 30.2 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2007 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2007. Pada Tahun 2007 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 5.343.478.645 dengan persentase sebesar 30.2 . Tabel 4.12 Rencana Tingkat Penerimaan dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2008 Kecamata n Rencana penerimaan Realisasi Penerimaan Selisih SPPT Jumlah SPPT Jumlah SPPT Jumlah Medan Deli 23.72 7 11.030.915.65 2 10.39 8 7353.473.103 66. 7 13.32 9 3.677.442.54 9 33. 3 Medan Labuhan 18.30 3 2.227.401.191 10.73 1 1.412.166.409 63. 4 7.572 815.234.782 36. 6 Medan Marelan 24.64 3 3.261.105.966 11.97 9 1.506.594.470 46. 2 12.66 4 1.754.511.49 6 53. 8 Medan Belawan 15.52 1 3.360.359.551 8.216 2.579.401.147 76. 8 7.305 780.958.404 23. 2 Total 82.19 4 19.879.782.36 41.32 4 12.851.635.12 9 64. 6 40.87 7.028.147.23 1 35. 4 Sumber : Seksi Penerimaan KP. PBB Pratama Medan Belawan Universitas Sumatera Utara Tabel diatas menjelaskan selisih antara Rencana Penerimaan PBB Tahun 2008 dengan Realisasi Penerimaan pada Tahun 2008. Pada Tahun 2008 selisih antara Rencana penerimaan dengan Realisasi penerimaan sebesar Rp 7.028.147.231 dengan persentase sebesar 35.4 .

B. Analisis Hasil Penelitian

2. Penentuan NJOP Bumi dan Bangunan Adapun pokok-pokok pertimbangan penentuan Nilai Jual objek Pajak NJOP PBB di Kota Medan selalu diselaraskan dengan kebijaksanaan pemerintah Kotamdya Medan dalam upaya untuk meningkatkan sumber penerimaan daerah, yang mana pertimbangannya adalah sebagai berikut ini: a. Penentuan NJOP Tanah tetap mengacu kepada nilai pasar yang wajar yang berlaku, sedangkan penentuan NJOP Bangunan mengikuti Harga Satuan Biaya Komponen bangunan yang berlaku di Wilayah kota Medan b. Mempertimbangkan faktor-faktor politik dalam negeri yang kurang kondusif, kondisi ekonomi yang tidak stabil dan kemampuan bayar masyarakat. c. Menunjukan hal-hal tersebut diatas, dalam menetapkan NJOP PBB diharapkan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:  Analisis NJOP benar-benar dilaksanakan dengan memperhatikan transaksi jual beli dilapangan dan bukti-bukti pendukung lainnya.  Kepekaan masyarakat terhadap kenaikan harga jualNJOP  Akurasi keseimbangan NJOP dengan wilayah yang bersangkutan.  Mekanisme penyusunan dan perumusan NJOP. Universitas Sumatera Utara