tersebut dirahasiakan. Namun, ada kalanya orang tersebut berkhianat dan memberitahukan informasi personal kita kepada orang lain.
B. Teman
Sejak masa kanak-kanak, sebagian besar orang mulai membangun hubungan pertemanan dengan teman-teman sebaya yang memiliki minat yang
sama. Hubungan pertemanan ini cenderung terdiri dari rasa saling suka yang didasarkan pada afek positif. Secara umum, memiliki teman merupakan hal yang
positif, sebab teman dapat mendorong self-esteem dan menolong dalam mengatasi stress, tetapi teman juga dapat memberikan efek negative jika teman bersifat
antisosial, menarik diri, tidak supo rtif, argumentative, atau tidak stabil Hartup Stevens dalam Baron, 2005.
Ketika suatu hubungan akrab sudah terbentuk, maka akan membuat individu menghabiskan waktu untuk bersama lebih banyak, berinteraksi satu sama
lain pada situasi yang lebih bervariasi, menjadi self-disclosing, saling memberikan dukungan emosional, dan membedakan antara teman dekat dengan teman yang
lain Kenney Kashy, dkk dalam Baron, 2005.
1. Definisi teman
Menurut Yager 2006 teman adalah seseorang yang kita sukai dan menyukai kita, dan orang tersebut memiliki hubungan yang hangat dengan kita.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertemanan
Devito 1986 menyatakan pertemanan adalah salah satu bentuk hubungan interpersonal diantara adua individu yang bersifat produktif, yang dibentuk dan
dipertahankan melalui suatu pilihan yang bebas, dan dikarakteristikkan dengan hubungan yang saling menghargai.
Menurut Ahmadi 2007 pertemanan merupakan suatu hubungan antarpribadi yang akrab atau intim yang melibatkan individu sebagai suatu
kesatuan.
3. Tipe-tipe pertemanan
John M. Reismandalam Devito, 1986 menyatakan bahwa terdapat 3 tipe pertemanan, yaitu:
a. Reciprocity
Devito 2008 menyatakan bahwa tipe pertemanan reciprocity ini merupakan tipe pertemanan yang ideal yang memiliki karakteristik kesetiaan,
pengorbanan yang meliputi kasih sayang dan murah hati. Pertemanan yang tercipta berdasarkan pada keseimbangan, dimana tiap individu berbagi secara adil
dalam hal memberi dan menerima keuntungan yang ada dalam sebuah hubungan. b.
Receptivity Pada tipe pertemanan yang kedua yaitu receptivity, adalah pertemanan
yang dikaraktreristikkan dengan adanya ketidak seimbangan yang terjadi dalam hal memberi dan menerima dalam sebuah hubungan yang terjadi, karena dalam
pertemanan ini salah satu pihak menjadi pemberi primer dan pihak lain sebagai
Universitas Sumatera Utara
penerima primer. Ketidakseimbangan yang terjadi bersifat positif, karena setiap pihak memeproleh suatu hal dari hubungan yang tercipta.
c. Association
Pada tipe pertemanan yang ketiga yaitu association, adalah sebuah hubungan yang digambarkan sebagai sebuah hubungan yang bersahabat namun
bukan sebuah hubungan pertemanan yang sesungguhnya. Tidak terdapat rasa percaya, memberi atau menerima yang cukup besar dalam tipe pertemanan ini,
terdapat keramahan tetapi tidak intens.
4. Karakteristik pertemaman
Keith Davisdalam Devito, 1986 menyatakan terdapat 8 karakteristik hal penting dalam sutau pertemanan, yaitu :
1. Enjoyment
Teman menikmati kebersamaan yang terjalin 2.
Acceptance Teman menerima satu sama lain apa adanya, seorang teman tidak memiliki
kecenderungan untuk mengubah temannya menjadi orang lain. 3.
Trust Teman saling percaya satu sama lain dalam melakukan hal yang
disukainya. 4.
Respect Teman saling menghargai satu sama lain.
5. Mutual assistance
Universitas Sumatera Utara
Teman dapat menjadi pendamping dan memberikan satu sama lain. 6.
Confiding Teman saling membagi perasaan dan pengalaman.
7. Understanding
Teman mengerti hal apa yang penting dan mengerti alasannya temannya berperilaku tertentu. Seorang teman merupakan prediktor yang baik dalam
menentukan perilaku dan perasaan temannya. 8.
Spontaneity Seorang teman tidak melakukan dalam self-monitoring, seorang teman
dapat mengekspresikan perasaannya secara spontan, tanpa khawatir bahwa hal tersebut akan menyebabkan hambatan dalam pertemanannya.
5. Faktor yang mempengaruhi keputusan membina pertemanan