Arah lain dalam faktor ekonomi adalah Asrama Haji bisa menampung tenaga kerja ekonomi serta membantu masyarakat ekonomi lemah, baik pada
waktu masa pemberangkatan dan pemulangan calon Jamaah Haji maupun pengguna jasa oleh organisasi kemasyarakatan dan kegiatan resepsi
masyarakat. Hal ini tentu akan menjadi pemandangan menarik saat musim Haji,
sebab banyak masyarakat sekitar yang menjual jasa untuk mengangkat koper- koper bawaan Jamaah untuk kemudian dibawa ketempat bea cukai untuk
diperiksa. Kemudian berkah lain yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah dengan menyewa tempat disekitar Asrama Haji untuk memperoleh
keuntungan dengan berdagang. Misalnya makanan, pakaian, pernak-pernik bahkan pulsa untuk keperluan Jamaah maupun oleh-oleh untuk Sanak Saudara
di rumah.
3. Perspektif Sosial
Sebagai asset Nasional, Asrama Haji harus dikelola dengan sebaik- baiknya, agar pada saat musim Haji tiba, dapat dipergunakan untuk pelayanan
dalam keadaan siap pakai. Dan diluar musim Haji dapat didayagunakan secara maksimal untuk kepentingan umum yang merupakan sumber dana untuk
pemeliharaan dan pengembangan asrama haji secara swakelola dan swadana. Jika melihat inti dibangunnya Asrama Haji adalah sebagai tempat
akomodasi para jamaah haji, karena sarana dan prasarana Asrama Haji membutuhkan perawatan yang cukup ekstra serta butuh biaya perawatan yang
cukup besar, maka dalam rangka pengelolaan Asrama Haji, Kementerian Agama membentuk Badan Pengelola Asrama Haji BPAH yang dibentuk
dalam rangka mengamankan, memelihara dan asset pemerintah, sehingga dapat berdayaguna serta efektif.
Ditinjau dari segi sosial, Asrama Haji memiliki cakupan yang amat luas. Dari sosial-ekonomi, Asrama Haji dapat menyewakan fasilitas yang ada
kepada masyarakat umum untuk menggelar kegiatan atau acara di luar musim Haji, baik untuk rombongan, perorangan, lembaga pemerintah atau swasta,
organisasi dan lainnya. Dengan fasilitas utama dan pendukung berupa aula, ruang rapat, kamar
tidur, masjid, halaman parkir yang luas, kantin, laundry, genset, keamanan, reservasi dan pelayanan 24 jam setiap hari, serta biaya yang ditawarkan sangat
kompetitif dan terjangkau menjadikan tempat ini sebagai tempat yang tepat untuk berbagai kegiatan.
Dari segi sosial-masyarakat, Asrama Haji rutin menjalankan kegiatan santunan bagi yatim, janda dan kaum dhuafa. Kegiatan lainnya berupa
khitanan massal, buka puasa bersama saat bulan ramadhan, memang sudah menjadi agenda tahunan Asrama Haji dalam menjalankan tugasnya. Program
tersebut dilaksanakan pada acara Ulang Tahun milad Asrama Haji maupun dalam Peringatan Hari Besar Islam PHB. Hal ini dilakukan sebagai upaya
menjalin ukhuwah Islamiyah antar ummat, khususnya ummat Islam. Adapun dana yang digunakan merupakan dana sosial yang memang sudah dianggarkan
untuk kegiatan sosial tersebut.
Oleh sebab itu, upaya-upaya peningkatan baik dalam hal sosial- ekonomi maupun sosial-kemasyarakatan akan terus menjadi prioritas Badan
Pengelola Asrama Haji dalam menjalankan misi tugasnya.
4. Pespektif Teknologi