Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk

31

BAB III PROFIL KOMUNITAS PUNK LENTENG AGUNG

A. Sejarah Terbentuknya Komunitas Punk

Mike dan beberapa teman-teman lainnya adalah seseorang mahasiswa yang duduk dalam bangku kuliah, Jurusan dan Univesitas Grafika Jakarta sama. Tepatnya tahun 1996, mereka juga aktif sebagai aktivis mahasiswa diberbagai organisasi pergerakan mahasiswa pada saat itu yang bernama AFRA Anti Fasis dan Rasisme. Mike dan beberapa teman-teman lainnya juga memutuskan untuk keluar dari AFRA Anti Fasis Dan Rasis tepatnya sekitar tahun 1997. Dikarenakan organisasi tersebut sudah tidak sepaham lagi, serta orientasi dan cita-cita organisasi sudah keluar dari batasan-batasasan dan nilai-nilai perjuangan aktivis pergerakan pada saat itu. Yang ada adalah organisasi tersebut selalu memperebutkan kepentingan-kepentingan politik praktis, baik kepentingan organisasinya maupun kepentingan individu. Kemudian, setelah Mike dan beberapa teman lainnya keluar dari organisasi AFRA mereka mencoba membentuk organisasi baru yang bernama JAFA NUS Jaringan Anti Fasis Nusantara, berideologikan sebuah persamaan, kesamaan, visi misi melihat suatu ideologi anarkisme yang sangat berkaitan erat dengan ideologi sosialisme. 44 Seiring dengan berjalannya waktu selanjutnya, Mike dan beberapa teman lainnya juga tidak dapat bertahan lama dalam tubuh organisasi 44 Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011. 32 JAFA NUS Jaringan Anti Fasis Nusantara. Dengan mencoba berkumpul, berinisiatif untuk membuat sebuah kelompok atau komunitas yang bernama komunitas Punk. Mike beserta teman-teman lainnya mempunyai motif, tujuan, harapan, semangat yang sama untuk membentuk sebuah komunitas atau kelompok yang bernama Punk. Diidentikan sebagai anak muda yang haus akan segala bentuk ketidakadilan, kekejaman, kekerasan, dari segala bentuk penindasan, diskriminasi lainnya yang dilakukan oleh penguasa, aparat TNIPORLI, serta pemerintah terhadap masyarakat pada saat itu. 45 Komunitas Punk ini muncul pada 22 Desember 1997 yang bertepatan dengan memperingati hari Ibu pada saat itu. 46 Sebenarnya antara AFRA, JAFA NUS, mempunyai sebuah perbedaan-perbedaan, visi, dan misi serta tujuan yang sangat berbeda satu sama lainnya. Sehingga wajar saja jika perbedaan dan perdebatan yang sangat panjang dalam tubuh kedua organisasi tidak menjadikan halangan dan perpecahaan diantara kedua organisasi tersebut. Perbedaan dan perdebatan itu dianggap sebuah bentuk kepercayaan, dinamika kehidupan, dan menumbuhkan solidaritas sosial yang tinggi diantara kedua organisasi tersebut untuk bersama-sama membangun sebuah organisasi yang menganut paham-paham Ideologi anarkisme, dan kebebasan. Walaupun perdepatan-perdepatan panjang selalu muncul ditubuh kedua organisasi tersebut. Akan tetapi, dari sebuah perbedaan dan perdebatan yang ada di dalam kedua organisasi tidak selalu ingin menghancurkan semangat kedua 45 Wawancara dengan Mike, Lenteng Agung, 30 Juli 2011. 46 Wawancara dengan Dede, Lenteng Agung, 23 Juni 2011. 33 organisasi di dalam berorganisasi untuk melakukan sebuah pergerakan- pergerakan. 47 Tabel 1 Profil Singkat Anak Punk Informan No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Lama Menjadi Anggota Punk 1 Umam Laki-laki 31 SMA Wirausaha Mengenanya pada masa SMA Tahun 1996 2 Dede Laki-laki 20 SMP Pengangguran Tahap Sekolah Dasar 3 Riswan Laki-laki 14 SD Pengamen 2010 4 Ambon Laki-laki 17 SMP Pengamen Dari Tahun 2001 5 Ebeth Laki-laki 21 SMP Seniman Dari Usia 6 Tahun 6 Sinyo Laki-laki 32 SMA Wirausaha Dimulai dari 2007 7 Mike Laki-laki 34 SMA Wiraswasta Pada Tahun 1997 Sumber : Wawancara dan pengamatan 10 Juni-31 Juli 2011 Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah diteliti penulis dari 10 orang anggota komunitas Punk. penulis hanya dapat di mewawancari 7 orang anak Punk yang beraada di Lenteng agung seperti digambarkan singkat pada tabel tersebut beberapa data tentang anak-anak punk informan terdiri dari jenis kelamin dan usia anak-anak punk yang berusia di atas 30 tahun berkisar 3 orang, 20 tahun 2 orang dan sisanya berkisar di bawah 20 tahun, 2 orang. 47 Fajar Redite Syamsi. “Peran Musik Sebagai Media Propaganda Politik Dalam Pembentukan Opini Publik Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2006. h . 39. 34 Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan informan seperti digambarkan singkat pada tabel di atas, dapat disimpulkan beberapa data tentang anak-anak Punk yang mengenyam pendidikan di atas rata-rata seperti, 3 orang informan mengenyam pendidikan SMA, 3 orang informan mengenyam pendidikan SMP, dan 1 orang informan mengenyam pendidikan SD. Kemudian, jenis usia, dan pendidikannya seorang anak punk juga akan mempengaruhi dari tingkat keahlian dan keterampilan anak-anak tersebut dilihat dari pekerjaan sehari-hari anak Punk berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis di antaranya 2 orang sebagai wirausaha, 1 orang sebagai wiraswasta, 2 orang sebagai pengamen 1 orang sebagai pengangguran dan 1 orang sebagai seniman. Selanjutnya, seorang anak-anak Punk berdasarkan tabel di atas dilihat dari lamanya menjadi anggota komunitas Punk di antaranya sebagai berikut: 3 orang di atas 10 tahun dan 1 orang 10 tahun menjadi anggota komunitas Punk, dan sisinya 3 orang menjadi anggota komunitas Punk di atas 1 tahun sampai dengan 5 tahun menjadi anggota komunitas Punk. 48

B. Keanggotaan Komunitas Punk