pembuatan atau penyusunan kas kecil, pengadaan sarana dan prasarana kantor dan sebagainya.
Keenam ide atau prinsip-prinsip etika diatas, menjadi syarat dasar bagi pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antar manusia,
manusia dan masyarakat, dan sebagainya. Dengan kata lain, serangkaian etika yang disusun sebagai aturan hukum yang mengatur jalan hidup dan kehidupan
manusia, masyarakat, organisasi, instansi yang harus dapat menjamin terciptanya keindahan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi
setiap orang. Etika kerja seorang sekretaris pada bagian sekretariat Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara Medan pada dasarnya sudah sangat baik dalam menjalankan profesinya, karena sudah sesuai dengan
prinsip kerja sekretaris. Sekretaris harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat terus membantu pimpinan dalam
menjalankan tugas-tugasnya.Pimpinan merupakan salah banyak, maka sekretaris pimpinan dituntut untuk cepat, sigap dan tanggap situasi mengikuti
tugas pimpinan.
C. Pengertian Etiket
Dua istilah, yaitu etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari kadang- kadang diartikan sama, dipergunakan silih berganti. Kedua istilah tersebut
memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas dari pada yang lain.
Menurut Darmodiharjo dan Shidarta 2004:177 istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai
oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian,
cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya.
Dalam pergaulan hidup, etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket
merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai
sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.Etiket sekretaris adalah cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang
diterima dengan baik di kalangan sekretaris di lingkungan kerja mereka menurut Ratnawati dan Sunarto2006: 26. Etiket itu meliputi :
1. cara menyapa dan menghomati orang 2. Cara memperkenalkan diri dan orang lain
3. Cara berpakaian 4. Cara duduk
5. Cara mempersilahkan berjala, makan, dan lain-lain 6. Cara menghubungi orang secara lisan atau via telepon.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional melalui tingkah laku individual dalam masyarakat beradab, merupakan tatacara formal atau tata
krama lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social
masing-masing individu. Etiket didukung oleh berbagai macam nilai, antara lain:
1. nilai-nilai kepentingan umum 2. nilai-nilai kehjujuran, keterbukaan dan kebaikan
3. nilai-nilai kesejahteraan 4. nilai-nilai kesopanan, harga-menghargai
5. nilai diskresi discretion: pertimbangan penuh piker. Mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan boleh dikatakan
atau tidak dirahasiakan. Diatas dikatakan bahwa etiket merupakan kumpulan cara dan sifat
perbuatan yang lebnih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket juga sering disebut tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam
lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Sedangkan krama berarti sopan santun, kebiasaan sopan santun atau
tata sopan santun. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersikap jasmaniah maupun yang bersikap rohaniah. Kesadaran manusia
terhadap kesadaran baik buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral. Beberapa definisi Etiket adalah sebagai berikut:
1. Etiket adalah kumpulan tata cara dan sikap yang baik dalam pergaulan antarmanusia yang beradab.
2. Etiket adalah tata krama, sopan santun atau aturan-aturan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam bertingkah
laku.
3. Etiket adalah tata peraturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat terten tu dan menjadi norma dan anutan dalam bertingkah laku anggota
masyarakat. Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari etiket
adalah tata aturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam bertingkahlaku pada anggota masyarakat
tersebut. Etiket pada sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan di Kementrian Agama
Provinsi Sumatera Utara bisa dikatakan kurang baik, karena dapat dilihat dari cara berbicara seorang pegawai yang kurang beretiket, kurangnya tata cara
dan tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku seorang pegawai.
D. Etika Seorang Sekretaris Yang Baik