Perspektif Ekonomi Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Perspektif PEST Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi

2. Perspektif Ekonomi

Asrama Haji yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan non APBN dapat dimanfaatkan di luar musim Haji dan ini merupakan sumber penerimaan dana bagi pemeliharaan yang pengelolaan administrasi keuangannya harus diatur berdasarkan peraturan yang berlaku. Beberapa fasilitas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi yang bisa dikomersilkan untuk masyarakat umum, yaitu : 1. Aula Aula Asrama Haji terdiri dari dua macam, yaitu Aula Arafah dan Aula Muzdalifah. Aula Arafah memiliki kapasitas daya tampung 1000 orang dengan fasilitas AC, 400 kursi lipat, sound system, 4 mic , 2 meja tamu, karpet jalan, 2 ruang rias untuk pernikahan, sedangkan fasilitas untuk rapat dan seminar terdiri dari meja sidang plus 5 kursi utama, podium dan 3 set kursi sofa VIP. Untuk Aula Muzdalifah memiliki kapasitas daya tampung 500 orang dengan fasilitas AC, 200 kursi lipat, sound system, 4 mic, 2 meja tamu, karpet jalan, 2 ruang rias untuk pernikahan, sedangkan fasilitas untuk rapat dan seminar terdiri dari meja sidang plus 4 kursi, podium dan 3 set kursi sofa VIP. 2. Ruang Rapat Untuk ruang rapat, Asrama haji memiliki tipe-tipe ruangan sesuai dengan kapasitas yang akan digunakan. Adapun variannya terdiri dari Ruang Raudhah, Shofa, Multazam, Arafah dan Marwah. Ruang Raudhah terdiri dari dua tipe, yaitu Raudhah A memiliki kapasitas 40 orang, berada di lantai 1 dengan fasilitas AC, wireless, kursi, meja model conference, white board dan screen. Sedangkan Raudhah Utama memiliki kapasitas 12 orang small meeting, berada dilantai 1 dengan fasilitas AC, U-shape style, white board dan coffe break. Ruang Shofa terdiri dari 2 tipe, yaitu Shofa Utama memiliki kapasitas 100 orang, berada di lantai 2 dengan fasilitas AC, mic tiap meja, kursi, U-shape style, ruang makan dan screen. Sedangkan Shofa A memiliki kapasitas 40 orang , berada dilantai 2 dengan fasilitas wireless, theatre style, kursi dan white board. Ruang Multazam memiliki kapasitas 40 sampai dengan 75 orang, berada dilantai 1 dengan fasilitas AC, class room style theatre style, kursi, wireless dan white board. Ruang Arafah terdiri dari 3 tempat, yaitu : Arafah A, Arafah B dan Arafah C, berada di lantai 2, yang masing-masing memiliki kapasitas daya tampung 40 orang, memiliki fasilitas AC, wireless, theatre style, kursi dan white board. Dan untuk Ruang Marwah terdiri dari dua tipe, Marwah A memiliki kapsitas 75 orang, berada dilantai 3 dengan fasilitas AC, wireless, theatre style, kursi dan white board. Sedangkan Marwah B memiliki kapasitas 40 orang, berada dilantai 3 dengan fasilitas wireless, theatre style, kursi dan white board. 3. Kamar Tidur Penginapan Pada dasarnya Asrama Haji adalah asrama atau pemondokan yang dibangun oleh Departemen Agama sebagai tempat akomodasi pada waktu pemberangkatan dan pemulangan calon jamaah haji. 2 Untuk itu pemakaian sarana dan prasarana Asrama haji diluar musim haji diperuntukan untuk masyarakat umum. Adapun penyediaan kamar tidur atau penginapan terdiri dari dua macam, yaitu : 1. Model Bed Single Twin Untuk tipe ini terdiri dari beberapa varian, yaitu Raudhah VIP memiliki kapasitas 2 orang, tersedia 9 kamar, berada di lantai 1 dengan fasilitas AC, twin bed, televisi, kamar mandi di dalam dan dispenser. Mina C dan Mina D berada di lantai 1, memiliki kapasitas 4 orang, tersedia 16 kamar, dengan fasilitas AC, 4 bed single, Televisi, kamar mandi di dalam dan dispenser. Mina A berada di lantai 1 dan 2, kapasitas 2 orang, tersedia 6 kamar, dengan fasilitas AC, single bed, televisi, ruang tamu, kamar mandi didalam dan dispenser. Muzdalifah berada dilantai 1, memiliki kapasitas 12 orang, tersedia 6 kamar, dengan fasilitas AC, 12 bed single, televisi, dispenser dan 3 kamar mandi di dalam. Arafah X berada di lantai 1, kapasitas 12 orang, tersedia 6 kamar, dengan fasilitas AC, twin bed, kamar mandi di dalam, tv dan dispenser. Arafah lantai 2, kapasitas 2 orang, tersedia 6 kamar, dengan fasilitas single bed, kamar mandi diluar dan tv. 2 Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pengelolaan Asrama Haji di Lingkungan Departemen Agama Jakarta: Dirjen BMIPH, 2003, h. 6. 2. Model Bed Susun Untuk tipe kamar ini, harga sewa disesuaikan dengan fasilitas yang dipakai. Misalnya harga sewa ruangan yang menggunakan AC dan harga sewa ruangan yang menggunakan kipas angin berbeda. Disesuaikan dengan keinginan pemakai. Untuk tipe kamar ini terdiri dari Mina A, B, C dan D, memiliki kapasitas 10 orang, tersedia 122 kamar, berada di lantai 1 samapi dengan lantai 4. Shofa, memiliki kapasitas 10 orang, tersedia 4 kamar dan berada di lantai 2. Shofa memiliki kapasitas 14 orang, tersedia 4 kamar dan berada dilantai 2. dan terakhir Marwah, untuk tipe marwah ini terdiri dari 3 varian, marwah kapasitas 10 orang, tersedia 1 kamar di lantai 3, marwah kapsitas 20 orang, tersedia 2 kamar di lantai 3 dan marwah kapsitas 16 orang, tersedia 1 kamar dan berada di lantai 3. Adapun fasilitas pendukung lainnya berupa Masjid Namiroh, plaza manasik untuk dewasa KBIH, disediakan snack atau makanan ringan dari pihak asrama dan manasik untuk anak-anak siswa biasanya sudah difasilitasi dari pihak sekolah, lobby utama, halaman parkir yang luas yang disewakan pula untuk transit rombongan tour dan travel, pos keamanan, poliklinik yang hanya dimanfaatkan saat musim haji tiba, loundry yang hanya dimanfaatkan oleh asrama haji sebagai fasilitas pribadi diluar musim haji, sedangkan saat musim haji tiba biasanya dimanfaatkan untuk keperluan jamaah, pos keamanan 24 jam, kantin yang setiap hari buka dan genset. Arah lain dalam faktor ekonomi adalah Asrama Haji bisa menampung tenaga kerja ekonomi serta membantu masyarakat ekonomi lemah, baik pada waktu masa pemberangkatan dan pemulangan calon Jamaah Haji maupun pengguna jasa oleh organisasi kemasyarakatan dan kegiatan resepsi masyarakat. Hal ini tentu akan menjadi pemandangan menarik saat musim Haji, sebab banyak masyarakat sekitar yang menjual jasa untuk mengangkat koper- koper bawaan Jamaah untuk kemudian dibawa ketempat bea cukai untuk diperiksa. Kemudian berkah lain yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah dengan menyewa tempat disekitar Asrama Haji untuk memperoleh keuntungan dengan berdagang. Misalnya makanan, pakaian, pernak-pernik bahkan pulsa untuk keperluan Jamaah maupun oleh-oleh untuk Sanak Saudara di rumah.

3. Perspektif Sosial