Koefisien Determinasi R Uji t-statistik

X 2 = Dana Pihak Ketiga Miliyar Rupiah X 3 = Prinsip Bagi Hasil µ = Term of error

3.5 Hipotesis Model

Berdasarkan model estimasi di atas, maka aplikasi dari hipotesa diatas dapat dituliskan sebagai berikut : 1    X Y Artinya jika terjadi kenaikan X 1 Total Aset, maka YPembiayaan naik, ceteris paribus. 2    X Y Artinya jika terjadi kenaikan X 2 Dana Pihak Ketiga, maka YPembiayaan naik, ceteris paribus. 3    X Y Artinya jika terjadi kenaikan X 3 Prinsip Bagi Hasil, maka YPembiayaan akan turun, ceteris paribus.

3.6 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian

Untuk melihat Goodness of Fit dari hipotesa tersebut maka perlu dilakukan uji statistik, yaitu:

3.6.1 Koefisien Determinasi R

2 Universitas Sumatera Utara Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen. Untuk menghitung koefisien determinan, maka digunakan rumus sebagai berikut. R 2 = 2 it 2 it 2 _ it 2 _ it           Y Y Y Y Y Y  Keterangan : 2 _ it Y Y   = Total Sum of Square TSS 2 it     Y Y = Expained Sum of Square ESS 2 it   = Residual Unexplained Sum of Square RSS R 2 dikatakan perfect fit apabila setelah dikalkulasi nilai it Y dalam setiap kasus sama dengan nilai observasinya, it it Y Y   , setiap  it  menjadi nol dan ESS juga nol; oleh karena itu RSS = TSS, dan 2 R mencapai nilai maksimum yaitu 1. Pada sisi kontras yang lain persamaan estimasi tidak dapat menjelaskan apa-apa dari variasi variabel dependen, nilai RSS sangat tinggi, sehingga dikatakan ESS = TSS, sehingga RSS sama dengan nol dan karena itu 2 R juga akan nol, semakin dekat 2 R terhadap 1 maka semakin besar pula Universitas Sumatera Utara kekuatan variabel-variabel independen yang berada didalam model untuk menjelaskan variabel independen. Ada dua ciri-ciri dari R 2 yang perlu diperhatikan : a. Jumlahnya tidak pernah negatif non negative quantity b. Nilai R 2 digunakan antara 0 sampai 1 0R 2 1, semakin mendekati 1 berarti semakin besar hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

3.6.2 Uji t-statistik

Reject Ho Gambar 3.2 Kurva Uji t-statistik Uji t-statistik merupakan pengujian hipotesis secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan dengan menganggap variabel independent lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut: H : b i = b Universitas Sumatera Utara H a : b i = b Dimana b i adalah koefisien variabel independen pertama nilai parameter hipotesis, biasanya dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y. Bila nilai t-hitung t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus: t-hitung = Sbi b bi  Dimana: b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

3.6.3 Uji F-statistik