Tablet Salut Spironolakton TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4 Tablet Salut

Tablet salut merupakan tablet yang ditutupi dengan satu atau lebih lapisan dari campuran zat seperti gula, polimer, dan bahan- bahan lain yang terkadang juga aktif. Tablet dilapisi kerena berbagai alasan. Beberapa alasannya seperti melindungi zat aktif dari udara, kelembaban, cahaya, bau, rasa atau bahan- bahan yang dapat merusak zat aktif. WH0, 2006 Tablet salut dibagi menjadi International Pharmacopoeia,2006 : a. Tablet salut gula Tablet yang dilapisi oleh gula untuk memperbaiki menutup rasa dari zat aktif. b. Tablet salut film Tablet yang disalut dengan lapisan tipis resin, polimer dan atau platicizer yang mampu membentuk film yang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika kimia zat aktif. c. Tablet modified release Tablet yang disalut oleh matriks yang mengandung bahan pengisi yang dibuat secara terpisah atau bersama dengan zat aktif yang berguna untuk memodifikasi laju pelepasan obat dalam tubuh.

2.5 Spironolakton

o Bentuk sediaan : Letonal tablet 100 mg o Nama IUPAC : 7α-acetylthio-3-oxo-17α-pregn-4-ene-21,17-carbolactone o Berat molekul : 416.57 o Struktur kimia : C 24 H 32 O 4 S Gambar 2.3. Struktur Spironolakton Sumber : USP 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta o Fisikokimia :  Pemerian : hablur krem muda hingga coklat muda, bau lemah seperti merkaptan dan stabil di udara.  Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam benzene dan kloroform, larut dalam etil asetat dan alkohol, sukar larut dalam minyak lemah. o Stabilitas : Spironolakton tersedia secara komersial dalam beberapa kekuatan tablet untuk pemberian oral untuk orang dewasa dan anak-anak. Namun, ada kalanya digunakan untuk mengobati pasien lansia atau koma yang memerlukan persiapan dan penggunaan suspensi oral. The United States Pharmacopeia USP telah menetapkan beyond use dating BUD untuk sediaan oral dan topikal dalam berbagai kegunaan. Tujuan BUD adalah untuk memastikan pasien menyadari manfaat terapeutik produk suspensi oral yang disiapkan. Studi telah dilakukan untuk menentukan stabilitas spironolakton ketika disiapkan dalam suspensi di masa lalu. Satu studi yang dilakukan oleh Nahata et al mengemukakan stabilitas suspensi spironolakton selama setidaknya 90 hari ketika suspensi disimpan di bawah pendinginan dan pada suhu kamar. Sebuah studi serupa yang dilakukan oleh Mathur et al meneliti tiga konsentrasi suspensi spironolakton 2,5, 5, dan 10 mg mL -1 pada tiga suhu yang berbeda 5°C, suhu kamar lingkungan, dan 30°C untuk jangka waktu empat minggu. Hasil ini menunjukkan bahwa suspensi yang stabil untuk masa studi empat minggu. Sebuah studi oleh Allen dan Erickson 1996 mengevaluasi 25 mg mL -1 suspensi spironolakton disimpan pada suhu 5 ° C dan 25 ° C selama periode enam puluh hari dan menemukan stabilitas kimia spironolakton dapat diterima sesuai standar USP. Basusarkar et al, 2013 Spironolakton merupakan senyawa ester yang memiliki struktur lakton yang mudah terhidrolisis. Struktur lakton merupakan salah satu dari senyawa karbonil labil yang memiliki pusat elektropositif yang mudah bereaksi dengan nukleofil. Banker, Gilbert S and C T Rhodes, 2002s 4th Ed UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.4. Struktur Lakton Sumber: Banker, Gilbert S and C T Rhodes, 2002s 4th Ed Spironolakton umumnya dibuat dalam bentuk tablet salut film dengan kekuatan dosis 25, 50 dan 100 mg tidak dalam bentuk larutan ataupun suspensi. Spironolakton praktis tidak larut dalam air dan larut dalam alkohol. Sedikit larut dalam kondisi basa dengan stabilitas maksimum pada pH 4.5. Sediaan larutan oral yang dibuat dengan spironolakton stabil setidaknya selama 30 hari dan biasanya memiliki nilai pH akhir 3.5 – 6.5. Mahmoud, Ismail M et al, 2014 Dekomposisi spironolakton terhadap pengaruh pH menunjukkan bahwa nilai pH optimum stabilitas untuk spironolakton adalah 4.5 pada suhu 40 o C. sedangkan pengaruh kekuatan ionik dari dapar tidak memengaruhi secara konstan dekomposisi dari spironolakton.Sehingga dapat diasumsikan bawha spironolakton yang tidak terionisasi bereaksi dengan ion H + dan OH - Pada penelitian ini diteliti nilai dekomposisi spironolakton terhadap pengaruh pH menurut orde satu. Pada pH 4.5 efek pH menunjukkan nilai dekomposisi minimum dengan nilai K 0.00095. sedangkan pada suasana asam pH 2.3 nilai K adalah 0.0079. pada pH 7.3 nilai K yang diperoleh adalah 0.025 dan pada ph 8.3 nilai K= 0.126. Pramar,et al, 1991 Pembentukan metabolit dari spironolakton menjadi canrennone juga telah dilakukan dengan menggunakan reaksi kimia menggunakan medium air pada pH 13 melalui mekanisme deasetilasi. Pada tahap pertama terjadi hidrolisis cepat pada pH 13, spironolakton berubah menjadi metabolitnya yaitu 7α-thiol. Tahap kedua adalah eliminasi H 2 S secara perlahan dan membentuk canrenone. W. Sadée, et al, 1974 o Indikasi : Spironolakton bekerja di tubulus distal ginjal untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air dan mengurangi eliminasi kalium. Spironolakton merupakan antagonis kompetitif untuk mineralokortikoid, seperti aldosteron. reseptor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mineralokortikoid adalah protein intraseluler yang dapat mengikat aldosteron. spironolakton mengikat reseptor dan kompetitif menghambat aldosteron mengikat reseptor. ketidakmampuan aldosteron untuk mengikat reseptor mencegah reabsorpsi natrium dan klorida ion dan air yang terkait. situs yang paling penting dari reseptor ini adalah pada akhir distal rumit tubulus dan mengumpulkan sistem. Bernal et al, 2014; Lemke, Thomas L et al Spironolakton menghambat efek aldosteron dengan bersaing menuju reseptor aldosteron intraseluler dalam sel tubulus distal benar-benar bekerja pada reseptor aldosteron di saluran pengumpul. Hal ini meningkatkan ekskresi air dan natrium, sekaligus mengurangi ekskresi kalium. Spironolakton memiliki onset cukup lambat. Spironolakton memiliki aktivitas anti-androgen dengan cara mengikat reseptor androgen dan mencegah dari berinteraksi dengan dihidrotestosteron. Kher et al, 2013 Pada pemberian oral, sekitar 90 dari dosis spironolakton diserap dan dimetabolisme secara signifikan selama first pass metabolism oleh hati akan membentuk metabolit aktif, yaitu canrenone. Canrenone merupakan antagonis aldosteron. Anion canrenoate tidak aktif sebagai antagonis aldosteron berbeda dengan canrenone, yang ada dalam bentuk lakton. canrenone telah diusulkan untuk menjadi bentuk aktif dari spironolakton sebagai antagonis aldosteron. pembentukan canrenone, bagaimanapun, tidak bisa sepenuhnya menjelaskan aktivitas total spironolakton. Baik canrenone dan kalium canrenoate digunakan sebagai diuretik di negara lain, namun belum tersedia di AS. Lemke, Thomas L et al Pengujian kadar dengan KCKT menurut USP :  Fase gerak : Campuran methanol : air 60:40  Larutan standar : dilarutkan dengan asetonitril:air 50:50 secara kuantitatif hingga didapat 0,5 mgml  Detektor : 250 nm  Laju alir : 1 ml menit  Tailing factor : Tidak lebih dari 20  Standart Deviation : Tidak lebih dari 1,5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT