Pengertian Kas Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas 1. Pengertian Pengawasan Intern

perusahaan misalnya pendapatan, dipegang oleh organisasi, dan mengalir keluar dari organisasi seperti pembayaran beban”. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan intern adalah suatu kegiatan untuk mencari kebenaran dari pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan intern bukan hanya mencari kesalahan. Pengawasan ini dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan dan penyelewengan yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan.

2. Pengertian Kas

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kas sebagai uang, yang salah satu fungsinya dalam perekonomian sebagai alat pembayaran yang paling likuid. Berikut ini beberapa pengertian kas dari para ahli lembaga keuangan : Menurut Warren 2005 : “ Kas meliputi koin, cek, wesel, dan uang yang disimpan di Bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari Bank yang bersangkutan”. Ikatan Akuntansi Indonesia memberikan definisi kas, dalam pernyataan Standar Akuntansi no. 9 2002 yang berbunyi : “ Kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan rekening giro, dengan kata lain kas adalah investasi yang sifatnya berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko”. Universitas Sumatera Utara Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kas bukan hanya uang tunai yang ada dalam perusahaan, namun juga mencakup simpanan perusahaan yang ada di Bank. Simpanan ini dapat ditarik setiap saat guna membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan harta perusahaan yang paling likuid. 3. Sistem Pengawasan Intern Kas Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur sendiri merupakan suatu kegiatan terurut yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen dan dibuat guna menjamin keseragaman pelaksanaan transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur sendiri diartikan sebagai urutan kegiatan dalam perusahaan. Terdapat tiga elemen penting dalam suatu kerangka pengawasan intern kas yang baik, yaitu : 1. Pemisahan fungsi tanggung jawab atas penanganan dan penyimpanan kas dari petugas yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan atas transaksi kas. 2. Menyetorkan atau menyimpan semua kas yang diterima setiap hari ke rekening perusahaanlembaga pendidikan di Bank. 3. Semua pembayaran harus dilakukan dengan menggunakan cek, sehingga apabila hal ini dikombinasikan dengan kedua hal diatas, maka memungkinkan instansilembaga pendidikan untuk menggunakan catatan Bank sebagai alat pengontrol catatan kas. Universitas Sumatera Utara Menurut Warren 2005 : 351 : “Uang begitu mudah dialihkan atau dipindahtangankan, oleh sebab itu kas merupakan aktiva yang cenderung mudah diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan”. Beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasan intern kas adalah : 1 Kas merupakan aktiva lancar yang paling mudah untuk diselewengkan dan disalahgunakan 2 Kesalahan pencatatan dalam kas mempengaruhi keseluruhan pada perkiraan lainnya 3 Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas dan bank, walaupun transaksi semula tidak ada hubungannya dengan kas tetapi akhirnya pada saat dibayar dapat mempengaruhi kas. Dalam sebuah perusahaanlembaga pendidikan pada umumnya pengawasan intern kas dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Pengawasan Intern Penerimaan Kas Adapun tujuan dari pengawasan intern pada bagian penerimaan kas antara lain adalah : a. Menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar – benar diterima dan diamankan. b. Menciptakan manfaat yang besar dari jumlah kas yang dimiliki dan diterima. Universitas Sumatera Utara 2. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas Salah satu bentuk pengeluaran kas adalah untuk membayar berbagai transaksi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya diselewengkan oleh pihak tertentu. Beberapa prosedur pengawasan yang penting terhadap pengeluaran kas adalah: a Sebelum faktur pembelian disetujui untuk dibayar, harus dilakukan pemeriksaan perhitungan dalam faktur dan dokumen pendukung. b Jumlah saldo – saldo dalam buku pembantu hutang harus cocok dengan saldo rekening dan sesuai dengan surat pernyataan piutang dari penjual. c Semua pengeluaran sebaiknya menggunakan cek kecuali pengeluaran dari kas kecil. d Harus ada pertanggung jawaban dari pemegang buku cek tentang nomor cek yang digunakan. e Petugas pengeluaran uang harus dipisahkan dari petugas yang mengerjakan pembukuan kas. f Setelah dibayar, semua dokumen pendukung harus dicap lunas atau dilubangi agar tidak digunakan lagi. g Transfer uang antar Bank harus dengan izin khusus dan dibuatkan rekening perantara. Universitas Sumatera Utara B. Tujuan Konsep Dasar Pengawasan Intern Kas 1. Tujuan Pengawasan Intern Kas Secara umum, tujuan pengawasan intern kas adalah sebagai berikut : 1 Menjaga keamanan harta perusahaan 2 Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3 Mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen Selain tujuan yang disebutkan diatas, Hanafi 2004 : 537 seorang ekonom mengemukakan beberapa tujuan atau motif perusahaan memegang kas yaitu : a. Motif Transaksi Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Transaksi yang dilakukan perusahaan diantaranya membayar gaji pegawai, membeli perlengkapan dan transaksi lainnya. b. Motif berjaga – jaga Alasan memegang kas lainnya adalah untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang. Sebagai contoh jika sebuah lembaga pendidikan tiba-tiba harus mengeluarkan kas yang cukup besar lembaga tersebut sudah mempunyai kas yang cukup. c. Kebutuhan di masa mendatang Kebutuhan kas dapat meningkat pada saat kejadian-kejadian tertentu di masa mendatang. Contohnya jika sebuah lembaga pendidikan ingin mengeluarkan program baru, maka akan membutuhkan kas yang cukup besar. d. Saldo kas minimal. Setiap perusahaanlembaga harus memiliki saldo kas minimal. Saldo kas tidak boleh nol. Universitas Sumatera Utara 2. Konsep Dasar Pengawasan Intern Kas Menurut Halim 2007 : 122 terdapat beberapa konsep dasar dalam pengawasan intern kas yaitu : a. Fungsi penerimaan kas harus dipisahkan dari fungsi pengeluaran kas. b. Penanganan fisik kas harus dipisahkan dari penyelenggaraan pembukuan. c. Semua penerimaan kas harus disetorkan seluruhnya pada setiap hari kerja secara utuh dan apa adanya. d. Tanggung jawab untuk menangani kas harus dirumuskan dengan jelas dan ditetapkan secara pasti. e. Petugas penerimaan kas dilarang membuat bukti penerimaan sementara dengan alasan apapun. f. Setelah dilakukan pengeluaran, bukti pengeluaran serta dokumen pendukungnya harus distempel sudah dibayar. g. Dalam setiap penerimaan dan pengeluaran kas, tidak boleh hanya dikerjakan oleh satu orangsatu bagian saja mulai dari awal sampai akhir. Universitas Sumatera Utara

C. Unsur – Unsur Pengawasan Intern Kas