54
= ukuran bank = standar error
3.6.3 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
hubungan antar variabel penelitian yang ada dalam model regresi. Pengujian
yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan grafik dan uji statistik Ghozali, 2005.
1. Analisis Grafik
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Analisis Statistik
Uji yang digunakan adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan pada analisis Kolmogrov-Smirnov Z
1-Sample KS adalah apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed kurang dari 0.05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti data residual tidak
Universitas Sumatera Utara
55
terdistribusi secara normal. Sedangkan apabila nilai Asymp. Sig. 2- tailed lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima. Ha ini berarti data
residual terdistribusi normal.
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat diketahui dengan cara
menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Selain itu juga dapat diketahui melalui nilai tolerance dan variance inflation
factor VIF yang dihasilkan oleh variabel independen Ghozali, 2005.
3.6.3.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Suatu model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan time series. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ada beberapa
cara yang dapat digunakan yaitu Uji Durbin Watson, Uji Runs Test. Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi
dengan menggunakan Durbin Watson adalah sebagai berikut Ghozali, 2005 : Run test digunakan sebagai bagian dari statistik non-parametik
Universitas Sumatera Utara
56
dapat pula digunakan untuk menguji apakah antara residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika diantara residual tidak terdapat hubungan
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
Tabel 3.4 Dasar Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif
tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Tolak No decision
Tolak No decision
Tidak ditolak
0 DW d
L
d
L
≤ DW ≤ d
U
4 – d
L
DW 4 4
– d
U
≤ DW ≤ 4 – d
L
d
U
DW 4 - d
U
3.6.3.4 Uji Heteroskedastisitas