tertentu, tergantung pada siapa yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang
harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya. Hasil estimasi ini disebut dengan OE Owner Estimate atau EE Engineer Estimate. Pihak kontraktor
membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konstruksi.
Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan mendekati OEEE. dalam menentukan harga penawaran, kontraktor harus
memasukkan aspek-aspek lain yang sekitarnya berpengaruh terhadap biaya proyek nantinya.
Menurut Ervianto 2002:134, ada tahap-tahap yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya material adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta
kemampuan pasar menyediakan bahanmaterial konstruksi secara kontinu.
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku
didaerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.
3. Melakukan perhitungan analisis material dan upah dengan
menggunakan analisis yang diyakini baik oleh sipembuat anggaran.
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan
memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan.
5. Membuat rekapitulasi.
Pada perusahaan berskala kecil, dimana permasalahan yang dihadapi belum begitu kompleks, pekerjaan penyusunan anggaran dapat dikerjakan sendiri
oleh pemimpin perusahaan. Namun perusahaan yang berskala besar diperlukan suatu bagian khusus yang menangani anggaran yang meliputi pembentukan
Zuina : Anggaran Material Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT Nindya Karya PERSERO Cabang Medan, 2010.
panitia anggaran. Dalam fungsi pimpinan keuangan biasanya kita jumpai seorang direktur budget atau seorang direktur perencanaan dan pengendalian yang
dibebani dengan tanggung jawab pengawasan staf. Pimpinan perusahaan jelas mempunyai tanggung jawab terakhir atas
penyusunan anggaran akan tetapi harus ada pembebanan tanggung jawab yang sejajar pada pimpinan lini dan staf. Pimpinan lini pada dasarnya harus dibebani
tanggung jawab, memasukkan input dan keputusan operasional kedalam perencanaan, memenuhi dan melaksanakannya. Pada penyusunan anggaran,
pimpinan lini diikutsertakan, karena pada dasarnya anggaran adalah sebagai rancangan untuk membantu manajer pada posisi lini dalam melaksanakan
tanggung jawab mereka dan harus memikul tanggung jawab penuh atas rencana tersebut. Sehingga pemimpin staf harus dibebani dengan tanggung jawab untuk:
1. Merancang dan memperbaiki sistem sebagai lawan dari memberikan input
keputusan operasional. 2.
Mengawasi dan mengkoordinasi jalannya sistem. 3.
Memberikan bantuan teknis, analisa dari saran kepada manajer lini. 4.
Mengembangkan dan membagikan laporan pelaksanaan. Kecendrungan yang timbul belakangan ini menunjukkan, bahwa sebagian
besar dari perusahaan yang dikelola dengan baik, memakai secara luas suatu panitia anggaran atau komite anggaran. Panitia anggaran umunya berada langsung
dibawah direksi. Sebab utamanya karena baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya anggaran perlu melibatkan personalia dari berbagai fungsi
operasional perusahaan. Dengan menempatkan panitia anggaran secara langsung
Zuina : Anggaran Material Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT Nindya Karya PERSERO Cabang Medan, 2010.
dibawahnya, maka diharapkan anggaran yang tersusun nantinya akan memperoleh dukungan secara penuh dari semua bagian yang ada dalam perusahaan. Sehingga
anggaran benar-benar akan merupakan alat bagi manajemen untuk menggerakkan serta mengarahkan kegiatan-kegiatan seluruh bagian. Panitia anggaran ini terdiri
dari direktur utama dan direktur lainnya termasuk pimpinan anggara. Tugas komite anggaran atau panitia anggaran menurut Harahap 2001:93
sebagai berikut:
1. Menetapkan keputusan tentang kebijaksanaan umum yang akan