58
Hasil uji wilk’s lambda dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Wilk’s Lambda
Test of Function s
Wilk’s Lambda Chi-Square
Sig.
1 0,310
14,055 0,007
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 9
Berdasarkan tabel di atas, nilai wilk’s lambda adalah sebesar 0,310 atau sama dengan nilai chi-square 14,005 yang signifikan pada 0,007. Maka
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berbeda secara signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
c. Eigenvalues
Eigenvalues memuat informasi mengenai nilai square canonical correlation CR2 yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan fungsi
diskriminan dalam menjelaskan variabel dependen.
Tabel 4.7 Eigenvalues
Function Eigenvalues
Canonical Correlation
1 2,226
a
0,831
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 9
Berdasarkan tabel Eigenvalues di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai canonical correlation adalah 0,831, bila dikuadratkan menjadi 0,690
atau 0,70 artinya 70 variasi antara perusahaan distress dan nondistress dapat dijelaskan oleh variabel
working capital to total assets X
1
, earnings before interest and taxes to total assets X
3
, market value equity
59
to book value of debt X
4
, dan sales to total assets X
5
.
d. Uji Variabel Dominan
Variabel dominan dalam memprediksi financial distress di lihat dari nilai standardized canonical discriminant function. Makin tinggi koefisien yang
telah distandardisasi, maka makin penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya dan sebaliknya. Variabel yang paling dominan dalam
memprediksi financial distress dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Standardized Canonical Discriminan
Function Coefficient No
Variabel Independen Function
1
1 Working Capital to Total Assets X
1
0,717 2
Earning Before Interest and Tax to Total Assets X
3
0,272 3
Market Value Equity to Book Value of Debt X
4
0,355 4
Sales to Total Assets X
5
0,457
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, Lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel working capital to total assets X
1
merupakan variabel yang paling dominan dalam memprediksi kondisi financial distress karena memiliki nilai koefisien
terbesar yaitu 0,717. Sedangkan, variabel earning before interest and tax to total assets X
3
memiliki koefisien sebesar 0,272, variabel market value equity to book value of debt X
4
memiliki nilai koefisien sebesar 0,355, dan variabel sales to total assets X
5
memiliki nilai koefisien sebesar 0,457.
60
e. Menentukan Model Diskriminan
Persamaan model diskriminan digunakan untuk menghasilkan discriminant score yang berfungsi untuk memprediksi pengklasifikasian
antara perusahaan yang financial distress dan nonfinancial distress. Model diskriminan dapat di lihat dari nilai canonical discriminant fuction
coefficient.
Tabel 4.9 Canonical Discriminant
Fuction Coefficient No
Variabel Independen Function
1
1 Working Capital to Total Assets X
1
3,673 2
Earning Before Interest and Tax to Total Assets X
3
1,747 3
Market Value Equity to Book Value of Debt X
4
1,432 4
Sales to Total Assets X
5
0,851 Constant
-3,273
Sumber : Data Hasil Olahan SPPS, Lampiran 9
Dari hasil Canonical Discriminant Fuction Coefficient, persamaan fungsi diskriminan yang terbentuk dari analisis diskriminan adalah sebagai
berikut :
Z = -3,273 + 3,673 X
1
+ 1,747 X
3
+ 1,432X
4
+ 0,851X
5
Persamaan fungsi diskriminan yang dihasilkan diatas dapat digunakan untuk memprediksi pengklasifikasian antara perusahaan kondisi
financial distress dan nonfinancial distress pada perusahaan manufaktur
61
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana koefisien untuk variabel working capital to total assets X
1
sebesar 3,673, koefisien untuk variabel earning before interest and tax to total assets X
3
sebesar 1,747, koefisien untuk variabel market value equity to book value of debt X
4
sebesar 1,432, dan koefisien untuk variabel sales to total assets X
5
sebesar 0,851.
f. Ketepatan Prediksi Analisis Diskriminan