UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Secara fisiologis, larutan obat harus diformulasikan sedekat mungkin ke pH stabilitas optimumnya karena besarnya laju reaksi hidrolitik dipengaruhi
dikatalisis oleh gugus hidroksi. Ansel, 1994; Lachman et al, 2007
2.2 Stabilitas Obat Terhadap pH
Kebanyakan molekul obat baik asam atau basa lemah akan terionisasi yang ditentukan oleh pKa senyawa dan pH cairan biologis dimana obat itu akan
terlarut. pH dari larutan obat mungkin memiliki efek yang besar pada stabilitas, bergantung pada mekanisme reaksinya. Ketika obat diformulasikan dalam bentuk
larutan, penting untuk mengetahui pH optimum sediaan. Banker, Gilbert S and C T Rhodes, 2002
Kebanyakan obat parenteral, obat akan berkontak dengan air dan bahkan obat berbentuk solid dapat kontak dengan air. Oleh karena itu, hidrolisis menjadi
reaksi yang paling banyak ditemukan. Hidrolisis sering menjadi jalur degradasi dari obat-obat yang memiliki gugus ester dan amida. Ketika obat tidak terion
dalam air, maka akan ada tiga kemungkinan reaksi hidrolitik. Degradasi dapat terjadi akibat katalis asam tertentu yang disebabkan oleh kinetik pada tahap
pertama, hidrolisis air tahap kedua dan katalisis basa spesifik tahap ketiga. Min Li, 2012; Banker, Gilbert S and C T Rhodes, 2002
Lakton merupakan cincin ester. Laktonisasi yang merupakan reforming cincin ester meningkat pada lakton dengan ukuran cincin kecil dan sedang.
Menurut studi oleh Kaufman, antara hidrolisis dan laktonisasi menghasilkan reaksi campuran yang sama dibawah katalis asam. Katalisasi oleh asam pada
hidrolisis dari lakton bersifat reversible. Min Li, 2012 Degradasi dari banyak senyawa obat dalam larutan dapat dipercepat atau
diperlambat secara ekponensial oleh nilai pH yg naik atau turun dari rentang pH nya. Nilai pH yang di luar rentang dan paparan terhadap temperatur yang tinggi
adalah faktor yang mudah mengkibatkan efek klinik dari obat secara signifikan, akibat dari reaksi hidrolisis dan oksidasi. Larutan obat atau suspensi obat dapat
stabil dalam beberapa hari, beberapa minggu, atau bertahun-tahun pada formulasi aslinya, tetapi ketika dicampurkan dengan larutan lain yg dapat mempengaruhi
nilai pH nya, senyawa aktif dapat terdegradasi dalam hitungan menit.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sistem pH dapar yang biasanya terdegradasi dari asam atau basa lemah dan garamnya biasanya ditambahkan ke dalam sediaan cair ditambahkan untuk
mempertahankan pHnya pada rentang dimana terjadinya degradasi obat minimum. Min Li, 2012
2.3 Degradasi Obat