Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian
Pembentukan film kitosan merupakan polimer yang mampu mengeras menjadi film yang kofisien. Sifat film kitosan bergantung pada morfologinya yang
dipengaruhi oleh sistem pelarut, berat molekul, derajat N-asetilasi, dan penguapan pelarut Kogras, 2003. Agusnar, H. et, al 2013 mengatakan bahwa pada pelarut
kitosan terjadi hidrolisis setiap harinya jika tidak disimpan di dalam frezer. Gelatin mempunyai sifat hidrofilitas yang tinggi ini dapat dilihat dari
fungsinya, dalam produk pangan gelatin berfungsi sebagai penstabil, pembentuk gel, pengikat, pengental, pengemulsi, pelapis dan lain sebagainya. Gelatin juga
protein biokompatibel, dan memiliki bioabsorptivitas yang sangat tinggi Achet Dia, 1995; Arvanitoyannis, Nakayama, Aiba, 1998.
Lebih jauh Gomez, 2010 mengatakan berdasarkan sifat gelatin dan kitosan, perlu dilakukan suatu penelitian yang lebih intensif dalam membahas
sifat fisik dan kimia dari kombinasi kedua senyawa tersebut. Kombinasi kedua biopolimer ini akan saling memperbaiki kelemahan serta meningkatkan sifat
fisiko-kimia dari gelatin murni maupun kitosan murni. Namun, sebagian besar dari film-film ini disusun dengan menggunakan
larutan kitosan dengan asam asetat dan larutan gelatin Jayakumar Tamura, 2008; Nagahama, Higuchi, Jayakumar, Furuike, Tamura, 2008a; Nagahama, et
al, 2008b.; Nagahama, Nwe, Jayakumar, Furuike, Tamura, 2008c; Tamura, Nagahama, Tokura, 2006.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk pembuatan dan karakterisasi film kitosan molekul tinggi dengan hidrogel gelatin.