Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

45 Hipotesis :  H = Matrik kovarians antar grup adalah sama  H 1 = Matrik kovarians antar grup adalah berbeda

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis diuji melalui analisis diskriminan. Analisis diskriminan meliputi pembentukan kombinasi linier dari dua atau lebih variabel independen yang mampu dengan baik dalam membedakan antara dua kelompok tertentu yang telah ditetapkan Simamora, 2005:144. Model analisis diskriminan adalah sebagai berikut : Z = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 Keterangan : Z : Skor Diskriminan b : Koefisien Diskriminan X : Variabel Independen Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Test of Equality of Group Means

Test of equality of group means digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap perbedaan kategori perusahaan. Dalam hal ini digunakan dua statistik uji, yaitu Wilk’s Lambda dan F test. Nilai Wilk’s Lambda mendekati nol menunjukkan arti semakin signifikan variabel 46 membedakan kelompok. Sebaliknya, nilai Wilk’s Lambda semakin mendekati 1 maka menunjukkan arti bahwa variabel tidak signifikan dalam membedakan kelompok. Untuk uji F dapat digunakan nilai p-value pada kolom signifikannya dimana : a. Sig. 0,05, berarti tidak ada perbedaan antara kelompok b. Sig. 0,05, berarti ada perbedaan antara kelompok

2. Uji Wilk’s Lambda

Uji wilk’s lambda digunakan untuk melihat tingkat signifikansi untuk kedua kelompok. Hasilnya dapat dilihat dari nilai wilk’s lambda atau Chi-square yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Ketentuan : a. Signifikansi 0,05 maka perbedaan kelompok dianggap tidak signifikan b. Signifikansi ≤ 0,05 maka perbedaan kelompok dianggap signifikan

3. Eigenvalues

Eigenvalues memuat informasi mengenai nilai square canonical correlation CR2 yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan fungsi diskriminan dalam menjelaskan variabel dependen. 47

4. Uji Variabel Dominan

Variabel dominan dalam memprediksi financial distress di lihat dari nilai standardized canonical discriminant function. Koefisien yang sudah distandardisasi digunakan untuk menilai pentingnya variabel diskriminator secara relatif dalam membentuk fungsi diskriminan. Makin tinggi koefisien yang telah distandardisasi, maka makin penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya dan sebaliknya.

5. Menentukan Model Diskriminan

Persamaan model diskriminan digunakan untuk menghasilkan discriminan score yang berfungsi untuk memprediksi pengklasifikasian suatu objek kelompok distress atau nondistress. Model diskriminan dapat di lihat dari nilai canonical discriminant fuction coefficient.

6. Ketepatan Prediksi Analisis Diskriminan

Persentase ketepatan prediksi analisis diskriminan digunakan untuk menganalisis kemampuan model diskriminan dalam memprediksi perusahaan yang berada dalam kondisi financial distress dan nonfinancial distress. Penggolongan perusahaan kondisi financial distress dan nonfinancial distress diprediksi dengan menggunakan nilai titik cut off. Nilai titik cut off dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Nilai cut off = ��+�� 2 48 Keterangan : Za dan Zb : Angka centroid untuk kelompok 1 dan kelompok 2 Keputusan : a. Z-Score ≥ cut off, maka dimasukkan pada kelompok nonfinancial distress. b. Z-Score cut off, maka dimasukkan pada kelompok financial distress. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN