j. Mudah dimanipulasi dan direparasi k. Mudah dibersihkan baik secara mekanis maupun kemis
l. Tidak mengalami perubahan dimensi m. Berat jenis rendah
2.1.3 Bahan Basis Gigitiruan
Berdasarkan bahan yang digunakan, basis gigitiruan dapat dibagi menjadi basis gigitiruan logam dan basis gigitiruan non logam.
7
2.1.3.1 Basis Logam
Bahan logam yang digunakan sebagai basis gigitiruan pada umumnya berupa kobalt kromium, gold alloys, aluminium, dan stainless steel.
7
Basis dengan bahan logam memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan bahan non logam,
yaitu penghantar termis yang baik, stabilitas dimensi yang baik dan kekuatan yang diperoleh maksimal dengan ketebalan yang minimal. Kerugian dari bahan logam
adalah estetik yang buruk dan sulit diperbaiki apabila patah.
38-40
2.1.3.2 Basis Non Logam
Berdasarkan reaksi termalnya, bahan basis non logam dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu termoset dan termoplastik.
7,41,42
2.1.3.2.1 Termoset
Termoset adalah polimer yang mengalami perubahan kimia dalam proses dan pembentukannya, sebagai contoh cross-linked poly methyl methacrylate, vulkanit,
dan fenol formaldehid.
7,41,42
Resin akrilik mulai diperkenalkan oleh Rohm dan Hass pada tahun 1936 dalam bentuk lembaran, kemudian Nemours pada tahun 1937
memperkenalkan resin akrilik dalam bentuk bubuk. Pada tahun yang sama Dr. Walter Wright memperkenalkan bahan polimetil metakrilat atau resin akrilik sebagai bahan
basis gigitiruan yang paling banyak digunakan.
31
Resin akrilik banyak digunakan karena memiliki banyak keuntungan, yaitu harganya yang relatif murah, mudah direparasi, proses pembuatannya menggunakan
peralatan yang sederhana, warna yang sesuai dengan jaringan disekitar rongga mulut, stabilitas dimensinya baik, serta mudah dipoles.
3,5,10,17,29,31,32,39
Bahan basis gigitiruan resin akrilik terbagi atas beberapa jenis, yaitu resin akrilik swapolimerisasi, resin
akrilik polimerisasi sinar dan resin akrilik polimerisasi panas.
2,30,43
2.1.3.2.2 Termoplastik
Polimer termoplastik merupakan polimer yang dapat dilunakkan berulang kali, dicetak pada suhu dan tekanan tinggi tanpa mengalami perubahan kimia.
Polimer termoplastik dapat dileburkan, mengeras setelah dibentuk, dan larut dalam larutan organik, contohnya adalah seluloid, selulosa nitrat, resin vinil, polikarbonat,
polystyrene , dan nilon.
7
2.2 Nilon Termoplastik
Nilon merupakan nama generik dari suatu polimer termoplastik yang tergolong dalam kelas poliamida. Nilon pertama kali diperkenalkan sebagai bahan
basis gigitiruan di London sekitar tahun 1950.
6,8-12
Poliamida ini dihasilkan dari reaksi kondensasi antara diamine dan dibasic acid.
8-12,18
Nilon merupakan polimer crystalline
sedangkan resin akrilik merupakan polimer amorphous. Sifat crystalline inilah yang menyebabkan nilon memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam pelarut,
ketahanan panas yang tinggi, dan kekuatan yang tinggi serta kekuatan tensil yang baik.
11,12
Pada beberapa tahun terakhir, nilon telah menarik perhatian sebagai bahan basis gigitiruan karena memiliki beberapa kelebihan antara lain estetis yang
memuaskan, bersifat hipoalergenik sehingga menjadi alternatif perawatan bagi pasien yang alergi atau sensitif terhadap resin akrilik, tidak terjadi perubahan bentuk selama
proses polimerisasi serta tidak terdapat monomer sisa karena penggunaan injection- moulding
.
7,13-16
2.2.1 Komposisi
Nilon merupakan suatu resin yang dihasilkan dari reaksi kondensasi antara diamine
dan dibasic acid yang memberikan variasi dari poliamida dengan sifat fisis dan mekanis yang tergantung pada ikatan antara asam dan amida.
8-12,18
Frekuensi kelompok amida sepanjang rantai mempengaruhi penyerapan air dan sifat kemis dari
setiap jenis nilon. Semakin tinggi konsentrasi kelompok amida maka semakin tinggi pula nilai penyerapan air.
15
Nilon memiliki ikatan linear ikatan polimer tunggal yang mengandung hexamethylenadiamine
dan asam karboksilik di dalam nilon termoplastik yang akan membentuk ikatan poliamida yang panjang. Ikatan linear dalam nilon termoplastik ini
lebih lemah dibandingkan dengan ikatan polimer yang bercabang cross-link pada resin akrilik.
44
2.2.2 Manipulasi
Nilon tidak dapat larut sehingga tidak dapat dibuat dalam bentuk adonan dan mengisi mold dengan teknik biasa, tetapi harus dilelehkan dan diinjeksikan ke dalam
kuvet di bawah tekanan injection-moulding. Nilon dimasukkan dalam satu cartridge dan dilelehkan pada suhu 248,8-265,5°C dengan furnace elektrik. Selanjutnya nilon
yang telah meleleh ditekan ke dalam kuvet oleh plugger di bawah tekanan yang diberikan oleh pres hidrolik atau manual. Tekanan injection-moulding dijaga pada
tekanan 5 bar selama 3 menit kemudian kuvet beserta cartridge segera dilepaskan. Kuvet kemudian dibiarkan dingin pada suhu kamar selama 30 menit sebelum
dibuka.
37,45
2.2.3 Kelebihan
Kelebihan penggunaan basis gigitiruan nilon termoplastik adalah:
7,13-16
1. Lebih estetis dibandingkan resin akrilik 2. Tipis dan ringan tetapi sangat kuat sehingga tidak mudah patah dan
mengalami kerusakan.
3. Tidak mengandung monomer sisa, sehingga aman digunakan untuk pasien yang alergi terhadap metil metakrilat
4. Tekanan hampir seluruhnya disalurkan ke gigi penyangga dan struktur tulang dibawahnya
5. Hampir tidak memiliki porositas 6. Tidak menggunakan cangkolan logam
2.2.4 Kekurangan
Kekurangan penggunaan basis gigitiruan nilon termoplastik adalah:
8,10-14,17,18
1. Sulit diperbaiki jika terjadi kerusakan 2. Proses pembuatannya memerlukan peralatan khusus di laboratorium
3. Penyerapan air tinggi 4. Mudah berubah warna
5. Sulit dipoles sehingga menghasilkan permukaan yang lebih kasar 6. Kekerasan nilon termoplastik lebih rendah dibandingkan resin akrilik
polimerisasi panas
2.2.5 Sifat
Sifat dari suatu bahan basis gigitiruan terbagi atas sifat mekanis, sifat biologis, sifat kemis, dan sifat fisis.
2.2.5.1 Sifat Mekanis