30
5. Tenaga kerja tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka
mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik. Mahasiswa baik Diploma maupun Strata 1 yang sudah menyelesaikan
studinya dan terjun untuk mencari pekerjaan termasuk dalam kategori pengangguran terbuka. Dibawah ini adalah tabel pengangguran terbuka di
Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
Tabel 2.3 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2011 – 2014 agustus No
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2011 2012
2013 2014
1 Diploma I,II,IIIAkademi
276 816 200 028 185 103 193 517 2
Universitas 543 216 445 836 434 185 495 143
Total 820 032
645 864 619 288
688 660 Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya mengalami perubahan naik dan turun. Dan pada tahun 2014,
jumlah pengangguran lulusan dari perguruan tinggiuniversitas sebanyak 688.660 jiwa. Dari jumlah tersebut tentunya ada lulusan fakultas ekonomi yang sedang
mencari kerja. Mahasiswa ekonomi yang sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori pengangguran.
2.7 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini :
1. Lara Absara Aprilyan 2011 yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi
31
Akuntan Publik”. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai intrinsik pekerjaan,
gaji, lingkungan kerja, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas berpengaruh
secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik oleh mahasiswa Akuntansi, namun secara parsial variabel lingkungan kerja
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa Akuntansi, sedangkan variabel nilai
intrinsik pekerjaan, gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, nilai-nilai social, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas masing-
masing berpengaruh signifikan. 2.
Adi Surono Putro 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk
Berkarir Menjadi Akuntan Publik”.Sampel yang digunakan adalah 99 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan
teknik analisis data menggunakan Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis yang terdiri dari uji regresi linear sederhana dan uji regresi linear
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja
serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik terhadap minat mahasiswa untuk berkarir menjadi akuntan publik dan ada pengaruh
32
positif dan signifikan nilai intrinsik pekerjaan, penghasilan, pertimbangan pasar kerja serta kelebihan dan kelemahan profesi akuntan publik secara
simultan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik.
3. Muhammad Bimo Yudhantoko 2013 dengan penelitian yang berjudul
“Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Minat Dalam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Perusahaan”.Sampel yang digunakan adalah 241
responden. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua faktor-faktor yang diteliti seperti
penghargaan finansial, pendidik professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, keluarga dan
teman, instruktur akuntansi, rekan, dan personalitas adalah merupakan faktor yang menarik minat mahasiswa akuntansi pada profesi akuntan
manajemen dan menemukan bahwa mahasiswa akuntansi lebih memilih profesi akuntan perusahaan sebagai pilihan pertama karir mereka
dibandingkan dengan jenis profesi akuntan yang lainnya.
2.8 Kerangka Konseptual