25
3. Faktor Kemiskinan
Kemiskinan dapat digambarkan dengan taraf hidup rendah yang artinya bahwa penghasilan dan pendapatan rendah tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan kemiskinan dikatakan menurut beberapa tokoh di antaranya
sebagai berikut: pertama, Emil Salim mengatakan bahwa seseorang, keluarga dapat dikatakan miskin apabila kebutuhan untuk memenuhi kehidupannya
sangat rendah seperti kebutuhan pangan, kebutuhan papan, kebutuhan, pakaian, kebutuhan tempat tinggal dan lain-lainnya. Sedangkan yang kedua,
menurut Suparlan ia mengatakan bahwa kemiskinan dapat dikatakan sebagai suatu standar kebutuhan hidup yang sangat rendah. Dikarenakan keluarga,
masyarakat atau seseorang yang mengalami kemiskinan tingkat ekonominya rendah dibandingkan standar kebutuhan ekonomi masyarakat pada umumnya.
Taraf hidup rendah dan standar kebutuhan hidup rendah sangat berpengaruh bagi kesehatan, kehidupan moral dan harga diri yang dapat dikategorikan
meraka yang miskin.
34
Beberapa aspek yang melatarbelakangi kemiskinan di dalam suatu kehidupan masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu aspek sosial
dan ekonomi. Aspek sosial dapat dikategorikan sebagai adanya ketidaksamaan dan perbedaan status sosial antar sesama warga dan masyarakat misalnya,
perbedaan jenis usia, jenis kelamin, ras dan suku bangsa berdasarkan dari
34
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991. h. 326-328
26 pelapisan sosial yang berada di masyarakat pada umumnya. Ada tiga unsur
faktor penyebab kemiskinan menurut pendapat umum adalah sebagai berikut: 1. Kemiskinan yang disebabkan karena mental seseorang atau
aspek badaniah yang artinya seseorang yang tidak sehat jasmanninya cacat. Mereka melakukan pekerjaannya dengan
cara mengemis, dan meminta-minta hal tersebut mereka lakukan untuk berprofesi dan bekerja agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan kemiskinan yang disebabkan mental seseorang dikarenakan mereka malas untuk bekerja..
2. Kemiskinan disebabkan bencana alam artinya bahwa seseorang
atau masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam, mereka sudah tidak mempunyai tempat tinggal dan harta benda
lagi. 3.
Kemiskinan buatan yang artinya kemiskinan itu dipandang oleh orang sebagai takdir dari tuhan serta menerima apa adanya
yang diberikan tuhan tanpa didasari dengan usaha. Selanjutnya, faktor kemiskinan diidentikan dengan faktor ekonomi di
mana kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan
seseorang tersebut, tidak dapat memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupannya serta tidak mampu memanfaatkan keahlian, kemampuan,
tenaga maupun fisiknya. Kemiskinan dianggap sebagai suatu masalah sosial yang sangat krusial muncul dalam masyarakat pada umumnya. Seseorang
27 bisa dikatakan miskin bukan karna ia kurang makan, pakaian, bahkan
mempunyai rumah. Akan tetapi, seseorang dapat diakatakan miskin karena pemilikan hartanya dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Jakarta. Seorang dianggap miskin karena tidak memiliki radio, kulkas, televisi, motor, rumah, komputer dan lain-lainya sehingga lama-
kelamaan benda-benda sekunder tersebut dijadikan tolak ukur bagi keadaan sosial-ekonomi seseorang.
35
Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan pada intinya kemiskinan sangat berkaitan langsung dengan struktur ekonomi, budaya, sosial dan
politik sehingga mereka yang miskin harus dapat diberikan pekerjaan yang layak dan penghasilan yang cukup.
36
4. Faktor Lingkungan