Silfa Mira : Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk., 2010.
cash flow di masa depan menjadi nilai sekarang, dengan rumusnya sebagai berikut Jogiyanto, 2000:
∑
=
+ =
n t
t t
r Kas
Arus
1
1 Saham
Nilai r adalah tingkat bunga atau tingkat keuntungan yang dipandang layak bagi
investasi tersebut, sedangkan bagi perusahaan ini merupakan cost of equity, karena merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal
sendiri. Analis atau pemodal perlu memasukkan faktor risiko untuk menaksir tingkat keuntungan yang dipandang layak. Semakin besar risiko yang
ditanggung pemodal semakin tinggi tingkat keuntungan yang dipandang layak.
b. Pendekatan Price Earning Ratio, menaksir nilai saham dengan mengalikan laba per lembar saham dengan kelipatan tertentu.
Pendekatan ini mendasarkan diri atas rasio antara harga saham per lembar dengan EPS. Dipandang dari sisi teori ekonomi, secara konseptual basis model
PER memanglah tidak sekuat model berdasarkan dividen. Analis sekuritas kadang-kadang menyukai penggunaan PER dalam menilai kewajaran harga
saham. Saham yang mempunyai PER yang tinggi diduga terlalu tinggi harganya.
E. Konsep Dasar Price Earning Ratio
Price Earning Ratio merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai suatu saham atau merupakan
perbandingan antara harga pasar suatu saham market price dengan Earning Per
Silfa Mira : Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk., 2010.
Share EPS dari saham yang bersangkutan. Pendekatan ini mendasarkan atas ratio antara harga saham per lembar yang berlaku di pasar modal dengan tingkat
keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham. Price Earning Ratio PER juga merupakan ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti Price
Earning Ratio PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil return yang layak dari suatu investasi saham.
Rasio hargalaba Price Earning Ratio merupakan suatu rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga pasar market price setiap lembar saham biasa
dengan laba per lembar saham. Ukuran ini melibatkan suatu jumlah yang tidak secara langsung dikendalikan oleh perusahaan harga pasar saham biasa.
Rasio harga laba mencerminkan penilaian pemodal terhadap pendapatan dimasa mendatang. Simamora, 2000 : 531.
Price Earning Ratio PER digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan
datang. Investor dapat mempertimbangkan rasio ini untuk memilah-milah saham mana yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar dimasa
mendatang. PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dengan earning per share. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi
biasanya mempunyai PER yang tinggi, demikian pula sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah memiliki PER yang kecil atau rendah. PER
tidak mempunyai makna apabila perusahaan mempunyai laba yang sangat rendah
Silfa Mira : Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk., 2010.
abnormal atau bahkan negatif. Dalam keadaan ini PER perusahaan akan begitu tinggi abnormal atau bahkan negatif. PER merupakan bagian dari rasio pasar
dimana sudut pandang rasio ini lebih banyak dari sudut pandang investor dan juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga
pada saham suatu perusahaan. Keinginan investor untuk melakukan analisis suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER disebabkan adanya keinginan
investor atau calon investor akan saham perusahaan tersebut. PER yang tinggi belum tentu mencerminkan kinerja yang baik, karena
PER yang tinggi bisa saja disebabkan oleh rata-rata pertumbuhan laba perusahaan. PER yang tinggi menunjukkan prospek yang baik pada harga saham, namun
semakin tinggi pula resikonya. PER yang rendah dapat pula berarti laba perusahaan yang tinggi dan potensi dividen yang tinggi pula. Adapun kegunaan
rasio ini adalah : 1 Menentukan nilai pasar saham yang diharapkan
2 Menentukan nilai pasar saham dimasa yang akan datang. Menurut Husnan 2001 secara fundamental rasio ini diperhatikan oleh
investor dalam memilih saham karena perusahaan yang mempunyai nilai PER yang tinggi menunjukkan nilai pasar yang tinggi pula atas saham tersebut,
sehingga saham tersebut akan diminati oleh investor dan hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan harga saham sebaliknya apabila perusahaan
mempunyai PER yang rendah menunjukkan nilai pasar yang rendah sehingga akan berdampak terhadap penurunan harga saham.
Silfa Mira : Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk., 2010.
Semakin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per saham. Jika dikatakan suatu saham
mempunyai PER 10 kali, berarti harga saham tersebut 10 kali lipat terhadap EPSnya. Saham yang memiliki PER yang semakin kecil bagi pemodal akan
semakin bagus, karena saham tersebut memiliki harga yang semakin murah. PER merupakan salah satu segi untuk memandang kinerja harga saham. Penilaian PER
dapat dirumuskan sebagai berikut:
EPS Ps
PER =
Keterangan: Ps
= Price stock EPS = Earning Per Share
Silfa Mira : Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk., 2010.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN