12
pengembalian yang lama akan mengakibatkan banyak aktiva menganggur yang tidak memberikan penghasilan sehingga mengakibatkan kerugian yang besar bagi
perusahaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan harus selalu memonitor piutang yang dimiliki dan keadaan debitor supaya bisa melakukan
perlindungan dini terhadap aktiva perusahaan.
2.1.3 Manfaat Informasi Prediksi Kebangkrutan
Informasi tentang prediksi kebangkrutan suatu perusahaan merupakan hal yang positif untuk melihat tanda-tanda awal kabangkrutan bagi perusahaan
khususnya. Menurut Hanafi, 2003:261 informasi prediksi kebangkrutan dapat bermanfaat untuk:
1. Pemberi pinjaman
Informasi kebangkrutan digunakan untuk pengambilan keputusan tentang pemberian pinjaman dan monitoring.
2. Investor
Informasi kebangkrutan digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap surat berharga perusahaan.
3. Pihak pemerintah
Informasi kebangkrutan digunakan untuk melakukan tindakan awal yang bisa dilakukan terutama terhadap perusahaan BUMN.
4. Akuntan
Informasi kebangkrutan digunakan untuk menilai kemampuan going concern suatu perusahaan.
13
5. Manajemen
Informasi kebangkrutan digunakan untuk melakukan langkah-langkah preventif sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari dan atau diminimalisir.
2.1.4 Rasio-Rasio yang Digunakan dalam Menganalisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan tepat Sofyan, 2010:189. Rasio adalah suatu rumusan
secara sistematis dari hubungan atau korelasi antara suatu jumlah dengan jumlah tertentu lainnya. Rasio keuangan atau financial ratio adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan Sofyan, 2010:297.
Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu :
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap
hutang lancarnya hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Meskipun rasio ini tidak bicara masalah kewajiban jangka panjangnya, dan
biasanya relatif tidak penting dibandingkan rasio solvabilitas, tetapi rasio
14
likuiditas yang jelek dalam jangka panjang juga akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan. Dua rasio likuiditas jangka pendek yang sering
digunakan adalah current ratio dan quick ratio. a. Current Ratio
Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya aktiva yang
akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis. Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi,
sedangkan current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik
terhadap profitabilitas perusahaan. b. Quick Ratio
Dari ketiga komponen aktiva lancar kas, piutang, dan persediaan, persediaan biasanya dianggap merupakan asset yang paling tidak likuid.
Hal ini berkaitan dengan semakin panjangnya tahap yang dilalui untuk sampai menjadi kas, yang berarti waktu yang diperlukan untuk
menjadi kas semakin lama, dan juga ketidakpastian nilai persediaan. 2. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas
yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana
15
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.
Empat rasio aktivitas antara lain: a. Rata-Rata Umur Piutang
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang merubah piutang menjadi kas. Semakin lama rata-rata
piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang. Semakin besar rata-rata umur piutang berarti semakin besar dana yang tertanam
pada piutang. b. Rasio Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas
manajemen persediaan. Sebaliknya, perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya
pengendalian persediaan yang efektif. c. Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif
penggunaan aktiva tetap tersebut.
16
d. Rasio Perputaran Total Aktiva Sama seperti halnya rasio perputaran aktiva tetap, rasio ini menghitung
efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah
harus membuat manajemen mengevaluasi strategi pemasarannya dan pengeluaran modalnya.
3. Rasio Solvabilitas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya.
Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Rasio yang digunakan
adalah rasio hutang. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage
keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang tinggi akan meningkatkan return on equity dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila
penjualan menurun, return on equity akan menurun cepat pula. 4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang tertentu. Ada
tiga rasio profitabilitas, yaitu : profit margin, return on total asset ROA, dan return on equity ROE.
17
a. Profit Margin Ratio Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterprestasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan
biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang
tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
b. Return On Total Asset ROA Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi manajemen.
c. Return On Equity ROE Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
2.1.5 Metode Altman dalam Memprediksi Financial Distress