Menurut metode penentuan harga pokok penghargapokokan produk, anggaran terdiri dari: Engineered Materials, yaitu produk khusus yang dibuat Bulk material, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standar Fabricated material, yaitu produk yang

pendek disebut juga dengan anggaran startegis. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari: a. Anggaran Operasional operational budget adalah anggaran untuk menyusun laporan labarugi. Contoh: anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran beban usaha. b. Anggaran keuangan financial budget adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Contoh: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca. 5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari: a. Anggaran Komprehensif comprehensive budget adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. b. Anggaran parsial partially budget adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Contoh: karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional. 6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari: a. Anggaran tertentu appropriation budget adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. b. Anggaran kinerja performance badget adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi perusahaan. Misalnya untuk menilai apakah biaya beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

7. Menurut metode penentuan harga pokok penghargapokokan produk, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran tradisional traditional budget atau anggaran konvensional conventional budget terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat. Anggaran berdasar fungsional functional based budget adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan penuh full costing dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap. Anggaran berdasar sifat characteristic based budget adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan variable variable costing dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel. b. Anggaran berdasar kegiatan activity based budget adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan berdasar kegiatan activity based costing dan berfungsi unutk menyusun anggaran variabel dan anggaran Zuina : Anggaran Material Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT Nindya Karya PERSERO Cabang Medan, 2010. induk. B. Penyusunan Anggaran Material Proyek Wulfram I. Ervianto 2004:108 Material proyek dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Penggolongan jenis material proyek tersebut dibedakan menjadi tiga kategori:

1. Engineered Materials, yaitu produk khusus yang dibuat

berdasarkan perhitungan teknis dan perencanaan. Material ini dijelaskan dengan gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek tersebut. Apabila terjadi penundaan akan berakibat mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek.

2. Bulk material, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standar

industri tertentu. Material jenis ini seringkali sulit diperkirakan karena beraneka macam jenisnya seperti kabel dan pipa.

3. Fabricated material, yaitu produk yang dirakit tidak pada tempat

material tersebut akan digunakan diluar lokasi proyek seperti kusen dan rangka baja. Material konstruksi di sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu material yang kelak akan menjadi bagian tetap dari struktur material permanen dan material yang dibutuhkan kontraktor dalam membangun proyek. Tetapi, tidak akan menjadi bagian tetap dari struktur material sementara. Material permanen adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk membentuk bangunan dan sifatnya melekat tetap sebagai elemen bangunan. Jenis material ini akan dijelaskan lebih rinci dalam dokumen kontrak gambar kerja dalam spesifikasi. Rincian material permanen mencakup antara lain: 1. Spesifikasi material yang digunakan. 2. Kwantitas material yang dibutuhkan 3. Uji coba harus dilakukan terhadap setiap material yang diperlukan sebelum material diterima. Zuina : Anggaran Material Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT Nindya Karya PERSERO Cabang Medan, 2010. Dengan menggunakan rincian yang tercantum dalam dokumen kontrak, kontraktor harus menentukan pemasok material yang akan digunakan. Material sementara adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam membangun proyek, tetapi tidak akan menjadi bagian dari bangunan setelah digunakan material ini akan disingkirkan. Jenis material ini tidak dicantumkan dalam kontrak, sehingga kontraktor bebas menentukan sendiri material yang dibutuhkan beserta pemasoknya. Dalam kontrak, kontraktor tidak akan mendapat pembayaran eksplisit untuk jenis material ini. Sehingga, pelaksanaan harus memasukkan biaya material ini ke dalam biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan yang termasuk dalam kontrak. Kontraktor sedapat mungkin bertindak hati-hati dengan harapan material ini dapat digunakan kembali dalam pekerjaan lain. Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, untuk meramalkan kejadian pada proses pelaksanaan serta memberi nilai pada masing-masing kejadian. Kegiatan estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui material yang nantinya akan digunakan. Penghitungan kebutuhan dapat dilakukan secara teliti dan kemudian ditentukan harganya. Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan material didalam proyek karena faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi. Kegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan Zuina : Anggaran Material Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT Nindya Karya PERSERO Cabang Medan, 2010. tertentu, tergantung pada siapa yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya. Hasil estimasi ini disebut dengan OE Owner Estimate atau EE Engineer Estimate. Pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konstruksi. Kontraktor akan memenangkan lelang jika penawaran yang diajukan mendekati OEEE. dalam menentukan harga penawaran, kontraktor harus memasukkan aspek-aspek lain yang sekitarnya berpengaruh terhadap biaya proyek nantinya. Menurut Ervianto 2002:134, ada tahap-tahap yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya material adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta