41
Tabel 3.3 Tabel Durbin Watson
Kondisi Nilai
Ada autokorelasi D-W di bawah -2
Tidak ada autokorelasi D-W di antara -2 s.d. +2
Ada Autokorelasi Negatif D-W di atas 2+
3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam peneltiian ini, hipotesis diuji dengan analisis regresi linear berganda dengan model sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :
Y = Harga Saham
a = Konstanta
b1...b3 = Koefisien Regresi X1 = Diproksikan Foreign Direct Investment
X2 = Diproksikan Debt to Equity Ratio e
= Error Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistic
Statistical Package For The Social Science SPSS. SPSS adalah salah satu
program computer yang khusus dibuat untuk mengolah data dengan metode statistik tertentu Santoso, 2010:11. Pengujian hasil analisis regresi linear
berganda dilakukan dengan Uji Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji t.
Universitas Sumatera Utara
42 a.
Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model
regresi. Dimisalkan bahwa nilai adjusted R
2
adalah sebesar 0.768, maka variabilitas variabel dependen dapan dijelaskan oleh variabilitas variabel
independen adalah sebesar 76.8. Sedangkan sisanya 23.2 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi Ghozali,
2013:177.
b. Uji F Uji Pengaruh Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah : 1
Jika F hitung F tabel atau nilai signifikansi α = 5, maka H
a
yang diajukan diterima
2 Jika F hitung F tabel atau nilai signifikansi α = 5 maka H
a
tidak dapat diterima.
c. Uji t Uji Pengaruh Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing parsial variabel independen terhadap variabel dependen atau untuk melihat variabel
yang memberikan pengaruh paling dominan di antara variabel independen yang ada.
Hipotesis yang diuji adalah:
Universitas Sumatera Utara
43 Ha = masing-masing variabel independen
berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji t ini memiliki kriteria sebagai berikut:
1 Jika t-hitung t-tabel atau sig 5, maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
masing-masing variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap Kapitalisasi Pasar bank
– bank yang terdaftar dalam bursa efek di masing – masing negara di ,Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan
Vietnam tahun 2012 - 2014. 2
Jika t-hitung t-tabel atau sig 5, maka Ha tidak dapat diterima.
Pengujian selanjutnya berkaitan dengan interaksi penerapan IFRS dalam mempengaruhi variabel independen terhadap kapitalisasi pasar. Seluruh variabel
independen harus diregresikan dengan variabel moderating melalui uji residual. Uji residual menjadi pilihan dalam pengujian ini karena memiliki
kecenderungan multikolinearitasnya rendah, sedangkan apabila menggunakan uji interaksi maupun uji selisih mutlak, multikolinearitas akan bernilai tinggi
antar variabel independennya. Tingginya multikolinearitas secara otomatis menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS Ghozali,
2013:239. Analisis residual menguji pengaruh deviasi dari suatu model dengan fokus
ketidakcocokan lack of fit yang dihasilkan dari deviasi hubungan linear antar variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual dalam regresi
Ghozali, 2013:240. Apabila antara variabel independen memiliki nilai residual
Universitas Sumatera Utara
44 yang kecil atau nol dengan Penerapan IFRS, maka terjadi kecocokan antara
keduanya sehingga Penerapn IFRS dapat dikategorikan sebagai variabel moderating yang menaikkan harga saham Y. Dapat juga diartikan jika X naik
dan Z juga naik, maka harga saham Y naik. Sebaliknya, jika terjadi lack of fit nilai residual besar yaitu X naik dan Z turun, maka Y akan turun atau terjadi
penurunan harga saham. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji residual ini adalah dengan melakukan
regresi persamaan: Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3X1+b4X3X2
+ e………………… 1 Dilanjutkan dengan persamaan regresi:
| e | = a + b1Y…………………………………………..2
Persamaan regresi 2 menggambarkan Dividend Payout Ratio sebagai variabel moderati4ng jika nilai koefisien parameternya negatif dan signifikan Ghozali, 2013:244
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation FDI
60 2007150725.00 63772316791.00
18280943123.8333 18345248392.94593
DER 60 4.94
26.65 9.7435
3.50301 MC
60 147558607.60 70414214758.00
7528960113.0733 11771631937.33585
Valid N listwise 60
Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.1 menunjukkan Nilai perusahaan yang diukur dengan Market Capitalization. Rasio
ini merupakan konsep yang berharga karena Market Capitalization menggambarkan ukuran perusahaan.Dari analisis statistik deskriptif diketahui
nilai rata-rata Market Capitalization sebesar
7,528,960,113.0733
.Market Capitalization berkisar dari nilai terendah sebesar
147,558,607.60
yaitu perusahaan Philiphine National Bank sampai dengan nilai tertinggi sebesar
70,414,214,758.00
yaitu perusahaan PT Bank Nasional Indonesia Tbk. Nilai rata-rata Market Capitalization sebesar
7,528,960,113.0733
Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata nilai Foreign Direct Investment sampel sebesar
18,280,943,123.8333
dengan nilai standar deviasi sebesar
18,345,248,392.9459
yang berarti variasi data kecil 3.5 dari mean.
Universitas Sumatera Utara
46 Nilai Foreign Direct Investment sebesar
2,007,150,725.00
yaitu negara Filipina sampai dengan nilai tertinggi sebesar
63,772,316,791.00
, dimiliki oleh negara singapura.
Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata Debt to Equity perusahaan sampel sebesar
9.7435
dengan nilai standar deviasi sebesar
3.50301
, yang berarti variasi data sangat besar sekitar 64 dari mean. Debtto Equity
Ratio berkisar dari nilai terendah sebesar
4.94
perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk tahun 2012 sampai dengan nilai tertinggi sebesar
26.65
yaitu perusahaan Vietcom Bank LLC tahun 2014. Nilai rata-rata Debt to Equity Ratio sebesar
9.7435
.
4.2 Uji Asumsi Klasik