g. Pada saat bahan nilon termoplastik mulai mencair dilakukan pengadukan sebanyak satu kali searah putaran jarum jam
h. Setelah bahan nilon termoplastik meleleh seluruhnya, lapisi plugger penutup cartridge dengan cincin plastik dan tempatkan pada cartridge
i. Cartridge berisi bahan nilon termoplastik yang telah dipanaskan diatas kuvet dan kuvet dipasangkan pada alat injector
j. Bahan nilon termoplastik diinjeksikan ke dalam kuvet k. Biarkan di bawah tekanan selama 3 menit, lepaskan dari alat injector dan
biarkan selama 30 menit hingga mengeras Selanjutnya sampel dilakukan penyelesaian akhir dan pemolesan sama seperti
yang dilakukan pada kelompok tanpa penambahan serat kaca.
Gambar 15. Sampel nilon termoplastik setelah penyelesaian akhir dan pemolesan
3.6.2 Pengukuran Kekasaran Permukaan
1. Alat profile meter dikalibrasi 2. Sampel diletakkan di atas meja sejajar alat profile meter dan alat profile
meter dijalankan
3. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali pada permukaan sampel yang dipoles. Pengukuran pertama dimulai dari salah satu tepi permukaan sampel yang
telah ditandai dengan spidol, kemudian alat dijalankan dan membentuk suatu garis lurus melewati titik tengah sampel. Setelah hasil pengukuran pertama dicatat, sampel
diputar 90° dan alat dijalankan sehingga garis pengukuran kedua tegak lurus dengan garis pengukuran pertama. Hasil pengukuran kedua dicatat dan rata-rata dari kedua
hasil pengukuran dihitung dan dicatat dengan satuan µm.
Gambar 16. Proses pengukuran kekasaran permukaan
3.6.3 Pengukuran Penyerapan Air
1. Sampel yang telah dipoles disimpan dalam sebuah desikator pada suhu 37°C selama 24 jam untuk tujuan desikasi dan menghindari sampel berkontak dengan
kelembaban luar 2. Proses desikasi diulang hingga sampel mengalami penurunan berat tidak
melebihi 0,5 mg dalam periode 24 jam 3. Setelah itu, sampel dikeluarkan dan ditimbang pada timbangan digital untuk
mengetahui berat sampel sebelum direndam M1 4. Sampel dari bahan basis gigitiruan nilon termoplastik direndam dalam
akuades dan disimpan dalam inkubator selama 7 hari pada suhu 37°C 5. Setelah direndam selama 7 hari, sampel dikeluarkan dari air dan
dibersihkan dengan kain bersih dan kering, kemudian sampel dibiarkan di udara terbuka selama 15 detik. Setelah 1 menit, sampel ditimbang kembali M2
6. Sampel dimasukkan kembali ke dalam desikator sampai dicatat berat yang konstan. Setelah berat sampel konstan maka sampel ditimbang kembali M3
7. Pengukuran nilai penyerapan air adalah berdasarkan rumus berikut:
25,37
Keterangan: Water sorption
W
sp
= nilai penyerapan air µgmm
3
M2 = besar sampel setelah perendaman µg
M3 = besar sampel setelah perendaman dan setelah
dikeringkan dengan desikator µg V
= volume sampel mm
3
Gambar 17. Pengukuran penyerapan air dengan menggunakan
timbangan digital Water sorption
W
sp
= M2 – M3
3.7 Kerangka Operasional Penelitian