BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam
pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional kuantitatif, dimana penelitian korelasional menurut Azwar 2000 bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat hubungan tipe-tipe pertemanan reciprocity, receptivity dan association dengan pengungkapan diri pada pengguna situs jaringan sosial
facebook. Dalam penelitian jenis ini, data yang dikumpulkan hanya untuk
memverifikasi dan menggambarkan ada tidaknya hubungan antarvariabel yang diteliti, namun tidak dapat menerangkan sebab-sebab hubungan tersebut Hadi,
2000.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Untuk dapat menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diidentifikasi variable-variabel penelitian. Identifikasi variable dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah “pengungkapan diri”.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “tipe pertemanan reciprocity, receptivity dan association”.
B. Definisi Operasional 1. Pengungkapan diri
Pengungkapan diri dapat diartikan sebagai suatu bentuk tindakan mengungkapkan keadaan pribadi, perasaan, pendapat, atau informasi mengenai
diri yang mencakup pengalaman masa lalu dan juga rencana masa depan kepada orang lain.
Tingkat pengungkapan diri diukur dengan menggunakan skala pengungkapan diri, yang dibuat berdasarkan dimensi-dimensi pengungkapan diri
yang dikemukakan oleh Devito 1986. Dimensi-dimensi pengungkapan diri meliputi :
f. Jumlah
Menekankan pada jumlah pengungkapan diri yang dinyatakan dalam frekuensiseberapa sering individu tersebut melakukan pengungkapan diri
kepada orang lain dan durasijumlah waktu yang digunakan individu tersebut dalam melakukan pengungkapan diri.
g. Valensi
Menekankan pada informasi yang berupa pendapat, perasaan atau pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang diungkapkan oleh
individu mengenai dirinya kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
h. Ketepatan dan kejujuran
Mengukur apakah individu melakukan pengungkapan diri secara tepat dan jujur sesuai dengan keadaan diri tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi
informasi mengenai dirinya. i.
Keluasan Menekankan pada kemampuan individu untuk mengontrol seberapa luas
informasi yang akan disampaikan kepada orang lain, semakin akrab suatu hubungan ditandai dengan semakin luasnya informasi yang diungkapkan.
j. Kedalaman
Mengukur seberapa dalam informasi yang diungkapkan oleh individu, apakah informasi tersebut bersifat pribadi atau umum.
Tingkat pengungkapan diri dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi nilai skala, maka semakin tinggi tingkat
pengungkapan diri yang dilakukan. Demikian pula sebaliknya, jika semakin rendah nilai skala, maka semakin rendah tingkat pengungkapan diri yang
dilakukan.
2. Pertemanan
Devito 1986 menyatakan pertemanan sebagai salah satu bentuk hubungan interpersonal diantara dua individu yang bersifat produktif, yang
dibentuk dan dipertahankan melalui suatu pilihan yang bebas, dan dikarakteristikkan dengan hubungan yang saling menghargai.
Universitas Sumatera Utara
John M. Reismandalam Devito, 1986 menyatakan bahwa terdapat 3 tipe pertemanan, yaitu:
d. Reciprocity
Tipe pertemanan yang ideal yang memiliki karakteristik kesetiaan, pengorbanan yang meliputi kasih sayang dan murah hati. Hubungan yang tercipta
berdasarkan pada keseimbangan, dimana tiap individu berbagi secara adil dalam hal memberi dan menerima keuntungan yang ada dalam sebuah hubungan.
e. Receptivity
Tipe pertemanan yang dikaraktreristikkan dengan adanya ketidak seimbangan yang terjadi dalam hal memberi dan menerima dalam sebuah
hubungan yang terjadi, karena dalam pertemanan ini salah satu pihak menjadi pemberi primer dan pihak lain sebagai penerima primer.
f. Association
Tipe pertemanan yang digambarkan sebagai sebuah hubungan yang bersahabat namun bukan sebuah pertemanan yang sesungguhnya. Tidak terdapat
rasa percaya, memberi atau menerima yang cukup besar, terdapat keramahan dalam hubungan ini tetapi tidak intens.
C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan sampel
Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu
sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki dan menggunakan facebook yang ada di kota Medan. Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka subjek subjek
penelitia yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang
jumlahnya kurang dari populasi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari
populasi. Sampel harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Subjek penelitian menurut Azwar 2001 adalah sumber utama data
penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variable yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian diperlukan untuk menjamin homogenitasnya.
Karakteristik subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Individu yang memiliki dan menggunakan facebook b.
Berusia 18- 40 tahun, yang merupakan individu yang berada pada masa dewasa awal Hurlock, 1980.
Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka penulis hanya memilih sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan
sebagai subjek penelitian yang disebut dengan sampel Hadi, 2000. Karakteristik sampel yang digunakan sama dengan karateristik populasi. Mengenai jumlah
sampel penelitian tidak ada batasan berapa jumlah ideal yang seharusnya dalam suatu penelitian. Statistika menganggap bahwa sampel yang lebih dari 60 subjek
sudah cukup banyak. Semakin banyak jumlah sampel akan semakin baik karena diharapkan dapat diperoleh skor-skor yang variasinya menyebar secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 orang Azwar, 2000.
2. Metode pengambilan sampel
Pengambilan sampel atau sampling menurut Kerlinger dalam Hasan, 2002 merupakan proses pengambilan suatu bagian dari populasi atau semesta.
Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-benar mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh
sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik nonrandom secara insidental yang berarti setiap anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel
dimana pemilihan sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik subjek
penelitian Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000 teknik incidental sampling memiliki kelebihan dan
kelemahan di dalam membuat kesimpulan dari suatu penelitian. Kelebihan teknik ini adalah kemudahan di dalam menemukan sampel, menghemat waktu, tenaga,
biaya, dan adanya keterandalan ssubjektifitas peneliti yaitu kemampuan peneliti
Universitas Sumatera Utara
untuk melihat bahwa subjek yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditetapkan. Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat
memberikan taraf keyakinan yang tinggi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan ataupun menggeneralisasikannya ke populasi lain. Selain itu keterandalan
subjektifitas peneliti juga memiliki rasio kemungkinan terjadinya bias dalam pemilihan sampel.
D. Metode Pengumpulan Data
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti
Hadi, 2000. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala psikologi yang berbentuk skala Likert dengan empat
pilihan jawaban. Skala psikologi digunakan mengingat bahwa data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologi yang ingin diungkap secara tidak
langsung melalui aspek-aspek yang diterjemahkan dalam butir-butir pernyataan. Menurut Hadi 2000, skala merupakan suatu alat ukur dengan
menggunakan daftar pernyataan-pernyataan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu dari pilihan
yang tersedia. Skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi sebagai berikut:
1. Subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penyelidik adalah benar
dan dapat dipercaya
Universitas Sumatera Utara
3. Interpretasi subyek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan dua buah skala psikologi yaitu: skala
pengungkapan diri dan skala kulaitas pertemanan.
1. Skala pengungkapan diri
Skala pengungkapan diri dikembangkan peneliti berdasarkan dimensi- dimensi pengungkapan diri yang dikemukakan oleh Devito1986 yaitu: jumlah,
valensi, ketepatankejujuran, keluasan dan kedalaman. Skala ini berbentuk skala likert yang terdiri atas aitem yang mendukung
dan tidak mendukung dengan empat pilihan jawaban. Untuk dimensi valensi, ketepatankejujuran, keluasan, dan kedalaman pilihan jawaban yaitu: Sangat
Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Penilaian skala untuk aitem yang mendukung adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat
Sesuai SS, nilai 3 untuk pilihan jawaban Tidak Sesuai TS, nilai 2 untuk pilihan jawaban Sesuai S, dan nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai STS.
Penilaian skala untuk aitem yang tidak mendukung adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai STS, nilai 3 untuk jawaban Tidak Sesuai TS,
nilai 2 untuk jawaban Sesuai S, dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Sesuai SS. Khusus untuk dimensi jumlah, pilihan jawaban yang tersedia adalah Selalu
SL, Sering S, Kadang-kadang K, dan Tidak Pernah TP. Penilaian skala untuk aitem yang mendukung adalah 4 untuk pilihan jawaban selalu SL, nilai 3
untuk pilihan jawaban Sering S, nilai 2 untuk pilihan jawaban Kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
K, dan nilai 1 untuk pilihan jawaban Tidak Pernah TP. Penilaian skala untuk aitem yang tidak mendukung adalah nilai 4 untuk pilihan jawaban Tidak Pernah
TP, nilai 3 untuk jawaban Kadang-kadang K, nilai 2 untuk pilihan jawaban Sering S, dan nilai 1 untuk pilihan jawaban Selalu SL.
2. Skala tipe pertemanan
Item-item dalam skala tipe pertemanan ini dikembangkan peneliti berdasarkan karakteristik tipe pertemanan reciprocity, receptivity, dan association
yang dikemukakan oleh Reisman 1985. Skala yang digunakan adalah model skala tertutup penskalaan subjek dengan tiga alternatif jawaban yang langsung
mengarah pada salah satu tipe pertemanan yang dianut oleh responden. Tiga alternatif jawaban tidak dibuat secara berurutan dalam sebuah pernyataan namun
diacak. Cara pemberian skornya adalah nilai 1 untuk jenis tipe pertemanan yang
dipilih dan nilai 0 untuk jenis tipe pertemanan yang tidak terpilih. Berikut ini blue print yang menyajikan distribusi aitem-aitem skala tipe pertemanan yang dianut
oleh pengguna facebook. Tabel 2
Distribusi aitem-aitem tipe pertemanan yang dianut pengguna facebook
No. Tipe Pertemanan
Indikator Perilaku Aitem
1. Reciprocity
Saling mengasihi 1,2,13,16,20
Setia 3,14,7,12
Pengorbanan dan murah hati 4,8,10,17,18,19
Universitas Sumatera Utara
Kejujuran dan saling percaya 5,6,9,11,15
2. Receiptivity
Kasih sayang sekedarnya 1,2,13,16,20
Tidak saling setia 3,14,7,12
Pengorbanan semampunya 4,8,10,17,18,19
Tidak saling jujur dan tidak saling percaya
5,6,9,11,15
3. Association
Tidak terdapat kasih sayang 1,2,13,16,20
Tidak terdapat kesetiaan 3,14,7,12
Tidak terdapat pengorbanan 4,8,10,17,18,19
Tidak terdapat rasa saling percaya
5,6,9,11,15
E. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas alat ukur
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji alt ukur dalam menjalankan fungsinya. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan
tujuan seberapa jauh alat ukur yang digunakan dapat mengengungkap dengan tepat pada sampel yang dikenakan dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan
kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya Azwar, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau content validity yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat soal,
dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Hadi, 2000. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat professional
professional judgement dalam proses telaah soal. Pendapat professional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Daya beda aitem dan Reliabilitas alat ukur
Dalam praktek pengukuran, ada 2 syarat ilmiah yang harus dimiliki suatu alat ukur agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
a. Daya beda aitem
Daya beda aiatem atau daya diskriminasi aitem merupakan parameter paling penting pada skala psikologi Azwar, 2000. Daya beda aitem dapat
membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem
merupakan indicator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan. Prinsip yang dijadikan dasar pemilihan aitem
yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur skala seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Pada penelitian ini teknik analisa daya beda aitem yang digunakan
adalah dengan menggunakan korelasi product moment. Menurut Azwar 2007 semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar daripada 0.30
Universitas Sumatera Utara
jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi.
Sebaliknya apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit
batas kriteria 0.30 menjadi 0.25. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan batasan r
ix
≥0.275
b. Realibilitas
Azwar 2000 menyatakan bahwa realibilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Realibilitas adalah merupakan alat ukur yang
menunjukkan derajat keajegan atau konsisteensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbedan Hadi, 2000.
Realibilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya melakukan satu kali pengenaan tes kepada
sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefesiensi tinggi Azwar, 2000. Jadi realibilitas adalah tingkat konsistensi
atau keterpercayaan hasil pengukuran. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien alpha cronbach yang menggunakan SPSS 17 for Windows Version.
3. Hasil uji coba alat ukur
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan
seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau
Universitas Sumatera Utara
dengan kata lain dapat menunjukkan keadaaan sebenarnya Azwar, 2007. Setelah alat ukur disusun, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan uji
coba alat ukur. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 120 orang responden
yang memiliki dan menggunakan facebook yang berusia diantara 18-40 tahun. Uji coba alat ukur dilakukan selama 1 hari yakni pada tanggal 2 Desember 2010. Dari
120 skala yang disebar, yang kembali 109 skala, dan yang bisa dipakai hanya 100 skala.
1. Hasil uji coba skala pengungkapan diri
Data yang diperolah dari skala yang dapat dipakai dianalisa dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 17 for Windows Version dengan menggunakan koefisien
Alpha Cronbach. Pada skala pengungkapan diri yang disebarkan, terdapat 60 aitem. Tabel 2 menunjukkan blueprint skala pengungkapan diri sebelum ujicoba
Tabel 3. Blue Print Skala Pengungkapan Diri Sebelum Uji Coba No
Dimensi Pengungkapan
Diri Aitem
Jumlah Favorable
Unfavorable Nomor
Jumlah Nomor
Jumlah 1.
Jumlah 1,3,5,
7,9,11 6
2,4,6, 8,10,12
6 12
20
2. Valensi
13,21,29, 37,45,52
6 17,24,34,
38,49,60 6
12 20
3. Ketepatan
kejujuran 15,26,32,
40,50,56 6
14,22,30, 43,54
5 11
4. Keluasan
16,27,36, 7
19,28,33, 6
13
Universitas Sumatera Utara
42,46,53,58 39,48,55
5. Kedalaman
18,23,31, 44,51,59
6 20,25,35,
41,47,57 6
12 20
Total
31 29
60 100
Skala pengungkapan diri ini diolah melalui empat kali perhitungan agar memperoleh realibilitas yang memenuhi standar ukur dan daya beda aitem
≥0.275. Realibilitas alpha cronbach yang diuji cobakan adalah 0.876. Perhitungan realibiltas ini menyebabkan sebanyak 30 aitem pada skala
pengungkapan diri ini gugur yang dikaibatkan tidak terpenuhinya standar ukur dan indeks daya beda aitem. Penyebaran 30 aitem yang gugur pada setiap dimensi
adalah 8 aitem pada dimensi jumlah, 5 aitem pada dimensi valensi, 3 aitem pada dimensi ketepatan dan kejujuran, 7 aitem pada dimensi keluasan, dan 7 aitem pada
dimensi kedalaman. Sehingga hanya sebanyak 30 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian. Penyebaran 30 aitem pada setiap dimensi adalah 4 aitem pada
dimensi jumlah, 7 aitem pada dimensi valensi, 8 aitem pada dimensi ketepatan dan kejujuran, 6 aitem pada dimensi keluasan, dan 5 aitem pada dimensi
kedalaman. Berikut Tabel 4 menunjukkan 30 aitem yang tersisa dan gugur. Tabel 4. Blue Print Skala Pengungkapan Diri Setelah Uji Coba
No Dimensi
Pengungkapan Diri
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
Nomor Jumlah
Nomor Jumlah
1. Jumlah
1,3,5, 7,9,11
2 2,4,6,
8,10,12
2 4
2. Valensi
13,21,29, 4
17,24,34, 3
7
Universitas Sumatera Utara
37,45,52 38,49,60
3. Ketepatan
kejujuran 15,26,32,
40,50,56
6 14,22,30,
43,54
2 8
4.
Keluasan 16,27,36,
42,46,53,58
5 19,28,33,
39,48,55
1 6
5.
Kedalaman 18,23,31,
44,51,59 3
20,25,35, 41,47,57
2 5
Total
20 10
30 Keterangan tabel :
Nomor yang ditebalkan berarti memiliki daya diskriminasi yang diinginkan pada masing-masing dimensi dan merupakan aitem yang dipakai.
Setelah memperoleh aitem yang sesuai dengan daya diskriminasi dan realibiltas yang memenuhi standar ukur, peneliti melakukan penomoran aitem
yang baru untuk skala pengungkapan diri yang digunakan untuk penelitian, sebagaimana tertera pada tabel 5.
Tabel 5. Blue Print Skala Pengungkapan Diri untuk Penelitian
No Dimensi
Pengungkapan Diri
Aitem Jumlah
Favorable Unfavorable
Nomor Jumlah
Nomor Jumlah
1. Jumlah
3 1,7 4 2
2 3,10 2
2 4
2. Valensi
13 5,21 14,29
20,45 24
4 17
10,24 18,60
27
3 7
3. Ketepatan
15 6,26 6
14 7, 2
8
Universitas Sumatera Utara
kejujuran 17,32 23,
40 26,50 28,56 30
43 13
4. Keluasan
16 8,27 15, 42 22,53
25,58 29
5 39 12
1 6
5. Kedalaman
18 9,23 11,31 19
3 20 16
,35 21
2 5
Total
20 10
30 Keterangan tabel 5:
Angka yang berada di dalam tanda kurung dan bercetak tebal adalah penomoran ulang aitem yang lama.
2. Hasil uji coba skala tipe pertemanan
Data yang diperolah dari skala yang dapat dipakai dianalisa dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 17 for Windows Version untuk melihat
daya diskriminasi aitem, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95
yang memiliki harga kritik 0.275. Pada skala pengungkapan diri yang disebarkan, terdapat 20 aitem dengan 3 pernyataan.
a. Untuk tipe pertemanan reciprocity, diperoleh 15 aitem yang sahih dengan
kisaran r
xx
=0.282 sampai r
xx
=0.637 dengan realibilitas 0.826. Yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk tipe pertemanan receptivity, diperoleh 7 aitem yang sahih dengan kisaran r
xx
=0.289 sampai r
xx
=0.436 dengan realibilitas 0.607. Yaitu aitem nomor 6,9,13,14,17.
c. Untuk tipe pertemanan association, diperoleh 13 aitem yang sahih dengan
kisaran r
xx
= 0.332 sampai r
xx
= 0.547 dengan realibiltas 0.792. Yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 13, 14, 17,19, 20.
Akhirnya dari 20 aitem yang diuji cobakan, digunakan 17 aitem yang memiliki daya diskriminasi aitem yang paling tinggi yang mewakili ketiga tipe
pertemanan. Sebelum skala tipe pertemanan yang dianut oleh pengguna facebook, digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian, terlebih dulu aitem yang
telah memenuhi validitas dan realibilitas disusun kembali. Distribusi aitem yang sahih dan penyebaran aitem setelah penyusunan kembali dari skala tipe
pertemanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6. Distribusi aitem-aitem tipe pertemanan untuk penelitian
Nomor Aitem yang Sahih Nomor aitem untuk Penelitian
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
Total = 20 aitem Total = 17 aitem
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.
1. Tahap persiapan penelitian
Universitas Sumatera Utara
Tahap ini terdiri dari: a.
Pembuatan alat ukur Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala pengungkapan diri
yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki dan aktif menggunakan akun facebook. Skala pengungkapan diri ini disusun berdasarkan dimensi
pengungkapan diri yang diungkapkan oleh Devito 1987 dan terdiri dari 60 aitem. Sedangkan skala tipe pertemanan disusun berdasarkan karakteristik dari
tiap tipe pertemanan yang diungkapkan oleh Reisman 1986 yang terdiri dari 20 aitem.
Penyusunan kedua skala ini dioperasionalisasikan dalam bentuk aitem- aitem pernyataan dan kemudian dibuat blue print dari skala tersebut.
b. Uji coba alat ukur
Setelah alat ukur disusun maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 120 orang pengguna dan pemakai aktif
facebook yang berada dalam rentang usia 18-40 tahun. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 2 Desember 2010. Mengingat keterbatasan yang dimiliki
peneliti, maka peneliti meminta bantuan kepada beberapa orang teman untuk membantu menyebarkan skala. Adapun skala tersebut dibagikan kepada
mahasiswa psikologi Universitas Sumatera Utara, mulai dari stambuk 2010 sampai stambuk 2006. Selama proses penyebaran skala peneliti mengalami
beberapa kesulitan, dimana responden menolak dan tidak mau bekerja sama
Universitas Sumatera Utara
mengisi skala, dan ada beberapa responden yang tidak mengembalikan skala yang telah di bagikan.
Dari 120 skala yang disebar, yang kembali 109 skala, dan yang bisa dipakai hanya 100 skala. Hasil ujicoba ini kemudian diolah melalui empat kali
pengujian realibilitas agar memperoleh realibilitas yang memenuhi standar ukur.
c. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka peneliti menguji validitas dan realibilitas skala. Setelah diketahui aitem-aitem yang memenuhi
validitas dan realibilitasnya, maka kemudian peneliti menyusun aitem-aitem tersebut ke dalam alat ukur yang digunakan untuk mengambil data penelitian.
Skala dibuat dalam bentuk buku dari kertas berukuran A4 yang dibagi dua dengan huruf Times New Roman ukuran 18.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah diujicobakan, maka selanjutnya peneliti akan melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur berupa skala tipe pertemanan dan
skala pengungkapan diri pada pengguna facebook yang telah memenuhi karakteristik subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan ini
dilakukan pada tanggal 13 Desember 2010 sampai tanggal 15 Desember 2010.
3. Tahap Pengolahan Data
Setekah skala terkumpul, maka data hasil penelitian di skor kemudian di olah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tekhnik korelasi
Universitas Sumatera Utara
kontingensi secara komputerisasi dengan program SPSS 17.0 for windows version.
H. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan analisa statistika. Pertimbangan penggunaan analisa ini adalah
Hadi, 2000: 1. Statistik bekerja dengan angka
2. Statistik bersifat objektif 3. Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan dalam hampir
semua bidang penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan positif antara tipe
pertemanan reciprocity, receiptivity dan association dengan pengungkapan diri pada pengguna facebook, maka analisa data yang digunakan adalah teknik analisa
regresi. Pengolahan data penelitian ini menggunakan statistika non parametrik, sehingga tidak membutuhkan adanya uji asumsi sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian
dilanjutkan dengan hasil penelitian, analisa, interpretasi data penelitian serta pembahasan mengenai penelitian.
A. Analisa Data 1. Gambaran subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan pemilik dan pengguna aktif facebook yang berjumlah 200 orang. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek
penelitian menurut usia, jenis kelamin, frekuensi dan durasi menggunakan facebook dalam satu minggu, jumlah account facebook yang dimiliki dan tipe
pertemanan yang dianut oleh subjek. a.
Gambaran usia subjek penelitian Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 7
berikut ini : Tabel 7.Penyebaran subjek berdasarkan usia
Usia Jumlah N
Persentase
18 – 20 tahun 43
21.5 21 – 25 tahun
130 65
26 – 30 tahun 16
8 31 – 35 tahun
6 3
Universitas Sumatera Utara