64 memungkinkan anak mencari suatu pelarian baik itu kegiatan yang bersifat
positif maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif Sebaliknya, jika kondisi rumah tangga kedua orang tua baik-baik
saja, tidak menimbulkan pertengkaran dan perceraian. Selanjutnya, anak pun akan menganggap kedua orang tua menjadi pelindung, penasehat bahkan
dapat menjadi teman dan orang tua yang baik bagi anak itu sendiri. Dan anak pun akan mengikuti apa yang dinasehatkan orang tua, diajarkan orang
tua, dan diperintahkan orang tua untuk tidak berbuat kepada hal-hal yang bersifat negatif membuat dirinya terjerumus ke dalam pergaulan bebas,
narkoba, sex bebas dan lain-lainnya, yang mencemarkan nama baik kedua, mencorengkan citra baik kedua orang tua di masyarakat dan merugikan anak
itu sendiri dari sifat dan prilakunya.
2. Faktor Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu faktor penting masuknya seorang anak-anak remaja ke dalam suatu komunitas Punk dan kemiskinan juga
diidentikan dengan salah satu faktor yaitu faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini kemudian dikategorikan masuk ke dalam situasi kondisi seseorang atau
keluarga yang di mana mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. kemiskinan bukan berarti mereka tidak makan, maupun tidak
bisa bertahan hidup. Akan tetapi kemiskinan di sini diartikan kepada mereka atau orang-orang berdasarkan kelas ekonomi menengah kebawah yang
bertaraf hidup rendah dan berpenghasilan rendah serta pendidikan keluarga seperti anak, istri, dan suami berpendidikan rendah sehingga dapat dikatakan
65 miskin, kemiskinan juga dianggap sebagai masalah sosial dikarenakan
adanya perbedaan-perbedaan status kedudukan eknomis antar warga masyarakat.
84
Dengan demikian kemiskinan pada keluarga dapat mempengaruhi anak untuk mencari suatu lapangan pekerjaan dengan berbagai cara, seperti
berdagang asongan, mengemis, mengamen dan lain-lainnya agar anak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa meminta kepada kedua orang tua dan
bahkan anak lebih mempunyai sifat kemandiran untuk membantu kedua orang tua dengan cara mengamen, menjadi anak Punk.
Seperti yang dituturkan oleh seorang informan “Orang tua saya, orang yang ga punya, saya ga
sekolah, ga ada biaya untuk terus sekolah. Saya jajan aja hasil dari ngamen. Ga apa-apa saya ga sekolah, yang
penting adik saya sekolah. Dari ngamen saya bisa ngasih uang sama orang tua saya, saya bisa nabung dari hasil
ngamen”.
85
Faktor kemiskinan jika ditelisik lebih jauh lagi merupakan faktor yang sangat krusial bagi seorang untuk menjalani rutinitas kehidupan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Demi membiayai keluarganya seorang anak punk rela untuk mengamen dijalan, trotoar, bus, angkutan
umum dan pinggiran lampu merah. Penyebab kemiskinan diidentikan juga dengan faktor ekonomi, dan pendidikan kedua orang tua yang sangat rendah
sehingga anak terkena imbasnya, dikarenakan orang tua sudah tidak mampu
84
Soerjono Seoekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 320.
85
Wawancara dengan Ao, Lenteng Agung, 24 Juni 2011.
66 lagi membiayai anak-anaknya untuk dapat mengenyam pendidikan. Dan
Ada juga sebagaian orang tua yang bekerja sebagai pembantu, tukang bangunan, buruh serabutan, pedagang asongan dan pekerjaan lainnya.
Walaupun, mereka harus melepaskan pendidikannya demi membantu keluarga dan orang tuanya anak Punk jalanan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan cara mengamen. Sebaliknya, anak-anak Punk yang berada di jalanan sering mereka
lakukan untuk mengamen, dengan cara mengamen mereka bisa makan, membutuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya dan bahkan anak-anak Punk
tersebut bisa menyisihkan sebagian uang hasil dari ngamen untuk menabung dan berbagi kepada para pengemis, anak-anak jalanan dan lain-lainnya itu
dilakukan atas dasar sebagai bentuk rasa kepedulian, simpati, kasih sayang mereka terhadap sesama manusia dan saling membantu antar sesama
manusia. Atas dasar sebagai bentuk-bentuk solidaritas sosial anak-anak Punk terhadap sesama manusia yang saling membutuhkan pertolongan
mereka. Walaupun faktor kemiskinan juga sangat mempengaruhi kehidupan
anak-anak Punk serta pendidikan yang rendah juga berpengaruh penting dalam pola mereka mencari pekerjaan dan mencari uang untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akan tetapi, hal seperti itu tidak menurunkan semangat berjuang mereka mencari uang, tetap selalu bertahan
hidup serta dapat berkreatifitas dengan menghasilkan uang yang halal asalkan mereka tidak melakukan sesuatu perbuatan-perbuatan yng mengarah
67 pada tindakan-tindakan yang bersifat kriminal seperti, maling, rampok, dan
berbagai jenis tindakan-tindakan kriminal lainnya. Walupun terkadang sebagian anak-anak punk pun tidak terlepas dari gaya hidup yang bebas,
mengkonsumsi minum-minuman keras, obat-obat terlarang, narkoba dan sex bebas.
86
3. Faktor Lingkungan