6 barbagai macam aspek yang perlu dipertimbangkan yang tidak dimiliki oleh
investasi dalam negeri. Aspek yang mungkin mempengaruhi harga saham dalam aktivitas investasi internasional menurut sudut pandang peneliti antara lain :
1. Penerapan IAS 28
2. Foreign Direct Investment
3. Debt To Equity Ratio
Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Foreign Direct Investment,
Average Offical Exchange Rate, dan Debt Equity Ratio Terhadap Market Capitalization dari Bank di ,Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina,
dan Vietnam Dengan Penerapan IAS 28 Sebagai Variabel Moderating ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1: Apakah besarnya Foreign Direct Investment suatu negara memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, dan Vietnam? 2: Apakah besarnya Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap Market
Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam?
Universitas Sumatera Utara
7 3: Apakah besarnya Foreign Direct Investment dan Debt to Equity Ratio secara
simultan memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam?
4: Apakah Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Foreign Direct Investment dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia,
Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam? 5. Apakah Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi hubungan antara Debt to
Equity Ratio dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam?
1.3 Tujuan Penelitian
1: Untuk mengetahui apakah besarnya Foreign Direct Investment suatu
negara memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam
2: Untuk mengetahui apakah besarnya besarnya Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam 3: Untuk mengetahui apakah besarnya Foreign Direct Investment dan Debt to Equity
Ratio secara simultan memiliki pengaruh terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam
Universitas Sumatera Utara
8 4: Untuk mengetahui apakah Penerapan Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi
hubungan antara Foreign Direct Investment dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan
Vietnam 5. Untuk mengetahui apakah Penerapan Penerapan IAS 28 akan mempengaruhi
hubungan antara Debt to Equity Ratio dan Market Capitalization pada Bank di kawasan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam
1.4 Manfaat Penelitian
1. Peneliti Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai faktor
– faktor apa sajakah yang mempengaruhi pergerakan nilai market capitalization perusahaan dalam
aktivitas investasi internasional 2. Akademisi dan peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi value added untuk perkembangan ilmu akuntansi, memperluas wawasan tentang investasi dan menjadi referensi
tentang kegiatan di pasar modal. 3 Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk kegiatan
Universitas Sumatera Utara
9 pengambilan keputusan dalam berinvestasi, terutama dalam menyambut
berlangsungnya Asean Economic Community 2015
Universitas Sumatera Utara
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Market Capitalization
Kapitalisasi pasar adalah nilai dari saham perusahaan yang beredar di pasar. Dalam konteks ini, nilai perusahaan berbeda dengan nilai aset
perusahaan, sehingga
kapitalisasi pasar
sebuah perusahaan
tidak menggambarkan nilai aset perusahaan. Kapitalisasi pasar sangat mungkin
nilainya lebih besar atau lebih kecil dari nilai aset perusahaan. Bagi perusahaan publik, kapitalisasi pasar ini sangat penting karena ia juga
mencerminkan ukuran suatu perusahaan. Kapitalisasi pasar dihitung dengan cara dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham di pasar.
Gambarannya begini, perusahaan XYZ memiliki jumlah saham beredar sebesar 1 miliar lembar dengan harga saham di pasar Rp2.000. Itu berarti kapitalisasi
pasar perusahaan XYZ adalah Rp2 triliun. Perhatikan, bahwa nilai kapitalisasi pasar ditentukan oleh dua hal, yakni
jumlah saham beredar dan harga di pasar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa nilai kapitalisasi pasar perusahaan dapat dan selalu berubah dari waktu ke waktu,
baik naik ataupun turun. Jika harga saham naik, berarti nilai perusahaan itu naik dan sebaliknya jika harga turun berarti nilai perusahaan itu turun.
Universitas Sumatera Utara
11 Dalam dunia investasi, kita mengenal banyak sekali jenis saham. Di
Bursa Efek Indonesia BEI saja misalnya, tercatat 419 perusahaan yang listing dan sahamnya diperjualbelikan di pasar. Nilai kapitalisasi pasar 419 perusahaan
tadi tentu tidak sama. Ada yang kecil small cap, sedang midle cap dan juga besar big cap atau large cap. Perbedaan semacam itu merupakan sebuah upaya
klasifikasi untuk memudahkan dalam analisa. Meski begitu, tidak ada ketentuan atau ukuran kapitalisasi pasar sehingga
dapat disebut kecil, menengah atau besar. Namun, di bursa luar negeri yang pasar modalnya sudah maju, perusahan disebut memiliki kapitalisasi pasar besar
jika nilainya di atas USD10 miliar dollar AS. Kapitalisasi pasar sedang berada di kisaran USD2 miliar hingga USD10 miliar dan kapitalisasi pasar kecil di bawah
USD2 miliar. Bayangkan jika batasan seperti itu diterapkan di BEI, maka sebagian besar emiten di BEI tergolong perusahaan dengan kapitalisasi pasar
kecil. Dalam investasi portofolio, nilai kapitalisasi pasar memiliki makna yang
penting bagi investor. Ia juga memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi minat investor untuk menjadikannya sebagai instrumen portofolio atau tidak.
Pada umumnya, semakin besar nilai kapitalisasi pasar suatu saham, maka semakin besar juga daya pikat saham tersebut bagi investor. Begitu pula
sebaliknya, semakin kecil nilai kapitalisasi semakin kurang menarik bagi investor.
Universitas Sumatera Utara
12 Para perusahaan pengelola dana atau fund manager, biasanya selalu
mempertimbangkan besar kecilnya nilai kapitalisasi pasar untuk setiap saham yang akan masuk dalam daftar portofolio investasi. Kecenderungan seperti ini
tidak hanya tertuju pada instrumen saham semata, tetapi juga tertuju pada pasar secara keseluruhan. Pasar yang memiliki kapitalisasi pasar besar biasanya selalu
diramaikan oleh fund manager. Saat ini, kapitalisasi pasar BEI sudah lebih dari Rp3.000 triliun. Fund manager akan semakin deras menanamkan dana di BEI,
jika nilai kapitalisasi pasar BEI semakin meningkat. Ini bukan janji kosong, karena memang begitulah karakter investasi portofolio.
2.1.1.1 Pengertian Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa dividen, capital gain dan
manfaat non finansial antara lain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan dan khususnya hak suara dalam menentukan
jalannya perusahaan. Abdullah 2010:27 mendefinisikan saham sebagai surat berharga yang dapat dibeli atau dijual serta dapat dijadikan tanda penyertaan
modal dan bukti kepemlikan oleh perorangan atau lembaga atas perusahaan penjual saham tersebut dalam bentuk selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah perusahaan penerbit kertas tersebut. Secara umum, saham dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa
common stock dan saham preferen preferred stock. Harga saham menurut Jogiyanto 2000:8 adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada
Universitas Sumatera Utara
13 saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham yang berangkutan di pasar modal. Harga saham dapat tercipta akibat demand and supply yang terjadi di bursa Jika bursa
efek tutup, maka closing price harga penutup akan menjadi harga pasar suatu saham.
2.1.1.2 Market Value
Nilai Pasar adalah market value yaitu harga barang atau surat berharga yang diindikasikan oleh penawaran pasar, yaitu harga yang tambahan barangnya
dapat dijual atau dibeli; pada suatu saat, nilai pasar suatu surat berharga ditentukan oleh nilai penjualan terakhir; untuk surat-surat berharga yang tidak
aktif, saat tidak ada penawaran, yang digunakan ialah harga penawaran terakhir; untuk surat berharga yang tidak terdaftar di bursa baca : bursa efek, nilai pasar
ditentukan oleh penjualan terakhir atau ditentukan oleh lembaga penilai; nilai pasar secara terus-menerus berfluktuasi ketika ada berita-berita hangat dan akan
sering berubah sepanjang hari.
2.1.2 Teori The Wave Principle
The Wave Principle merupakan penelitian tentang perilaku tren yang
mengikuti pola-pola tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan harga di bursa saham mempunyai suatu struktur tertentu. Elliott, sang pencipta,
mengemukakan bahwa pergerakan harga saham mempunyai pola atau gelombang yang bersifat repetitif. Elliot percaya bahwa jika investor bisa
mengindentifikasi pattern yang berulang ini, investor akan tahu arah pergerakan
Universitas Sumatera Utara
14 harga
saham http:www.nusaforex.combelajar-analisateori-elliott-wave.
Diakses 20 November 2014. Dalam Teori Wave Principle, pasar adalah fractals. Kondisi berarti bahwa
pasar diidentifikasi oleh perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini akan menciptakan Pola Gelombang namun tetap bisa ditebak.
Menurut Elliot
http:www.nusaforex.combelajar-analisateori-elliott- wave. Diakses 20 November 2014 pergerakan pasar yang sedang trending
mengikuti pola: a.
Gelombang ke 1 : Harga mulai bergerak naik, hal ini terjadi karena beberapa
trader merasa sudah waktunya membeli, atau sudah waktunya harga balik arah.
b.
Gelombang ke 2 : Pasar mulai jenuh dan beberapa trader melakukan aksi profit
taking sehingga harga sempat turun,namun tidak sampai pada ttitik terendah.
c.
Gelombang ke 3 : Harga bergerak panjang, karena trader yang lain mulai
menyadari sedang terjadi tren,sehingga investor ikut menunggangi tren tersebut. d.
Gelombang ke 4 : Harga kembali turun karena beberapa investor melakukan
aksi profit taking karena menilai harga sudah terlalu tinggi dan akan balik arah. e.
Gelombang ke 5 : Harga kembali naik karena sebagian trader melihat telah
terjadi tren dengan jelas,sehingga mereka berpikir untuk mengikuti tren,walaupun sebenarnya sudah sangat overbought.
2.1.3Monopolistic Advantage Theory
Stefan Hymer 1966 bahwa Foreign Direct Investment yang ditanamkan oleh investor asing di negara berkembang memliki semacam keuntungan atau
kelebihan mutlak yang tidak dimiliki oleh persahaan – perusahaan lokal.
Universitas Sumatera Utara
15 Keuntungan ini dikarenakan oleh superioritas teknologi, skala ekonomi, dan
superioritas pengetahuan keuangan dan marketing yang dimiliki oleh investor asing. Hymer mengimplikasikan bahwa pada dasarnya Foreign Direct
Investment terjadi akibat adanya ketidaksempurnaan di produk atau pasar tujuan investasi.
2.1.4 International Fisher Effect
Pendapat ini didasari Fisher Effect seperti disebutkan diatas, pendapat ini menyatakan bahwa pergerakan kurs di suatu negara disebabkan oleh perbedaan
suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut. Implikasinya adalah bahwa orang tidak bisa menikmati keuntungan hanya dengan menanamkan
dananya ke negara yang mempunyai suku bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunga nominalnya tinggi tersebut akan
terdepresiasi turun nilai sebesar selisih bunga nominal negara yang tinggi dikurangi suku bunga nominal negara yang rendah.
2.1.5 Foreign Direct Investment
Keputusan investasi keluar negri merupakan hasil dari proses yang kompleks yang berbeda dari investasi di dalam negri. Investasi di luar negri
biasanya di dasari oleh pertimbangan strategic, pertimbangan perilaku dan pertimbangan ekonomis yang kompleks. Menurut krugman 1994 yang
dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu Negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh
karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi
Universitas Sumatera Utara
16 pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negri. UU Penanaman Modal
Asing UU No. 11967 dikeluarkan untuk menarik investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah wewenang Badankoordinasi
Penanaman Modal BPKM untuk memberikan persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar negeri.
FDI dianggap lebih berguna bagi negara dibandingkan investasi pada ekuitas perusahaan karena investasi ekuitas berpotensi terjadinya capital outflow
sebab investasi ekuitas ini lebih bersifat jangka pendek dan sewaktu-waktu dapat ditarik secara tiba-tiba dan menimbulkan kerentanan ekonomi.
Menurut Krugman dalam Sarwedi 2002 yang dimaksud dengan Foreign Direct Investment FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari
suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi
pemberlakukan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri. Penanaman modal langsung untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan membina sektor non
– migas yang berdaya saing di tingkat internasional. Foreign direct investment
tidak hanya mencakup transfer kepemilikan dari dalam negeri menjadi kepemilikan asing, melainkan juga mekanisme yang memungkinkan investor
asing untuk mempelajari manajemen dan kontrol dari perusahaan dalam negeri, khususnya dalam corporate governance mechanism.
Menurut Feldstein 2000 aliran Foreign Direct Investment FDI memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
17 1 Aliran modal tersebut mengurangi resiko dari kepemilikan modal dengan
melakukan deversifikasi melalui investasi; 2 Integrasi global pasar modal dapat memberikan spread terbaik dalam
pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas 3 Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam
menciptakan kebijakan yang salah. Foreign direct investment FDI terdiri dari inward dan outward.
Inward foreign direct investment adalah investasi dari mancanegara ke dalam negeri, sedangkan outward foreign direct investment merupakan investasi
ke negara lain. Foreign direct investment FDI bermula saat sebuah perusahaan dari suatu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah
perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal home country bisa mempengaruhi perusahaan yang ada di negara tujuan
investasi host country baik sebagian atau seluruhnya. Negara penerima host country foreign direct investment akan menerima keuntungan antara lain
adanya dalih teknologi dalam bentuk varietas baru dari capital inputs yang tidak dapat dicapai melalui investasi keuangan financial investment atau
perdagangan barang dan jasa. Foreign direct investment juga dapat mempromosikan kompetisi pada
pasar domestik domestic output market. Penerima Foreign Direct Investment FDI memberikan pelatihan bagi karyawan yang memberikan kontribusi
terhadap pembangunan sumberdaya manusia di host country. Laba yang
Universitas Sumatera Utara
18 dihasilkan oleh Foreign Direct Investment FDI juga memberikan kontribusi
terhadap pajak pendapatan Razin dan Sakda, 2002. Indonesia dapat juga menjadi kedua-duanya yaitu sebagai home dan host country. Sebagai host
country atau negara tujuan, investasi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Foreign direct investment FDI dapat dilakukan dengan membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk
membangun perusahaan di negara tujuan. Menurut Sarwedi 2002, tiga kondisi perusahaan ingin melakukan Foreign
Direct Investment FDI antara lain : a Perusahaan harus memiliki keunggulan kepemilikan dibanding perusahaan
lain bKeputusan
Foreign Direct Investment FDI tersebut harus lebih
menguntungkan daripada menjual atau menyewakan c Keputusan Foreign Direct Investment FDI harus lebih menguntungkan
dengan menggunakan keunggulan tersebut dalam kombinasi dengan paling tidak beberapa input yang beralokasi di luar negeri.
Feldein 2002 memaparkan keuntungan dari Foreign Direct Investment FDI, yaitu :
a Aliran modal tersebut mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan melakukan deversifikasi melalui investasi.
Universitas Sumatera Utara
19 b Integrasi global pasar dapat memberikan spread terbaik dalam pembentukan
corporate governance, accounting rules, dan legalitas. c Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam
menciptakan kebijakan yang salah. Dibukanya pintu bagi modal asing melalui Undang-Undang Penanaman
Modal Asing PMA Nomor 1 Tahun 1967 meningkatkan arus modal asing meningkat pesat dan dapat meningkatkan pembangunan dalam negeri. Peraturan
UU tersebut sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang tentang Penanaman Modal No 25 Tahun 2007. Adanya UU PM No.252007 ini harus
diakui merupakan suatu kemajuan besar dalam upaya selama ini menyederhanakan proses perizinan penanaman modal untuk meningkatkan
investasi di dalam negeri. Keberhasilan pembangunan dicerminkan dari tingginya
Gross Domestic Product GDP tidak dapat dipisahkan dari peran investasi asing.Foreign Direct Investment FDI mempunyai pengaruh positif
terhadap upah tenaga kerja pada industri-industri penerima receipt industry. Foreign Direct Investment FDI dapat berbentuk penyertaan modal secara
langsung, teknologi dan keterampilan manajerial atau secara tidak langsung melalui efek spillover penyebaran pengetahuan pada perusahaan lokal.
Menurut David K Eitman Yeung, 1994 menyatakan bahwa motif yang mendasari kegiatan penanaman modal asing adalah motif strategis, motif
perilaku dan motif ekonomi. Beberapa hal uang termasuk ke dalam motif
Universitas Sumatera Utara
20 strategis adalah usaha mencari pasar, mencari pengetahuan dan mencari
keamanan politik. Beberapa hal yang termasuk ke dalam motif perilaku adalah rangsangan bagi lingkungan eksternal yang berdasarkan pada kebutuhan dan
komitmen individu, sedangkan yang termasuk ke dalam motif ekonomi adalah usaha mencari keuntungan dengan cara memaksimalkan keuntungan jangka
oanjang dan harga saham perusahaan. Motif-motif lain untuk menggunakan Foreign Direct Investment FDI biasanya terkait dengan efisiensi biaya, seperti
menggunakan faktor-faktor produksi asing, bahan baku atau teknologi. Selain terlibat dalam perusahaan multinasional, Foreign Direct Investment FDI
dipakai untuk melindungi market share luar negeri, untuk bereaksi terhadap pergerakan nilai tukar, atau untuk menghindari hambatan perdagangan.
2.1.6 Debt to Equity Ratio
Pengertian Debt to Equity Ratio DER menurut Agnes Sawir 2003:13 adalah Rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur nilai DER, antara lain perbandingan antara komposisi hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang dibandingkan dengan ekuitas, dengan persamaaan sbb: -
Short Term Debt to Equity Ratio = Short Term Debt hutang kepada supplier, hutang bank dengan durasi maksimal satu tahun Equity
Universitas Sumatera Utara
21 Long Term Debt to Equity Ratio = Long Term Debt hutang kepada
pemegang sahampihak terafiliasi, hutang bank dengan durasi lebih dari satu tahun Equity
2.1.7 International Financial Reporting Standard
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board IASB. Standar Akuntansi
Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional IASB, Komisi Masyarakat Eropa EC, Organisa si
Internasional Pasar Modal IOSOC, dan Federasi Akuntansi Internasional IFAC.
Natawidyana 2008 dan Situmorang 2011, menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan
International Accounting Standard IAS. IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh IASC. Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi
seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. International Financial Reporting Standard mencakup:
1 International Financial Reporting Standard IFRS
– standar yang diterbitkan setelah tahun 2001,
2 International Accounting Standard IAS
– standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001,
3 Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting
Interpretations Committee IFRIC – setelah tahun 2001,
Universitas Sumatera Utara
22 4
Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committe SIC
– sebelum tahun 2001 Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar
akuntansi. Pertama, berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk
menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya, yang kedua adalah pengukuran dan
penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada
saat penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca. Poin ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui
elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan, yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan Neraca, Laporan LabaRugi atau berupa penjelasan notes yang menyertai laporan
keuangan Chariri, 2009 dalam Anjasmoro, 2010.
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK yang diakses dalam http:www.academia.edu5637369Megatrend_Akuntansi_Konvergensi_IFRS,
tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
Universitas Sumatera Utara
23 a.
Full Adoption, Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut
gunakan b.
Adopted, Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
c. Piecemeal, Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS
yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja. d.
Referenced Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan
pembuat standar. e.
Not adopted at all, Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Pada tahun 2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan listed di BEI menggunakan IFRS, melainkan masih mengacu kepada standar
akuntansi keuangan nasional atau PSAK. Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang memenuhi syarat, adopsi IFRS sangat dianjurkan. Setelah
memasuki tahun 2012, Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan DSAK merencanakan akan menerapkan standar
akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS. Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan
program konvergensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di
Indonesia oleh PSAK tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi internasional yang dilakukan oleh IASB.
2.2 Penelitian Terdahulu Peneliti merajuk kepada beberapa penelitian terdahulu dengan