1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang seperti sekarang, mayoritas masyarakat menghidupi dirinya melalui satu mata
pencaharian tunggal. Jika dari aktivitas mata pencaharian tunggal itu ia mendapat penghasilan yang melebihi kebutuhannya, ia akan menyimpannya
untuk keadaaan yang tidak terduga. Namun, di era globalisasi sekarang, di mana manusia bisa melakukan
transaksi antar negara dari dalam kamar tidur masing – masing, kemungkinan
untuk menambah penghasilan di samping dari mata pencaharian lain semakin terbuka lebar. Dengan munculnya kesempatan ini, sebagian besar masyarakat
mulai memilih untuk menanamkan kelebihan penghasilan mereka ke dalam berbagai jenis investasi untuk menambah penghasilan mereka di masa yang akan
datang. Investasi adalah pengaitan sumber
– sumber dalam jangka panjang untuk mengahsilkan laba di masa yang akan datang Mulyadi, 2001 : 284. Jenis
investasi bisa dibagi menjadi menjadi beberapa jenis, ada yang dinamakan dengan investasi tabungan, investasi yang dilakukan menanamkan sejumlah
uang ke dalam bentuk tabungan di bank yang akan menghasilkan pendapatan berupa bungandalam kurun waktu tertentu. Jenis investasi selanjutnya adalah
Universitas Sumatera Utara
2 investasi aset fisik, yang biasa dilkakuan dengan pembelian tanah, bangunan,
atau berbagai jenis perhiasan. Keuntungan dari investasi jenis fisik biasanya didapatkan dari penambahan nilaia aset fiisk yang terjadi seiring dengan
berjalannya waktu. Jenis investasi lain yang paling sering dilakukan adalah investasi saham,
Investasi saham adalah pemilikan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh
pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Jadi saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang diperbandingkan di lantai
bursa efek, yang digunakan bagi perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam membutuhkan dana dari masyarakat Subroto, 1986.Ada
beberapa keuntungan, menurut Buletin BES 1990, yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :
1. Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
2. Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih
tinggi dari nilai beli yang lebih rendah. 3. Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh
perusahaan. 4. Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus.
Universitas Sumatera Utara
3 5. Waktu kepemilikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual
kembali saham tersebut di bursa efek. 6. Memiliki hak suara dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham.
Namun masalah yang paling umum muncul dalam investasi saham adalah memilih perusahaan yang tepat untuk menanamkan investasi. Dalam periode
awal, laporan keuangan perusahaan sangat sukar untuk didapat dikarenakan belum berkembangnya teknologi dan sistem informasi seperti sekarang ini. Pada
era tersebut, keputusan investasi saham dilakukan hanya berdasarkan nama baik perusahaan karena hanya segelintir orang yang memiliki akses ke laporan
keuangan perusahaan. Setelah berdirinya pasar saham, informasi mengenai perusahaan
– perusahana yang memperjual belikan sahamnya kepada publik semakin mudah
didapatkan, hal ini memudahkan para calon investor untuk menentukan di mana mereka akan menanamkan investasi mereka. Bahkan, dengan teknologi dan
sistem informasi yang tersedia pada zaman ini, kita dimungkinkan untuk membeli saham dari perusahaan d iluar negara tempat kita tinggal.
Setelah masayarakat bisa dengan mudah memperoleh informasi keuangan dari semua perusahaan yang terdaftar di pasar modal, pertanyaan
selanjutnnya yang muncul adalah bagaimana cara menggunakan informasi mengenai kondisi keungan perusahana tersebut untuk menentukan kelayakan
perusahaan tersebut. Banyak informasi – informasi dari laporan keuangan yang
dapat didjadikan sebagai sebuah indikator apakah sebuah perusahaan layak
Universitas Sumatera Utara
4 untuk mendapatkan suntikan investasi seperti Payback Period, Internal Rate of
Return, Profitability Index, Return on Investment, dan lain sebagainya. Namun, penulis akan memfokuskan penelitian pada kriteria keuangan yang disebut
Market Capitalization. Market Capitalization adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan
perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Jadi, semakin mahal harga saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak
jumlah sahamnya yang beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar. Market Capitalization seringkali digunakan untuk
menilai besarnya sebuah perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya nilai Market Capitalization adalah banyaknya permintaan dan
penawarn dari saham yang bersangkutan, besarnya tingkat pengembalian saham, kebijakan perusahaan yang diambil, dan faktor- faktor yang mempengaruhi
fluktuasi nilai saham dari kebijakan finansial internasional. Kebijakan finansial internasional mengakibatkatkan beberapa dampak kepada
aktivitas investasi, anatara lain : 1.
Transaction Cost Merupakan biaya tambahan yang harus dikeluarkan investor untuk melakaukan
sebuah investasi internasional. 2.
Currency Risk Merupakan resiko yang diakibatkan perubahan nilai investasi akbat pergerakan
nilai mata uang asing.
Universitas Sumatera Utara
5 3.
Liquidity Risk Merupakan resiko yang diakibatkan oleh ketidak mampuan investor dalam
menjual sahamnya. Jika melihat aktivitas investasi internasional di kawasan Asia Tenggara
sendiri, diprediksikan akan mengalami peningkatan dikarenakan berlangsungnya Asean Economic Community AEC. Hal ini dikarenakan, dengan berjalannya
AEC, maka seluruh negara yang menjadi anggota ASEAN secara otomatis tergabung menjadi single market and production base. Jika dilihat dari sudut
pandang investor, menjadikan beberapa negara sebagai sebuah single market berarti menggaandakan pangsa pasar dari negara tujuan investasi. Dalam
konteks ini, menjadi 600 juta penduduk dengan berinvestasi ke salah satu negara anggota ASEAN.
Menurut situs resmi ASEAN www.Asean.org, single production base dalam kesepakatan yang terjalin dalam AEC adalah sebagai berikut:
1. Kebebasan Pergerakan Barang
2. Kebebasan Pergerakan Jasa
3. Kebebasan Pergerakan Investasi
4. Kebebasan Pergerakan Modal dan Tenaga Kerja
Dari sudut pandang investor, kebebasan pergerakan keempat sumber daya di atas akan menyediakan berbagai opsi yang luar biasa menarik dalam
aktivitas produksi mereka. Namun, investasi internasional tentu memiliki
Universitas Sumatera Utara
6 barbagai macam aspek yang perlu dipertimbangkan yang tidak dimiliki oleh
investasi dalam negeri. Aspek yang mungkin mempengaruhi harga saham dalam aktivitas investasi internasional menurut sudut pandang peneliti antara lain :
1. Penerapan IAS 28
2. Foreign Direct Investment
3. Debt To Equity Ratio
Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Foreign Direct Investment,
Average Offical Exchange Rate, dan Debt Equity Ratio Terhadap Market Capitalization dari Bank di ,Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina,
dan Vietnam Dengan Penerapan IAS 28 Sebagai Variabel Moderating ”
1.2 Rumusan Masalah