2005 11.92 5.01 47.03
14.44 2.17
15.03 2006 14.63 7.78
53.18 15.87
3.53 22.24
2007 15.63 8.85 56.62
17.37 4.93
28.38 2008 17.77 9.20
51.77 20.05
7.55 37.66
Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Daerah, BI. 2008 Jika dicermati bank pemerintah lebih diminati pengusaha untuk permodalan dari
pada bank lain, dan di sisi lain bank swasta lebih diminati masyarakat dari pada bank pemerintah untuk menabung.
4.1.5 Perkembangan Kantor
Bank
Untuk mendukung jangkauan operasional dari lembaga keuangan bukan bank, pemerintah telah mengeluarkan serangkaian paket deregulasi di bidang ekonomi,
moneter, dan perbankan sejak 1 Juni 1983, dilanjutkan dengan paket kebijaksanaan 27 Oktober 1988. Kebijaksanaan ini telah memberikan keleluasan dan kesempatan yang
besar pada dunia perbankan untuk berkembang, khususnya dalam memperluas jaringan kantornya dan pelayanan jasa perbankan.
Posisi Sumatera Utara yang cukup strategis dan didikung dengan sisitem ekonomi yang terbuka, serta sifat dinamis penduduk Sumatera Utara cukup member
andil dalam pendirian kantor bank di Sumatera Utara. Sebagai hasil dari kebijaksanaan 1 Juni 1983, pada akhir April 1985 jumlah kantor bank sebanyak 115, yang terdiri dari 58
Bank Umum Pemerintah, 37 Bank Swasta Nasional dan 20 Bank Perkreditan Rakyat BPR. Sampai tahun 1988 telah terjadi penambahan Bank Swasta Nasional sebanyak 13
kantor bank, Bank Umum Pemerintah sebanyak empat kantor bank dan BPR sebanyak 1
Universitas Sumatera Utara
kantor bank, sehingga secara keseluruhan jumlah kantor bank pada tahun 1988 menjadi 134 kantor bank.
Perkembangan ini semakin menggembirakan sejak dikeluarkannya kebijaksanaan Oktober 1988. Jaringan kantor bank yang meliputi kantor pusat, kantor
wilayah, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas pada akhir Oktober 2007 meningkat menjadi 497 kantor.
Ditinjau dari kepemilikannya, kantor bank swasta merupakan kantor bank terbanyak di Sumatera Utara pada akhir Oktober 2007, jumlah kantor bank swasta
tercatat sebanyak 205 kantor. Data tentang perkembangan kantor Bank Umum di Sumatera Utara disajikan
dalam table yang menunjukkan jumlah kantor Bank Umum yang beroperasi di Sumatera Utara menurut status kepemilikan.
Tabel 4.4 Jumlah Kantor Bank Umum yang Beroperasi di Sumatera Utara
Menurut Status Kepemilikan Tahun 2002-2007
Jenis Bank Akhir Pemerintah Swasta Asing
dan Jumlah Periode
Nasional Campuran 2002 107
182 5
294 2003 123
228 5
356 2004 123
229 5
357 2005 125
235 7
367 2006 127
236 8
371 2007 131
242 9
382 Sumber: Statistik Keuangan Ekonomi Daerah, BI, Medan 2008
Universitas Sumatera Utara
Pada periode 1998-2001, perkembangan jumlah kantor bank setiap tahun terus mengalami penurunan. Penurunan jumlah kantor bank terutama pada bank-bank swasta
nasional akibat dari penutupan sejumlah bank yang dilakukan oleh pemerintah, dimana pada saat krisis ekonomi banyak bank swasta yang mengalami negative spread atau
kondisi kurangnya rasio kecukupan modalnya CAR, sehingga harus dilikuidasi. Dunia perbankan kembali mengalami pegurangan jumlah kantor bank di tahun
2000. Berbeda dengan tahun 1998 dan 1999, dimana yang berkurang adalah bank-bank swasta, di tahun 2000 yang berkurang adalah bank pemrintah karena adanya Merger
antar bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai penerima simpanan dari masyarakat. Jumlah dana yang disimpan oleh masyarakat pada bank merupakan salah satu indicator
tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Semakin banyak uang yang ditabung oleh masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sudah semakin sejahtera, karena
biasanya masyarakat menabung karena adanya kelebihan pendapatan. Di wilayah Sumatera Utara saat ini telah terdapat 18 kantor Bank Syariah yang
meliputi kantor Bank Umum Syariah dan 6 kantor Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS. Dilihat perkembangannya dari tahun ke tahun, maka sampai dengan tahun 2003
jumlah kantor Bank Umum Syariah terus bertambah, sementara jumlah BPRS cenderung tetap.
Pembiayaan yang disalurkan bank syariah di wilayah Sumatera Utara secara nasional dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang positif dengan
pertumbuhan rata-rata 75. Perkembangan yang signifikan terjadi pada tahun 2003 dibandingkan tahun sebelumnya dengan persentase pertumbuhan 93 yang dominan
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada Bank Umum Syariah. Sedangkan pertumbuhan yang terendah terjadi pada tahun 2006 34, dari 40.4 milyar menjadi 57.8 milyar.
Sementara itu dari sisi simpanan giro, pertumbuhan secara keseluruhan adalah positif dengan persentase pertumbuhan rata-rata lebih tinggi dibandingkan pembiayaan
yaitu 97. Tabungan yang menjadi salah satu bentuk penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah secara nasional dari tahun ke tahun terus meningkat. Terutama
pada tahun 2008, terjadi peningkatan jumlah nominal tabungan yang cukup signifikan yaitu dari 18.2 milyar menjadi 36.5 milyar.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga pada perbankan syariah pada wilayah kerja Bank Indonesia Medan melalui simpanan berjangkadeposito mengalami
penurunan pada tahun 2004 sekitar 25 yaitu dari 7.2 milyar pada tahun 2006 menjadi 5.4 milyar pada tahun 2007. Pada tahun 2008 nilai nominal deposito mengalami
peningkatan cukup besar menjadi 36,5 milyar.
Perkembangan Pembiayaan pada Bank-Bank Umum Syariah di Sumatera Utara
Perkembangan pembiayaan pada tahun 2004 hingga tahun 2007 terus meningkat. Ini terlihat bahwa pada bulan Januari 2004 jumlah pembiayaan sebesar 19550455, naik
sebesar 13,42 pada Desember 2007 dengan nilai pembiayaan 26250977. Dibandingkan dengan Desember 2005 pada bulan Januari 2005 total pembiayaan turun sebesar 98,11
dengan total pembiayaan 25755299, namun pada bulan Desember 2005 terus mengalami peningkatan sebesar 13,64 dengan total pembiayaan 35144544. Pada bulan Januari
2006 total pembiayaan adalah 34515177 turun sebesar 98,20 dari bulan sebelumnya,
Universitas Sumatera Utara
namun terus mengalami peningkatan sebesar 11,91 pada bulan Desember 2006. Pada bulan Januari 2007 total pembiayaan adalah 3975983 turun sebesar 96,71
dibandingkan bulan sebelumnya dan terus mengalami peningkatan pada Desember 2007 sebesar 135,52 dengan total pembiayaan sebesar 53884646.
Perkembangan Total Aset pada Bank-Bank Umum Syariah di Sumatera Utara
Perkembangan total aset pada tahun 2004 hingga tahun 2007 terus meningkat. Ini terlihat bahwa pada tahun Perkembangan total aset pada bulan Januari 2004 tercatat
sebesar 42950739, terus mengalami peningkatan sebesar 11,90 pada Desember 2004 dengan nilai pembiayaan 51117284. Pada bulan Januari 2005 total asset tercatat
49837627 dan terus mengalami peningkatan sebesar 12,46 pada Desember 2005 dengan total asset 62144489. Pada Januari 2006 total asset tercatat sebesar 61937146
dan terus mengalami peningkatan sebesar 11,80 pada Desember 2006 dengan Total aset 73113720. Pada bulan Januari 2007 total asset tercatat sebesar 71369790 dan pada
Desember 2007 tercatat sebesar 87070623 naik sebesar 12,19 dibandingkan Januari 2007.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga pada Bank-Bank Umum Syariah di Sumatera Utara Perkembangan dana pihak ketiga pada tahun 2004 hingga tahun 2007 terus
meningkat. Ini terlihat bahwa pada januari 2004 dana pihak ketiga tercatat sebesar 39271474, dan pada Desember tahun yang sama naik sebesar 11,50. Pada bulan
Januari 2005 total Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar 44057634 dan pada bulan Desember tahun yang sama tercatat sebesar 52093044 yang mengalami kenaikan sebesar
Universitas Sumatera Utara
11,83. Pada bulan Januari 2006 sampai Desember 2006 total Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan sebesar Pada 11,70, bulan Januari 2007 total Dana Pihak
Ketiga adalah 57660882 dan pada akhir tahun 2007 total Dana Pihak ketiga menjadi 70997709, naik sebesar 11,97 dibandingkan bulan Januari tahun yang sama.
Perkembangan Prinsip Bagi Hasil pada Bank-Bank Umum Syariah di Sumatera Utara
Perkembangan prinsip bagi hasil pada Bank Syariah di Sumatera Utara dari Januari 2004 sampai desember 2007 sangat berflutuasi. Pada Januari 2004 nilai bagi
hasil tercatat sebesar 13,03, kemudian terjadi peningkatan yang tajam pada November 2004 tercatat sebesar 17,35, kemudian terjadi penurunan pada bula September 2005
menjadi 16,84 dan terjadi peningkatan lagi pada Maret 2007 menjadi 18,82 dan terus mengalami peningkatan hingga Desember 2007 dengan nilai 19,78.
4.2 Hasil Penelitian