Tanda ibu telah menyusui bayi dengan benar Cara lain dalam mamberikan ASI

Semua posisi menyusui tersebut dapat dicoba sehingga dapat menetukan posisi yang paling nyaman sesuai kondisi ibu dan bayi. Namun dianjurkan untuk berganti- ganti posisi secara teratur. Setiap posisi menyusui akan menekan bagian yang berbeda pada payudara bagian payudara yang lebih mendapatkan peranan adalah yang terdapat antara bibir dan lidah. Tidakan berganti-ganti posisi ini dapat mengosongkan semua senus. Menurut Bobak 2004, mengatakan bahwa posisi menyusui menggendong Madonna sangat efektif dilakukan bagi ibu baru. Dan untuk saat ini, posisi menyusui yang paling baik yaitu dengan posisi duduk. Selain posisi menyusui, bra dan pakaian yang dirancang khusus dapat juga meningkatkan kenyamanan ibu saat menyusui.

3. Tanda ibu telah menyusui bayi dengan benar

Berikut ini merupakan tanda-tanda ibu telah menyusui bayi dengan benar. a. Mulut bayi terbuka lebar dan bibir terlipat keluar b. Dagu dan hidungnya menempel pada payudara c. Bayi telah memasukkan sebanyak mungkin bagian areola ke dalam mulutnya. d. Bayi menyusui dengan teratur dan mendalam sebentar-sebentar berhenti sesaat e. Bayi menelan susu yang diminum secara teratur f. Puting susu terasa nyaman setelah beberapa kali pemberian susu pertama.

4. Cara lain dalam mamberikan ASI

Berbagai banyak alasan yang dapat dilontarkan ibu atas ketidaksiapannnya dalam memberikan ASI kepada bayinya. Alasan itu bisA bermacam-macam, entah itu bayi tidak dapat menyusu ataupun ibu dalam kondisi sakit beratsehingga ia tidak berani manyusui bayinya. Tapi jangan khawatir, karena masih ada cara memberikan ASI kepada bayi kita yaitu dengan cara memeras ASI. Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan penjelasan bagaimana cara memeras ASI wiji, 2013: a. Cuci tangan sampai bersih b. Peras sedikit ASI dan oleskan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola sekitarnya c. Duduk dengan santai dan letakkan wadah steril bermulut lebar misal gelas dibawah payudara d. Peras ASI yaitu dengan Topang payudara dengan 4 jari, dan letakkan ibu jari diatas areola, pencet areola antara ibu jari dan jari lainnya sambil menekan payudara kearah dada, tempat menampung ASI harus dari bahan gelas, peras ASI untuk payudara yang satu setidaknya 4 menit, kemudian pindah ke payudara satunya, dan peras selama 4 menit, lanjutkan memeras secara bergantian selama paling tidak 20-30 menit. Apabila ASI tidak mengalir lancar maka bantu ibu tehnik memeras ASI yang benar, kompres payudara dengan air hangat, minta seseorang untuk memijat punggung dan leher ibu agar rileks. Apabila ASI peras tidak akan langsung diberikan, beri label tanggal, hari dan jam dan simpan dalam lemari es dan gunakan dalam waktu 24 jam, atau bekukan ASI peras bila bisa dijaga tetap membeku pada suhu -20°C paling lama 6 bulan: Hangatkan ASI peras yang dibekukan atau didinginkan dengan merendam dengan air hangat sekitar 40°C. Gunakan ASI pada waktunya, jangan disimpan dalam lemari es kembali bila tersisa. Jangan merebus ASI peras. Memeras ASI langsung ke mulut bayi: Cara ini dapat digunakan untuk bayi kecil sebagai alternatif pemberian dengan cangkir atau sendok. Beri dukungan setiap cara pemberian minum yang dipilih ibu. Pastikan ibu dapat memeras ASI dengan benar. Mintalah ibu untuk Universitas Sumatera Utara memeras payudara sampai beberapa tetes ASI pada puting, tunggu sampai bayi bangun dan membuka mulut dan matanya, atau beri rangsangan lembut agar bangun, biarkan bayi mencium bau ASI pada puting dan mencoba menghisap, teteskan beberapa tetes ASI langsung ke mulut bayi, tunggu sampai bayi menelan sebelum meneteskan ASI lagi. Apabila bayi telah kenyang ia akan menutup mulutnya. Ulangi proses ini setiap 1-2 jam apabila berat bayi 1500 gram atau setiap 2-3 jam apabila berat bayi 1500 atau lebih. Pastikan bayi mendapat cukup minum dengan menimbang berat badan setiap hari. Memberikan ASI peras dengan cangkir yaitu Berikan ASI peras dengan cangkir, atau sendok khusus, cuci dan rebus semua alat yang di perlukan sebelum digunakan, berikan ASI peras sesegera mungkin, bila tidak habis dapat disimpan dalam lemari es. Memberikan ASI peras dengan pipa lambung Apabila bayi dapat menggunakan cara yang disebut diatas atau memerlukan pipa lambung untuk masalah tertentu, masukkan pipa lambung. Jangan memberikan cairan melalui pipa lambung pada bayi dengan dehidrasi berat, tidak sadar, kejang atau sakit berat lainnya. Setiap kali sebelum memberi minum, pastikan pipa lambung terpasang dengan benar yaitu Anjurkan ibu untuk berpartisipasi pada pemberian minum. Sambungkan pangkal pipa lambung dengan sempit steril tanpa jarum dan penyedot Bila tidak tersedia semprit steril, cuci semprit dengan air panas dan sabun, kemudian keringkan, serta cuci setiap kali selesai, alat lain berbentuk semprit bisa digunakan bila bisa dihubungkan secara pas ke pipa lambung. Tuangkan ASI peras yang dibutuhkan kedalam semprit dengan ujung semprit menghadap ke bawah. Minta ibu memegang Universitas Sumatera Utara semprit setinggi 5-10 cm di atas bayi dan biarkan ASI peras mengalir ke bayi sesua daya tarik bumi, jangan terlalu tinggi karena mengakibatkan aliran terlalu keras. Dengan menggunakan cara ini setiap pemberian minum memakan waktu 5-10 menit, bila aliran terlalu cepat, semprit dapat diturunkan ataupipa dapat dilihat agar alirannya melambat. Bila pemberian minum selesai, lepaskan dan cuci semprit dan tutup ujung pipa lambung . Ganti pipa lambung dan semprit sekali sehari.

5. Masalah- masalah dalam pemberian ASI