Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Landasan Teoritis .1 Pengertian Market Capitalization

6 barbagai macam aspek yang perlu dipertimbangkan yang tidak dimiliki oleh investasi dalam negeri. Aspek yang mungkin mempengaruhi harga saham dalam aktivitas investasi internasional menurut sudut pandang peneliti antara lain : 1. Penerapan IAS 28 2. Foreign Direct Investment 3. Debt To Equity Ratio Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Foreign Direct Investment, Average Offical Exchange Rate, dan Debt Equity Ratio Terhadap Market Capitalization dari Bank di ,Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam Dengan Penerapan IAS 28 Sebagai Variabel Moderating ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1: Apakah besarnya Foreign Direct Investment suatu negara memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam? 2: Apakah besarnya Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam? Universitas Sumatera Utara 7 3: Apakah besarnya Foreign Direct Investment dan Debt to Equity Ratio secara simultan memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam? 4: Apakah Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Foreign Direct Investment dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam? 5. Apakah Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Debt to Equity Ratio dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam?

1.3 Tujuan Penelitian

1: Untuk mengetahui apakah besarnya Foreign Direct Investment suatu

negara memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam 2: Untuk mengetahui apakah besarnya besarnya Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam 3: Untuk mengetahui apakah besarnya Foreign Direct Investment dan Debt to Equity Ratio secara simultan memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam Universitas Sumatera Utara 8 4: Untuk mengetahui apakah Penerapan Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Foreign Direct Investment dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam 5. Untuk mengetahui apakah Penerapan Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Debt to Equity Ratio dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam

1.4 Manfaat Penelitian

1. Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pergerakan nilai market capitalization perusahaan dalam aktivitas investasi internasional 2. Akademisi dan peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan mampu menjadi value added untuk perkembangan ilmu akuntansi, memperluas wawasan tentang investasi dan menjadi referensi tentang kegiatan di pasar modal. 3 Investor Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk kegiatan Universitas Sumatera Utara 9 pengambilan keputusan dalam berinvestasi, terutama dalam menyambut berlangsungnya Asean Economic Community 2015 Universitas Sumatera Utara 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Market Capitalization Kapitalisasi pasar adalah nilai dari saham perusahaan yang beredar di pasar. Dalam konteks ini, nilai perusahaan berbeda dengan nilai aset perusahaan, sehingga kapitalisasi pasar sebuah perusahaan tidak menggambarkan nilai aset perusahaan. Kapitalisasi pasar sangat mungkin nilainya lebih besar atau lebih kecil dari nilai aset perusahaan. Bagi perusahaan publik, kapitalisasi pasar ini sangat penting karena ia juga mencerminkan ukuran suatu perusahaan. Kapitalisasi pasar dihitung dengan cara dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham di pasar. Gambarannya begini, perusahaan XYZ memiliki jumlah saham beredar sebesar 1 miliar lembar dengan harga saham di pasar Rp2.000. Itu berarti kapitalisasi pasar perusahaan XYZ adalah Rp2 triliun. Perhatikan, bahwa nilai kapitalisasi pasar ditentukan oleh dua hal, yakni jumlah saham beredar dan harga di pasar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa nilai kapitalisasi pasar perusahaan dapat dan selalu berubah dari waktu ke waktu, baik naik ataupun turun. Jika harga saham naik, berarti nilai perusahaan itu naik dan sebaliknya jika harga turun berarti nilai perusahaan itu turun. Universitas Sumatera Utara 11 Dalam dunia investasi, kita mengenal banyak sekali jenis saham. Di Bursa Efek Indonesia BEI saja misalnya, tercatat 419 perusahaan yang listing dan sahamnya diperjualbelikan di pasar. Nilai kapitalisasi pasar 419 perusahaan tadi tentu tidak sama. Ada yang kecil small cap, sedang midle cap dan juga besar big cap atau large cap. Perbedaan semacam itu merupakan sebuah upaya klasifikasi untuk memudahkan dalam analisa. Meski begitu, tidak ada ketentuan atau ukuran kapitalisasi pasar sehingga dapat disebut kecil, menengah atau besar. Namun, di bursa luar negeri yang pasar modalnya sudah maju, perusahan disebut memiliki kapitalisasi pasar besar jika nilainya di atas USD10 miliar dollar AS. Kapitalisasi pasar sedang berada di kisaran USD2 miliar hingga USD10 miliar dan kapitalisasi pasar kecil di bawah USD2 miliar. Bayangkan jika batasan seperti itu diterapkan di BEI, maka sebagian besar emiten di BEI tergolong perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil. Dalam investasi portofolio, nilai kapitalisasi pasar memiliki makna yang penting bagi investor. Ia juga memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi minat investor untuk menjadikannya sebagai instrumen portofolio atau tidak. Pada umumnya, semakin besar nilai kapitalisasi pasar suatu saham, maka semakin besar juga daya pikat saham tersebut bagi investor. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai kapitalisasi semakin kurang menarik bagi investor. Universitas Sumatera Utara 12 Para perusahaan pengelola dana atau fund manager, biasanya selalu mempertimbangkan besar kecilnya nilai kapitalisasi pasar untuk setiap saham yang akan masuk dalam daftar portofolio investasi. Kecenderungan seperti ini tidak hanya tertuju pada instrumen saham semata, tetapi juga tertuju pada pasar secara keseluruhan. Pasar yang memiliki kapitalisasi pasar besar biasanya selalu diramaikan oleh fund manager. Saat ini, kapitalisasi pasar BEI sudah lebih dari Rp3.000 triliun. Fund manager akan semakin deras menanamkan dana di BEI, jika nilai kapitalisasi pasar BEI semakin meningkat. Ini bukan janji kosong, karena memang begitulah karakter investasi portofolio.

2.1.1.1 Pengertian Saham

Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa dividen, capital gain dan manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan dan khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Abdullah 2010:27 mendefinisikan saham sebagai surat berharga yang dapat dibeli atau dijual serta dapat dijadikan tanda penyertaan modal dan bukti kepemlikan oleh perorangan atau lembaga atas perusahaan penjual saham tersebut dalam bentuk selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah perusahaan penerbit kertas tersebut. Secara umum, saham dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock. Harga saham menurut Jogiyanto 2000:8 adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada Universitas Sumatera Utara 13 saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang berangkutan di pasar modal. Harga saham dapat tercipta akibat demand and supply yang terjadi di bursa Jika bursa efek tutup, maka closing price harga penutup akan menjadi harga pasar suatu saham.

2.1.1.2 Market Value

Nilai Pasar adalah market value yaitu harga barang atau surat berharga yang diindikasikan oleh penawaran pasar, yaitu harga yang tambahan barangnya dapat dijual atau dibeli; pada suatu saat, nilai pasar suatu surat berharga ditentukan oleh nilai penjualan terakhir; untuk surat-surat berharga yang tidak aktif, saat tidak ada penawaran, yang digunakan ialah harga penawaran terakhir; untuk surat berharga yang tidak terdaftar di bursa baca : bursa efek, nilai pasar ditentukan oleh penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus-menerus berfluktuasi ketika ada berita-berita hangat dan akan sering berubah sepanjang hari.

2.1.2 Teori The Wave Principle

The Wave Principle merupakan penelitian tentang perilaku tren yang mengikuti pola-pola tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan harga di bursa saham mempunyai suatu struktur tertentu. Elliott, sang pencipta, mengemukakan bahwa pergerakan harga saham mempunyai pola atau gelombang yang bersifat repetitif. Elliot percaya bahwa jika investor bisa mengindentifikasi pattern yang berulang ini, investor akan tahu arah pergerakan Universitas Sumatera Utara 14 harga saham http:www.nusaforex.combelajar-analisateori-elliott-wave. Diakses 20 November 2014. Dalam Teori Wave Principle, pasar adalah fractals. Kondisi berarti bahwa pasar diidentifikasi oleh perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini akan menciptakan Pola Gelombang namun tetap bisa ditebak. Menurut Elliot http:www.nusaforex.combelajar-analisateori-elliott- wave. Diakses 20 November 2014 pergerakan pasar yang sedang trending mengikuti pola: a. Gelombang ke 1 : Harga mulai bergerak naik, hal ini terjadi karena beberapa trader merasa sudah waktunya membeli, atau sudah waktunya harga balik arah. b. Gelombang ke 2 : Pasar mulai jenuh dan beberapa trader melakukan aksi profit taking sehingga harga sempat turun,namun tidak sampai pada ttitik terendah. c. Gelombang ke 3 : Harga bergerak panjang, karena trader yang lain mulai menyadari sedang terjadi tren,sehingga investor ikut menunggangi tren tersebut. d. Gelombang ke 4 : Harga kembali turun karena beberapa investor melakukan aksi profit taking karena menilai harga sudah terlalu tinggi dan akan balik arah. e. Gelombang ke 5 : Harga kembali naik karena sebagian trader melihat telah terjadi tren dengan jelas,sehingga mereka berpikir untuk mengikuti tren,walaupun sebenarnya sudah sangat overbought. 2.1.3Monopolistic Advantage Theory Stefan Hymer 1966 bahwa Foreign Direct Investment yang ditanamkan oleh investor asing di negara berkembang memliki semacam keuntungan atau kelebihan mutlak yang tidak dimiliki oleh persahaan – perusahaan lokal. Universitas Sumatera Utara 15 Keuntungan ini dikarenakan oleh superioritas teknologi, skala ekonomi, dan superioritas pengetahuan keuangan dan marketing yang dimiliki oleh investor asing. Hymer mengimplikasikan bahwa pada dasarnya Foreign Direct Investment terjadi akibat adanya ketidaksempurnaan di produk atau pasar tujuan investasi.

2.1.4 International Fisher Effect

Pendapat ini didasari Fisher Effect seperti disebutkan diatas, pendapat ini menyatakan bahwa pergerakan kurs di suatu negara disebabkan oleh perbedaan suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut. Implikasinya adalah bahwa orang tidak bisa menikmati keuntungan hanya dengan menanamkan dananya ke negara yang mempunyai suku bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunga nominalnya tinggi tersebut akan terdepresiasi turun nilai sebesar selisih bunga nominal negara yang tinggi dikurangi suku bunga nominal negara yang rendah.

2.1.5 Foreign Direct Investment

Keputusan investasi keluar negri merupakan hasil dari proses yang kompleks yang berbeda dari investasi di dalam negri. Investasi di luar negri biasanya di dasari oleh pertimbangan strategic, pertimbangan perilaku dan pertimbangan ekonomis yang kompleks. Menurut krugman 1994 yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu Negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi Universitas Sumatera Utara 16 pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negri. UU Penanaman Modal Asing UU No. 11967 dikeluarkan untuk menarik investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah wewenang Badankoordinasi Penanaman Modal BPKM untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar negeri. FDI dianggap lebih berguna bagi negara dibandingkan investasi pada ekuitas perusahaan karena investasi ekuitas berpotensi terjadinya capital outflow sebab investasi ekuitas ini lebih bersifat jangka pendek dan sewaktu-waktu dapat ditarik secara tiba-tiba dan menimbulkan kerentanan ekonomi. Menurut Krugman dalam Sarwedi 2002 yang dimaksud dengan Foreign Direct Investment FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakukan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri. Penanaman modal langsung untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan membina sektor non – migas yang berdaya saing di tingkat internasional. Foreign direct investment tidak hanya mencakup transfer kepemilikan dari dalam negeri menjadi kepemilikan asing, melainkan juga mekanisme yang memungkinkan investor asing untuk mempelajari manajemen dan kontrol dari perusahaan dalam negeri, khususnya dalam corporate governance mechanism. Menurut Feldstein 2000 aliran Foreign Direct Investment FDI memiliki beberapa keuntungan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 17 1 Aliran modal tersebut mengurangi resiko dari kepemilikan modal dengan melakukan deversifikasi melalui investasi; 2 Integrasi global pasar modal dapat memberikan spread terbaik dalam pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas 3 Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang salah. Foreign direct investment FDI terdiri dari inward dan outward. Inward foreign direct investment adalah investasi dari mancanegara ke dalam negeri, sedangkan outward foreign direct investment merupakan investasi ke negara lain. Foreign direct investment FDI bermula saat sebuah perusahaan dari suatu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal home country bisa mempengaruhi perusahaan yang ada di negara tujuan investasi host country baik sebagian atau seluruhnya. Negara penerima host country foreign direct investment akan menerima keuntungan antara lain adanya dalih teknologi dalam bentuk varietas baru dari capital inputs yang tidak dapat dicapai melalui investasi keuangan financial investment atau perdagangan barang dan jasa. Foreign direct investment juga dapat mempromosikan kompetisi pada pasar domestik domestic output market. Penerima Foreign Direct Investment FDI memberikan pelatihan bagi karyawan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan sumberdaya manusia di host country. Laba yang Universitas Sumatera Utara 18 dihasilkan oleh Foreign Direct Investment FDI juga memberikan kontribusi terhadap pajak pendapatan Razin dan Sakda, 2002. Indonesia dapat juga menjadi kedua-duanya yaitu sebagai home dan host country. Sebagai host country atau negara tujuan, investasi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Foreign direct investment FDI dapat dilakukan dengan membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan di negara tujuan. Menurut Sarwedi 2002, tiga kondisi perusahaan ingin melakukan Foreign Direct Investment FDI antara lain : a Perusahaan harus memiliki keunggulan kepemilikan dibanding perusahaan lain bKeputusan Foreign Direct Investment FDI tersebut harus lebih menguntungkan daripada menjual atau menyewakan c Keputusan Foreign Direct Investment FDI harus lebih menguntungkan dengan menggunakan keunggulan tersebut dalam kombinasi dengan paling tidak beberapa input yang beralokasi di luar negeri. Feldein 2002 memaparkan keuntungan dari Foreign Direct Investment FDI, yaitu : a Aliran modal tersebut mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan melakukan deversifikasi melalui investasi. Universitas Sumatera Utara 19 b Integrasi global pasar dapat memberikan spread terbaik dalam pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas. c Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang salah. Dibukanya pintu bagi modal asing melalui Undang-Undang Penanaman Modal Asing PMA Nomor 1 Tahun 1967 meningkatkan arus modal asing meningkat pesat dan dapat meningkatkan pembangunan dalam negeri. Peraturan UU tersebut sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang tentang Penanaman Modal No 25 Tahun 2007. Adanya UU PM No.252007 ini harus diakui merupakan suatu kemajuan besar dalam upaya selama ini menyederhanakan proses perizinan penanaman modal untuk meningkatkan investasi di dalam negeri. Keberhasilan pembangunan dicerminkan dari tingginya Gross Domestic Product GDP tidak dapat dipisahkan dari peran investasi asing.Foreign Direct Investment FDI mempunyai pengaruh positif terhadap upah tenaga kerja pada industri-industri penerima receipt industry. Foreign Direct Investment FDI dapat berbentuk penyertaan modal secara langsung, teknologi dan keterampilan manajerial atau secara tidak langsung melalui efek spillover penyebaran pengetahuan pada perusahaan lokal. Menurut David K Eitman Yeung, 1994 menyatakan bahwa motif yang mendasari kegiatan penanaman modal asing adalah motif strategis, motif perilaku dan motif ekonomi. Beberapa hal uang termasuk ke dalam motif Universitas Sumatera Utara 20 strategis adalah usaha mencari pasar, mencari pengetahuan dan mencari keamanan politik. Beberapa hal yang termasuk ke dalam motif perilaku adalah rangsangan bagi lingkungan eksternal yang berdasarkan pada kebutuhan dan komitmen individu, sedangkan yang termasuk ke dalam motif ekonomi adalah usaha mencari keuntungan dengan cara memaksimalkan keuntungan jangka oanjang dan harga saham perusahaan. Motif-motif lain untuk menggunakan Foreign Direct Investment FDI biasanya terkait dengan efisiensi biaya, seperti menggunakan faktor-faktor produksi asing, bahan baku atau teknologi. Selain terlibat dalam perusahaan multinasional, Foreign Direct Investment FDI dipakai untuk melindungi market share luar negeri, untuk bereaksi terhadap pergerakan nilai tukar, atau untuk menghindari hambatan perdagangan.

2.1.6 Debt to Equity Ratio

Pengertian Debt to Equity Ratio DER menurut Agnes Sawir 2003:13 adalah Rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur nilai DER, antara lain perbandingan antara komposisi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dibandingkan dengan ekuitas, dengan persamaaan sbb: - Short Term Debt to Equity Ratio = Short Term Debt hutang kepada supplier, hutang bank dengan durasi maksimal satu tahun Equity Universitas Sumatera Utara 21 Long Term Debt to Equity Ratio = Long Term Debt hutang kepada pemegang sahampihak terafiliasi, hutang bank dengan durasi lebih dari satu tahun Equity

2.1.7 International Financial Reporting Standard

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board IASB. Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional IASB, Komisi Masyarakat Eropa EC, Organisa si Internasional Pasar Modal IOSOC, dan Federasi Akuntansi Internasional IFAC. Natawidyana 2008 dan Situmorang 2011, menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard IAS. IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh IASC. Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. International Financial Reporting Standard mencakup: 1 International Financial Reporting Standard IFRS – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001, 2 International Accounting Standard IAS – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001, 3 Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee IFRIC – setelah tahun 2001, Universitas Sumatera Utara 22 4 Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committe SIC – sebelum tahun 2001 Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Pertama, berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya, yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca. Poin ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan, yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan Neraca, Laporan LabaRugi atau berupa penjelasan notes yang menyertai laporan keuangan Chariri, 2009 dalam Anjasmoro, 2010. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK yang diakses dalam http:www.academia.edu5637369Megatrend_Akuntansi_Konvergensi_IFRS, tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat: Universitas Sumatera Utara 23 a. Full Adoption, Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan b. Adopted, Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut. c. Piecemeal, Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja. d. Referenced Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar. e. Not adopted at all, Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS. Pada tahun 2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan listed di BEI menggunakan IFRS, melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan nasional atau PSAK. Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang memenuhi syarat, adopsi IFRS sangat dianjurkan. Setelah memasuki tahun 2012, Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan DSAK merencanakan akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS. Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konvergensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh PSAK tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh IASB.

2.2 Penelitian Terdahulu Peneliti merajuk kepada beberapa penelitian terdahulu dengan

Dokumen yang terkait

To Live Deli’S Wonder-Land

0 61 123

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

PENGARUH DIVIDEND YIELD, PRICE EARNINGS RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERBADAP RETURN SAHAM DENGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 3 16

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham dengan Price to Book Value sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 98

ANALISIS PENGARUH DEBT EQUITY RATIO DAN RETURN ON Analisis Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.

0 2 13

Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI), Harga Minyak Dunia, dan Inflasi Terhadap Ekspor Lima Negara ASEAN: Studi Kasus Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam Periode 2004-2013.

1 1 16

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI), EKSPOR, DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEAN-4 (INDONESIA, MALAYSIA, FILIPINA, DAN THAILAND) PERIODE 1982-2011.

0 0 1

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 2 12

Pengaruh Ekspor, Foreign Direct Investment, dan Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto di ASEAN tahun 2006-2015 (Studi pada negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) - UNS Institutional Repository

0 0 19