20
2. Retained Earning to Total Assets
Retained earning to total assets adalah rasio profitabilitas yang dapat mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, yang
ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba di bandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets sebagai ukuran efisiensi usaha.
Rasio retained earning to total assets terdiri dari 2 komponen, yaitu laba di tahan dan total aktiva. Laba di tahan adalah laba bersih yang di akumulasikan
dalam suatu keuntungan setelah dividen di bayarkan. Laba di tahan adalah laba tak di bagi atau surplus yang di peroleh. Rasio retained earning to total assets
dapat dihitung dengan rumus :
3. Earning Before Interest And Tax to Total Assets
Rasio earning before interest and tax to total assets juga termasuk ke dalam rasio profitabilitas yang merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio earning before interest and tax to total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
Working Capital to Total Assets
=
������� ������ −������� ����������� ����� ������
Retained Earnings to Total Assets =
�������� ������� ����� ������
21
modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor termasuk pemegang obligasi dan saham. Rasio
ini dapat dihitung dengan rumus :
4. Market Value Equity to Book Value Of Total Debt
Rasio market value equity to book value of total debt termasuk ke dalam rasio aktivitas yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio market value equity to book value of total debt merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modalnya sendiri. Rasio market value equity to book value
of total debt dapat dihitung dengan rumus :
5. Sales to Total Assets
Rasio sales to total assets juga termasuk kedalam rasio aktivitas. Rasio sales to total assets merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana
perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
Earning Before Interest and Tax to Total Assets =
���� ���� � ������
Market Value Equity to Book Value of Total Debt =
������ ����� ������ ���� ����� �� ����� ����
22
menggunakan aktiva untuk menghasilkan revenue. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
Z-Score Altman 1968 ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Cheng F. Lee 1984:97
Z = 1,2X
1
+ 1,4X
2
+ 3,3X
3
+ 0,6X
4
+ 1,0X
5
Keterangan : Z : Overall Index
X
1
: Working Capital to Total Assets modal kerja dibagi total aktiva X
2
: Retained Earnings to Total Assets laba ditahan dibagi total aktiva X
3
: Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets laba sebelum pajak dan bunga dibagi total aktiva
X
4
: Market Value of Equity to Book Value of debt nilai pasar modal dibagi dengan nilai buku hutang
X
5
: Sales to Total Assets penjualan dibagi total aktiva
Kelima rasio inilah yang akan digunakan dalam menganalisa laporan keuangan sebuah perusahaan untuk kemudian mendeteksi kemungkinan
terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Sales to Total Assets =
����� ����� ������
23
Hasil perhitungan nilai Z-Score bisa dijelaskan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Interprestasi Nilai Z-Score
Sumber :Financial Analysis and Planning, Cheng F. Lee 1984:99
2.1.6 Analisis Diskriminan