Analisis Regresi Linear Sederhana Pengujian Hipotesis 1.

49

4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis persamaan regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pada variabel kinerja jika terjadi perubahan pada variabel Motivasi. Hasil penghitungannya sebagai berikut : Tabel 4.11 Regresi Linear Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.328 1.776 4.126 .000 X .407 .033 .776 12.160 .000 a. Dependent Variable: y Sumber: Olahan SPSS, 2015 Berdasarkan data diatas, maka model persamaan regresinya adalah : Y= β+ β1X Y= 7.328+0.407 Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Nilai konstatnta α sebesar 7,328 menunjukan bahwa jika nilai variabel bebas Motivasi bernilai 0,000 maka berbanding lurus dengan nilai variabel terikatKinerja yaitu: 7,328 . 2. Nilai Koefisien X b sebesar 0,407 ini berarti variabel Kinerja berpengaruh positif terhadap variabel Motivasi Kerja, atau dengan kata lain jika variabel Motivasi Kerja ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel Kinerja sebesar 0,407. 50

4.5 Pengujian Hipotesis 1.

Analisis Uji Parsial Uji-t Juliandi 2013:176, uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat.Maka y digunakan untuk menguji hipotesisnya nilai t. Tabel 4.12 Uji Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.328 1.776 4.126 .000 X .407 .033 .776 12.160 .000 a. Dependent Variable: y Sumber: Olahan SPSS, 2015 Pengaruh dari variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi probabilitas.Variabel Motivasi Kerja mempunyai arah yang positif.Variabel Motivasi Kerja signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan karena nilai signifikan 0.05. Berdasarkan pengujian parsial Uji – t diperoleh hasil bahwa nilai t hitung sebesar +12,160 dimana nilainya lebih besar dari T tabel yaitu 1,995 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,776 dan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung bertanda positif, maka secara 51 parsial variabel independen Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis H a diterima berarti, Motivasi Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa.

2. Analisis Uji Simultan Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 542.480 1 542.480 147.873 .000 a Residual 359.520 98 3.669 Total 902.000 99 a. Predictors: Constant, x b. Dependent Variable: y Sumber: Olahan SPSS, 2015 Dari hasil statistik diatas diperoleh nilai F hitung = 147,873 dengan signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadapKinerja Karyawan.

3. Koefisien Determinasi R

2 R-Square 52 Analisis Koefisien Determinasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini disajikan tabel pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat: Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .776 a .601 .597 1.91535 a. Predictors: Constant, x b. Dependent Variable: y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada tabel 4.15 diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,597 = 59,7 ini berarti variabel bebas Motivasi Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen Kinerja Karyawan 59,7.

4. Koefisien Korelasi

Koefesien korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi variabel X terhadap variabel Y. Dalam pembahasan ini akan di jelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, dengan menggunakan bantuan program SPSS Tabel 4.15 Koefisien Korelasi 53 Sumber: Olahan SPSS, 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi r adalah 0,776. Maka dengan demikian hubungan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Asa Karya Perkasa adalah baik.

4.6 Pembahasan