Tabel 2.1. Spesifikasi Kitosan
Parameter Ciri
Ukuran partikel Serpihan sampai bubuk
Kadar air ≤ 10,0
Kadar abu ≤ 2,0
Warna larutan Tidak berwarna
N-deasetilasi ≥ 70
Kelas viskositas cps :
- Rendah
200
- Medium
200 – 799
- Tinggi
800 – 2000
- sangat tinggi
2000
Sugita, 2009
2.2.1 Sifat Kitosan
Kitosan merupakan polimer yang terdapat berlimpah di alam dan dapat diperbaharui. Kitosan memiliki sifat yang unggul seperti biodegradabel,
biokompatibilitas, tidak beracun, dan bersifat menyerap. Sifat fisik berupa padatan amorf berwarna putih kekuningan. Sifat kimia kitosan antara lain adalah poliamin
Universitas Sumatera Utara
berbentuk linear, mempunyai gugus amino dan hidroksil yang aktif dan mempunyai kemampuan mengkelat beberapa jenis logam. Sedangkan sifat biologi
kitosan antara lain: bersifat biokompatibel, dimana sebagai polimer alami, sifatnya tidak mempunyai akibat samping, aman dan tidak beracun, serta mudah
diuraikan oleh mikroba. Dapat berikatan dengan sel mamalia dan mikroba secara agresif. Efek regeneratif pada jaringan gusi. Bersifat hemostatik, fungistatik,
spermisidal, antitumor, antikolesterol, dan bersifat sebagai depresan pada sistem saraf pusat. Mampu meningkatkan pembentukan yang berperan dalam
pembentukan tulang Kumar Dutta, P. 2004.
2.2.2 Kegunaan Kitosan
Dewasa ini aplikasi kitosan sangat banyak dan meluas. Kitosan mudah mengalami degradasi secara biologis, tidak beracun dan baik sebagai flokulan dan koagulan
serta mudah membentuk membran atau film. Kitosan merupakan suatu biopolimer alam yang reaktif yang dapat melakukan perubahan-perubahan kimia Sugita,
2009.
Tabel 2.2 Aplikasi dan fungsi kitosan diberbagai bidang
Bidang Aplikasi Fungsi
I. Pengolahan limbah
Bahan koagulasiflokulasi
untuk limbah cair
Penghilangan ion-ion metal dari limbah cair
II. Pertanian
Dapat menurunkan kadar asam sayur, buah dan ekstrak kopi
Sebagai pupuk Bahan antimicrobakterial
Universitas Sumatera Utara
III. Industri tekstil
Serat tekstil Meningkatkan ketahanan warna
IV. Bioteknologi
Bahan-bahan immobilisasi enzim
V. Klarifikasi
Penjernihan a. Limbah industri pangan
b. Industry sari buah c. Pengolahan
minuman beralkohol
d. Penjernihan air minum e. Penjernihan kolam renang
f. Penjernihan zat warna
g. Penjernihan tannin Koagulasiflokulasi
Flokulan pectinprotein Flokulan proteinmikroba
Koagulasi Flokulan mikroba
Pembentuk kompleks Pembentuk kompleks
VI. Kosmetik
Bahan untuk rambut dan kulit
VII. Biomedis
Mempercepat penyembuhan luka Menurunkan kadar kolesterol
VIII. Fotografi
Melindungi film dari kerusakan
Robert, 1992
Universitas Sumatera Utara
2.3 Gelatin