Latar Belakang Masalah Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan dan Biaya pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983. Menurut Stufflebeam, dkk 1971 mendefinisikan evaluasi sebagai the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives, Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Definisi Akuntansi yang dikemukakan oleh American Institute of Certified Public Accountant AICPA yaitu “ Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhisaran menurut cara-cara yang berarti dinyatakan dalam nilai uang, segala transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan artinya”. Sedangkan American Accounting Assosiation menyatakan akuntansi sebagai “proses pengumpulan, pengindentifikasian dan pencatatan serta pengikhtisaran dari data keuangan serta melaporkannya kepada pihak yang menggunakannya, kemudian menafsirkan guna pengambilan keputusan ekonomi”. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan merupakan : 1. Suatu proses, artinya dari data mentah menjadi informasi yang siap dipakai. Universitas Sumatera Utara 2. Didalamnya terdapat berbagai kegiatan yaitu pengumpulan, pengindentifikasian, pencatatan serta pengikhtisaran dari data keuangan. 3. Data keuangan yang telah diikhitisarkan merupakan informasi keuangan yang disampaikan kepada para pemakai yang kemudian akan ditafsirkan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi. Sebagaimana telah diketahui bahwa evaluasi akuntansi atas pendapatan dan biaya merupakan dua hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan, dimana pendapatan merupakan suatu hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya merupakan alat yang dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yang sama yaitu memperoleh profit yang maksimum dari kegiatan operasi perusahaannya. Pemimpin perusahaan yang bijaksana akan selalu berusaha untuk meningkatkan pendapatan dan berusaha untuk menekan biaya seefisien mungkin agar diperoleh laba yang ditargetkan lebih dulu bahkan melebihi target yang lebih ditetapkan. Untuk memperoleh laba yang akurat, maka arus pendapatan dan biaya harus diterapkan dengan baik. Akuntansi pendapatan dan biaya tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan bagi semua pihak, bagi pihak-pihak didalam perusahaan sendiri maupun bagi pihak-pihak diluar perusahaan yang berkepentingan atas informasi tersebut. Laporan Laba Rugi Komersial dan Fiskal dibagi menjadi 2 Bagian yaitu : 1. Beda Tetap dan 2. Beda Waktu. Universitas Sumatera Utara Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2007 : 23.2 pendapatan adalah “arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.” Pada umumnya, aktiva bertambah pada waktu penjualan atau penyerahan barang dan jasa. Akuntansi pendapatan berkaitan pada waktu pencatatan, sebagai sarana untuk melaksanakan sistem informasi akuntansi yang berguna bagi pembuat keputusan. Saat kapan Pendapatan dianggap sebagai Penghasilan adalah suatu pengakuan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Committee on Terminology mendefinisikan Pendapatan sebagai hasil dari penjualan barang dan pemberian jasa yang dibebankan kepada langganan, atau mereka yang menerima jasa. APB Accounting Principle Board mendefinisikan sebagai kenaikan gross didalam asset dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. Kemudian FASB Financial Accounting Standard Board memberikan definisi pendapatan sebagai arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entity atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. Universitas Sumatera Utara Biaya menurut Committee on Terminology adalah semua biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. Sedangkan APB Accounting Principle Board mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. FASB Financial Accounting Standard Board mendefinisikan biaya sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang atau pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Biaya biasanya dibagi dalam 3 tiga golongan yaitu : 1. Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan para peride tertentu. 2. Biaya yang dihubungkan dengan peride tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan. 3. Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun. Akuntansi dalam dunia usaha memegang peranan penting karena akuntansi dapat memberikan keterangan atau informasi keuangan dari suatu badan usaha. Untuk mendapatkan data keuangan yang baik haruslah melalui sistem akuntansi yang baik. Informasi mengenai laba rugi perusahaan sangat dibutuhkan oleh pihak- pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan ekonomis yang Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan perusahaan tersebut. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain pihak manajemen perusahaan, calon investor, kreditur dan pemerintah. Oleh karena itu, laba atau rugi perusahaan harus ditentukan secara cermat sehingga menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari arus pendapatan dan biaya selama periode yang bersangkutan. PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang melayani penyediaan tenaga listrik. Pendapatan yang diperoleh dari jasa penyediaan listrik merupakan bagian yang penting untuk membiayai pengeluaran atau biayabeban usaha dan melakukan investasi pembangunan ketenagalistrikan. Pada umumnya, aktiva bertambah pada waktu penjualan atau penyerahan barang dan jasa. Akuntansi pendapatan berkaitan pada waktu pencatatan, sebagai sarana untuk melaksanakan sistem informasi akuntansi yang berguna bagi pembuat keputusan. Akuntansi pendapatan dan biaya adalah masalah penting yang harus dipahami oleh perusahaan untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena tidak sedikit perusahaan mengabaikan dan menganggap tidak penting masalah akuntansi pendapatan. Oleh karena itu, penulis melakukan riset untuk mengetahui bagaimana akuntansi pendapatan dan biaya dalam perusahaan jasa penyediaan listrik seperti PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara, dengan judul “Evaluasi Akuntansi Atas Pendapatan dan Biaya pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah