Latar Belakang Pengaruh Foreign Direct Investment dan Debt to Equity Ratio Terhadap Market Capitalization pada Bank di Indonesia , Malaysia , Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam dengan IAS 28 Sebagai Variabel Moderating

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang seperti sekarang, mayoritas masyarakat menghidupi dirinya melalui satu mata pencaharian tunggal. Jika dari aktivitas mata pencaharian tunggal itu ia mendapat penghasilan yang melebihi kebutuhannya, ia akan menyimpannya untuk keadaaan yang tidak terduga. Namun, di era globalisasi sekarang, di mana manusia bisa melakukan transaksi antar negara dari dalam kamar tidur masing – masing, kemungkinan untuk menambah penghasilan di samping dari mata pencaharian lain semakin terbuka lebar. Dengan munculnya kesempatan ini, sebagian besar masyarakat mulai memilih untuk menanamkan kelebihan penghasilan mereka ke dalam berbagai jenis investasi untuk menambah penghasilan mereka di masa yang akan datang. Investasi adalah pengaitan sumber – sumber dalam jangka panjang untuk mengahsilkan laba di masa yang akan datang Mulyadi, 2001 : 284. Jenis investasi bisa dibagi menjadi menjadi beberapa jenis, ada yang dinamakan dengan investasi tabungan, investasi yang dilakukan menanamkan sejumlah uang ke dalam bentuk tabungan di bank yang akan menghasilkan pendapatan berupa bungandalam kurun waktu tertentu. Jenis investasi selanjutnya adalah Universitas Sumatera Utara 2 investasi aset fisik, yang biasa dilkakuan dengan pembelian tanah, bangunan, atau berbagai jenis perhiasan. Keuntungan dari investasi jenis fisik biasanya didapatkan dari penambahan nilaia aset fiisk yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Jenis investasi lain yang paling sering dilakukan adalah investasi saham, Investasi saham adalah pemilikan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Jadi saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di lantai bursa efek, yang digunakan bagi perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam membutuhkan dana dari masyarakat Subroto, 1986.Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES 1990, yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu : 1. Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 2. Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli yang lebih rendah. 3. Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan. 4. Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus. Universitas Sumatera Utara 3 5. Waktu kepemilikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual kembali saham tersebut di bursa efek. 6. Memiliki hak suara dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham. Namun masalah yang paling umum muncul dalam investasi saham adalah memilih perusahaan yang tepat untuk menanamkan investasi. Dalam periode awal, laporan keuangan perusahaan sangat sukar untuk didapat dikarenakan belum berkembangnya teknologi dan sistem informasi seperti sekarang ini. Pada era tersebut, keputusan investasi saham dilakukan hanya berdasarkan nama baik perusahaan karena hanya segelintir orang yang memiliki akses ke laporan keuangan perusahaan. Setelah berdirinya pasar saham, informasi mengenai perusahaan – perusahana yang memperjual belikan sahamnya kepada publik semakin mudah didapatkan, hal ini memudahkan para calon investor untuk menentukan di mana mereka akan menanamkan investasi mereka. Bahkan, dengan teknologi dan sistem informasi yang tersedia pada zaman ini, kita dimungkinkan untuk membeli saham dari perusahaan d iluar negara tempat kita tinggal. Setelah masayarakat bisa dengan mudah memperoleh informasi keuangan dari semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal, pertanyaan selanjutnnya yang muncul adalah bagaimana cara menggunakan informasi mengenai kondisi keungan perusahana tersebut untuk menentukan kelayakan perusahaan tersebut. Banyak informasi – informasi dari laporan keuangan yang dapat didjadikan sebagai sebuah indikator apakah sebuah perusahaan layak Universitas Sumatera Utara 4 untuk mendapatkan suntikan investasi seperti Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Return on Investment, dan lain sebagainya. Namun, penulis akan memfokuskan penelitian pada kriteria keuangan yang disebut Market Capitalization. Market Capitalization adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Jadi, semakin mahal harga saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak jumlah sahamnya yang beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar. Market Capitalization seringkali digunakan untuk menilai besarnya sebuah perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya nilai Market Capitalization adalah banyaknya permintaan dan penawarn dari saham yang bersangkutan, besarnya tingkat pengembalian saham, kebijakan perusahaan yang diambil, dan faktor- faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai saham dari kebijakan finansial internasional. Kebijakan finansial internasional mengakibatkatkan beberapa dampak kepada aktivitas investasi, anatara lain : 1. Transaction Cost Merupakan biaya tambahan yang harus dikeluarkan investor untuk melakaukan sebuah investasi internasional. 2. Currency Risk Merupakan resiko yang diakibatkan perubahan nilai investasi akbat pergerakan nilai mata uang asing. Universitas Sumatera Utara 5 3. Liquidity Risk Merupakan resiko yang diakibatkan oleh ketidak mampuan investor dalam menjual sahamnya. Jika melihat aktivitas investasi internasional di kawasan Asia Tenggara sendiri, diprediksikan akan mengalami peningkatan dikarenakan berlangsungnya Asean Economic Community AEC. Hal ini dikarenakan, dengan berjalannya AEC, maka seluruh negara yang menjadi anggota ASEAN secara otomatis tergabung menjadi single market and production base. Jika dilihat dari sudut pandang investor, menjadikan beberapa negara sebagai sebuah single market berarti menggaandakan pangsa pasar dari negara tujuan investasi. Dalam konteks ini, menjadi 600 juta penduduk dengan berinvestasi ke salah satu negara anggota ASEAN. Menurut situs resmi ASEAN www.Asean.org, single production base dalam kesepakatan yang terjalin dalam AEC adalah sebagai berikut: 1. Kebebasan Pergerakan Barang 2. Kebebasan Pergerakan Jasa 3. Kebebasan Pergerakan Investasi 4. Kebebasan Pergerakan Modal dan Tenaga Kerja Dari sudut pandang investor, kebebasan pergerakan keempat sumber daya di atas akan menyediakan berbagai opsi yang luar biasa menarik dalam aktivitas produksi mereka. Namun, investasi internasional tentu memiliki Universitas Sumatera Utara 6 barbagai macam aspek yang perlu dipertimbangkan yang tidak dimiliki oleh investasi dalam negeri. Aspek yang mungkin mempengaruhi harga saham dalam aktivitas investasi internasional menurut sudut pandang peneliti antara lain : 1. Penerapan IAS 28 2. Foreign Direct Investment 3. Debt To Equity Ratio Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Foreign Direct Investment, Average Offical Exchange Rate, dan Debt Equity Ratio Terhadap Market Capitalization dari Bank di ,Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam Dengan Penerapan IAS 28 Sebagai Variabel Moderating ”

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

To Live Deli’S Wonder-Land

0 61 123

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

PENGARUH DIVIDEND YIELD, PRICE EARNINGS RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERBADAP RETURN SAHAM DENGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 3 16

Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham dengan Price to Book Value sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 98

ANALISIS PENGARUH DEBT EQUITY RATIO DAN RETURN ON Analisis Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Debt Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.

0 2 13

Pengaruh Foreign Direct Investment (FDI), Harga Minyak Dunia, dan Inflasi Terhadap Ekspor Lima Negara ASEAN: Studi Kasus Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam Periode 2004-2013.

1 1 16

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI), EKSPOR, DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEAN-4 (INDONESIA, MALAYSIA, FILIPINA, DAN THAILAND) PERIODE 1982-2011.

0 0 1

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 2 12

Pengaruh Ekspor, Foreign Direct Investment, dan Utang Luar Negeri terhadap Produk Domestik Bruto di ASEAN tahun 2006-2015 (Studi pada negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) - UNS Institutional Repository

0 0 19